Islam Solusi Pengentasan Kemiskinan

 


Oleh Tsabita

 (Pegiat Literasi)


Persoalan kemiskinan hampir melanda seluruh negara-negara di dunia. Tingginya tingkat kemiskinan menjadi persoalan penting yang mengharuskan hadirnya solusi yang mampu menuntaskan permasalahan tersebut.  Jika permasalahan utama tidak tuntas, tentu akan memunculkan permasalahan cabang misalnya maraknya kasus kriminalitas seperti pencurian, pembunuhan, perampokan hingga rusaknya tatanan sosial di masyarakat seperti tingginya angka perceraian.


Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi persoalan kemiskinan, namun persoalannya tak kunjung usai malah makin bertambah. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan kemiskinan ekstrem di Indonesia terhapus tuntas pada 2024. Walaupun menurut target dari agenda Sustainable Development Goals (SDGs), di dunia diharapkan selesai atau terhapus kemiskinan ekstrem tahun 2030. (Kompas.com, 8/5/2023)


PT Permodalan Nasional Madani Persero (PNM) menargetkan 16 juta nasabah aktif di tahun ini dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 75 triliun hingga akhir tahun 2023. Hal itu disampaikan Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi.  


Oleh karena itu, dalam upaya mengatasi kemiskinan ekstrem, PNM memadukan data dengan Kemenko PMK agar teridentifikasi masyarakat yang perlu mendapatkan modal usaha, yang mana terdapat 12 juta masyarakat miskin dan beberapa termasuk nasabah PNM. Arief optimis akan mendorong nasabah tersebut agar lebih sejahtera dan keluar dari status kemiskinan.


Bantuan modal untuk UMKM diklaim dapat menjamin kemudahan masyarakat dalam mendapatkan pembiayaan dan pemberdayaan serta membantu mengentaskan kemiskinan, padahal faktanya masih banyak pelaku UMKM yang harus bertahan dalam menghadapi berbagai persoalan. Suntikan dana Rp75 triliun untuk 16 juta nasabah tidak akan mencukupi dalam permodalan usaha, karena jika dibagi rata maka tiap orang hanya mendapatkan tidak lebih dari Rp5 juta. Apalagi harga bahan baku yang kian mahal bahkan ongkos produksinya lebih besar dibandingkan keuntungan yang di dapatkan, maka sudah dipastikan pelaku usaha akan sulit bertahan.


UMKM seharusnya mendapat perhatian lebih, karena UMKM dapat menyerap lapangan kerja dan menjadi sumber keuangan negara, sedangkan industri besar hanya menyumbangkan PDB yang jauh lebih kecil. Tetapi sumbangan modal yang diberikan oleh pemerintah begitu besar kepada industri besar.


Sistem ekonomi kapitalisme, menjadikan pemilik modal mampu bersaing dan mencapai kemakmuran, sedangkan individu yang kurang memiliki modal akan sulit dalam mempertahankan usahanya sehingga harus bertahan walaupun hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.


Sistem ekonomi kapitalisme telah gagal menciptakan kesejahteraan masyarakat dalam mengeluarkan masyarakat dari masalah kemiskinan. Idealnya pemerintah harus memberikan perhatian penuh kepada UMKM, dan bukan hanya modal usaha, melainkan juga kebijakan pemerintah yang adil dan pro rakyat misalnya akses tempat usaha yang dekat dengan konsumen serta pajak yang tidak memberatkan.


Islam Solusi Pengentasan Kemiskinan


Berbeda dengan sistem kapitalis-sekuler, sistem Islam tuntas mengentaskan kemiskinan.  Pemerintah dalam sistem Islam akan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada para kepala keluarga.  Misalnya pada bidang pertanian, negara akan mengambil alih tanah yang ditinggalkan pemiliknya selama tiga tahun,  kemudian diberikan pengelolaannya kepada masyarakat.      


Allah Swt. berfirman, ”Berjalanlah kalian di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezekinya” (TQS. Al-Mulk [67]:15)


Pemerintah Islam juga menjamin pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat seperti sandang, pangan, dan papan. Begitu pula pemenuhan layanan publik seperti pendidikan dan kesehatan.  


Pemerintah Islam menjalankan amanah periayahan (pengurusan urusan umat) sebaik mungkin, karena mengharapkan ridha Allah Swt.  ”Imam/pemimpin adalah pemelihara urusan rakyat, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas urusan rakyatnya.”(HR. Bukhari dan Muslim)


Pemerintah Islam akan melakukan pembangunan di segala bidang karena memiliki anggaran di kas baitul maal.  Anggaran tersebut berasal dari pengelolaan sumberdaya alam (SDA). Masyarakat hidup sejahtera karena negara mengelola segala potensi SDA, bukan diserahkan kepada swasta asing/aseng.  Sebagaimana sabda Rasulullah saw. , “Manusia berserikat dalam tiga hal: air, padang rumput dan api”  (HR Abu Dawud).


Hal-hal tersebut yang membuat umat semakin merindukan kembali tegaknya sistem Islam, sebagaimana masa kejayaan Islam pada masa kekhalifahan Umar bin Abdul Aziz, yang mana pada masa itu tidak ada satu pun masyarakat yang miskin, bahkan harta zakat tidak ada yang berhak menerimanya karena masyarakat sudah sejahtera.  


Semoga saja sistem Islam kembali tegak dan segala problematika yang dihadapi masyarakat dapat terselesaikan.


 Wallahu a’lam bishawab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak