Oleh : Nurfillah Rahayu
( Forum Literasi Muslimah Bogor)
Kemiskinan merupakan masalah yang terus menerus melanda negeri ini. Berbagai upaya telah dilakukan, seperti target memberantas kemiskinan hingga 0 persen di tahun 2024 mungkinkah akan terwujud atau sekedar ilusi belaka.
Dilansir dari voaindonesia.com / 10 Juni 2023, Presiden Joko Widodo ingin mengentaskan kemiskinan ekstrem ketika mengakhiri masa jabatannya pada tahun depan. Namun, pakar berpendapat target itu terlampau ambisius sehingga hampir tidak mungkin tercapai.
Optimisme Presiden Jokowi terkait penghapusan kemiskinan ekstrem bertabrakan dengan realitas, karena angka kemelaratan di Tanah Air masih cukup tinggi pada tahun ini. Pendapat itu disampaikan peneliti dari SDGs Center, Universitas Padjadjaran, Bandung, Profesor Arief Anshory Yusuf ketika berbincang dengan VOA.
“Kalau nol, beneran nol, ya berat lah. Kalau praktik mendekati nol, mungkin saja. Tetapi enggak juga, sekarang kan sudah 2023, angkanya masih di atas satu,” kata Arief.
Target waktu penghapusan kemiskinan ekstrem hanya dalam waktu setahun sangatlah ambisius melihat faktor penyebab terjadinya kemiskinan ini, apalagi jenisnya termasuk dalam kemiskinan struktural. Tidak akan mampu hanya dengan beragam program, namun perubahan harus menyentuh akar persoalan, karena sistem ekonomi kapitalis memang meniscayakan terwujudnya kemiskinan .
Kemiskinan merupakan permasalahan sosial yang sampai sekarang masih banyak menjerat negara maju maupun berkembang, salah satu contohnya adalah Indonesia. Tingkat kompleksitas tiap negara pun berbeda. Di Indonesia sendiri yang merupakan negara berkembang tingkat kemiskinannya masih sangat tinggi, tidak heran kalau tingkat kriminalitas di Indonesia pun juga tinggi. Kemiskinan dapat timbul disebabkan oleh kurangnya pendidikan, dan lapangan kerja diberbagai macam sektor pekerjaan.
Lalu peranan Islam dalam mengentaskan kemiskinan adalah dengan panduan Al-Quran yang merupakan petunjuk umat Islam, dijelaskannya bagaimana sikap hidup yang seharusnya kita jalani untuk kebaikan diri sendiri dan bagaimana seharusnya kita bersikap dan berperilaku di hadapan orang lain.
Hanya penerapan Islam kaffahlah yang akan mampu mengentaskan kemiskinan ekstrem, tidak hanya di Indonesia, namun juga di dunia.