Oleh. Ummu Nahla
Mengagetkan, saat dilakukan skrining oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung kasus Sifilis mencapai 830 kasus dari 29.552 orang yang diperiksa. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian, Ia mengatakan kurun waktu 2020-2022 kasus sifilis di Bandung terus meningkat.
Rochady HS Wibawa, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jabar menjelaskan, skrining dilakukan di beberapa area yang telah ditentukan di Kabupaten dan Kota di Jawa Barat. Hasilnya, terdapat jumlah kasus penyakit sifilis atau bisa akrab disebut Raja Singa yang paling tinggi di Kota Bandung.
Meskipun pemeriksaan juga dilakukan di wilayah lainnya, angkanya fluktuatif tergantung pada kepadatan penduduk. Namun, Kota Bandung memiliki angka tertinggi,” ungkap Rochady Sabtu (CNN 10/6/2023).
Bukan hanya di Kota Bandung, kasus sifilis banyak juga ditemukan di beberapa Kota di setiap Provinsi di Indonesia. Seperti di Papua, DKI Jakarta, Bali, dan beberapa Kota lainnya. Dari sekian banyak skrining yang dilakukan, Papua mendapat urutan pertama Kota yang terkategori paling banyak ditemukan kasus sifilis. Yakni sebanyak 3.864 kasus positif dari 34.625 orang yang diperiksa.
Dari data yang ditemukan, peningkatan semakin mengkhawatirkan. Para penderita sifilis umumnya dialami oleh kalangan laki-laki, Adapun ditemukannya kasus pada ibu hamil diitularkan dari pasangannya, serta bayi yang dilahirkan oleh ibunya pun ikut tertular penyakit yang berbahaya ini.
Mengenal Penyakit Sifilis
Penyakit sifilis merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri treponema pallidum yang masuk dan menularkan melalui luka yang terdapat di daerah sensitif yaitu vagina, penis, bibir, anus dan mulut. Bagi penderita dewasa, umumnya ini berawal dari penyaluran hasrat seksual, baik normal maupun abnormal. Bakteri ini muncul akibat pola hubungan seks terutama laki-laki dan wanita yang berganti-ganti pasangan seksual dan pola seks L68T. Adapun jika ditemukan ibu hamil yang terinfeksi sifilis, hal ini juga dapat menularkan penyakit ini kepada bayinya selama kehamilan atau persalinan.
Kritik atas Solusi ala Dinkes
Dalam hal ini upaya yang dilakukan oleh pemerintah melalui Dinas Kesehatan yakni melakukan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dengan skrining dan seruan menghindari seks berisiko, serta penggunaan kondom saat berhubungan seks.
Bahwa upaya tersebut bukanlah langkah tepat untuk menekan jumlah dan mencegah penularan kasus sifilis yang terus meningkat. Pasalnya, hal tersebut tidak menyentuh akar persoalan.
Butuh sebuah solusi yamg tepat untuk menghentikan kasus ini benar-benar teratasi. persoalan ini pun seharusnya menjadi perhatian semua kalangan agar kasusnya tidak berulang dan bisa memutus mata rantai penyebaran.
Berawal dari seks bebas, yang merupakan mata rantai pergaulan bebas. Menandakan rusaknya moral individu ditambah tata sosial yang lahir dari sistem sekuler saat ini yang memisahkan agama dari kehidupan sangat menjunjung tinggi nilai kebebasan membuat masyarakat melakukan apa saja yang ia inginkan untuk mencapai kepuasan jasmani semata dengan menyalurkan syahwat tanpa ada rambu dan memikirkan efek buruk selanjutnya.
Interaksi Sosial dalam Islam
Kalau saja kita menengok Islam bagaimana Islam mengajarkan tentang tata sosial masyarakat, bahwasannya Islam mengatur interaksi antara laki-laki dan perempuan. Agar tidak ada aktivitas yang memicu adanya campur baur yang dapat memunculkan syahwat. Meskipun tidak menafikan adanya sebuah interaksi ditengah-tengah masyarakat. Hanya saja bisa teratasi permasalahan penyakit menular ini dengan tidak diperbolehkannya campur baur dan berduaan dengan yang bukam mahram. Karena sejatinya perbuatan itu dilarang oleh agama, untuk menjaga kemuliaan perempuan dan kehormatannya.
Islam pun melarang perzinaan dan segala pemicu yang mengantarkan kepada hal tersebut. Seperti adanya prostitusi yang sudah menjadi sebuah rahasia umum meski terselubung tapi di sistem sekuler masih banyak ditemukan. Dalam Islam tidak ada tempat bagi kemaksiatan terbuka atau terselubung.
Oleh karena itu, pentingnya sistem pergaulan Islam diterapkan di tengah- tengah masyarakat agar jalan menuju kepada seks bebas tertutup. Selain itu Islam akan membuat sebuah aturan yang melarang prostitusi di tengah-tengah masyarakat, agar penyakit menular ini tidak semakin menyebar luas. Itu semua akan terwujud jika penerapan Islam dalam kehidupan individu, masyarakat dan negara diterapkan.
Wallahu 'alam bish showwab
Tags
Opini