Bantuan Modal, Benarkah Solusi Tuntas Kemiskinan?

Oleh : Hj. Sopiah


Pemerintah menargetkan kemiskinan di Indonesia terhapus tuntas pada tahun 2024. Hal tersebut sesuai dengan arahan Sustainable Development Goals (SDGs) yang menargetkan tahun 2030 dunia terbebas dari kemiskinan ekstrem.

Oleh karenanya, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menghilangkan angka kemiskinan. Salah satunya adalah dengan menggerakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Yang sumber pendanaannya berasal dari 3 sektor yaitu perbankan, pasar modal dan pusat investasi pemerintah.

Berdasarkan data Kementerian Ekonomi menunjukkan bahwa sektor UMKM berkontribusi besar dalam perekonomian Indonesia. Namun ironis pada faktanya pemerintah lebih perhatian terhadap industri besar daripada UMKM ini. Fakta di lapangan ekosistem usahanya tidak mendukung UMKM, misal masalah suntikan dana bagi industri kecil tidak sebanding dengan industri besar, sehingga modal untuk UMKM sangat terbatas juga akses bahan baku pun dikuasai oleh para pengusaha besar. Hal tersebut menyebabkan banyak UMKM yang gulung tikar karena ongkos produksi melebihi harga jual produk perusahaan besar. Pun ada UMKM yang bertahan itupun hanya sekedar untuk bertahan hidup dengan laba yang sangat minim.

Karenanya, bantuan modal hanyalah solusi tambal sulam sehingga tidak bisa menjadi solusi untuk menghilangkan kemiskinan di negara ini. Sejatinya kemiskinan yang terjadi bersifat sistematis. Mulai dari pengelolaan usaha yang tidak benar, hingga kebijakan yang tidak pro rakyat miskin. Subsidi untuk rakyat banyak yg dikurangi bahkan dicabut. Sedangkan untuk orang kaya dimudahkan. Dan rakyat pun dibebani pajak yang selalu naik setiap waktu. Sementara orang kaya mendapat amnesti pajak.

Lantas solusi apa yang dapat menuntaskan persoalan kemiskinan ini? Tentu saja hanya dengan menerapkan sistem Islam karena hanya Islam solusi untuk segala persoalan kehidupan manusia. Karena UMKM bukan hanya butuh modal usaha, tapi juga kebijakan pemerintah yang pro pada rakyat. Dalam Islam, sistem ekonominya berbasis pada kemaslahatan umat. Hanya dengan menerapkan sistem Islam dalam bingkai Daulah Islamiyah kemiskinan akan hilang dengan tuntas dan kesejahteraan rakyat akan terwujud. 

Wallahu’alam.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak