(Sari Isna_Tulungagung)
Lampung viral setelah konten kreator asal Kabupaten Lampung Timur bernama Bima Yudho Saputro mengkritik pembangunan kampung halamannya di TikTok. Bima menyebut Lampung tak kunjung maju karena banyak jalan yang rusak. Pemerintah Provinsi Lampung menyatakan tidak sanggup untuk membiayai perbaikan jalan rusak di wilayahnya. Pasalnya, alokasi untuk pemeliharaan jalan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hanya Rp72,44 miliar. Berdasarkan APBD 2023 Lampung yang tertuang dalam Peraturan Gubernur Lampung Nomor 38 Tahun 2022 tentang Penjabaran APBD Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2023, yang diteken Gubernur Lampung Arinal Djunaidi pada 16 Desember 2022, pemda mengalokasikan anggaran belanja sebesar Rp7,38 triliun. (cnnindonesia.com, 06/05/2023).
Viral rusaknya jalan di Lampung ‘berakhir’ dengan kunjungan Presiden dan kucuran dana dari pusat. Presiden Joko Widodo akan mengucurkan Rp 800 miliar untuk memperbaiki 15 ruas jalan di Provinsi Lampung. Namun Kepala Negara tidak memerinci lebih lanjut ruas mana saja yang akan diperbaiki oleh anggaran negara tersebut. Jokowi mengatakan pemerintah pusat akan memperbaiki jalan di Lampung hingga Rumbia yang rusak parah. Menurutnya, jalan yang akan diperbaiki adalah jalan dengan kondisi rusak dan lama tidak diperbaiki (katadata.co.id, 05/05/2023) .
Persoalan ini menunjukkan banyak hal, mulai dari abainya pemerintah daerah, lemahnya pengawasan pusat, hingga viral menjadi metode mendapatkan solusi. Dari kunjungan yang dilakukan presiden berimbas pada bermunculannya berbagai aduan dari para netizen di media sosial terkait jalanan rusak yang tidak jauh beda dengan di Lampung. Pembangunan infrastruktur di daerah seharusnya merupakan tanggung jawab dari pemerintah daerah dan mendapatkan pengawasan dari pemerintah pusat. Sudah menjadi tradisi jika ada aduan, viral, baru ada tindakan. Semua menggambarkan betapa lemahnya sistem pengurusan umat berdasarkan demokrasi.
Berbeda dengan Islam, Islam menjadikan penguasa sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dan akan memberikan amanah kepada individu yang memiliki kompetensi dan komitmen tinggi. Kelak penguasa, seorang pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang dipimpinnya. Seorang pemimpin harus menjalankan amanah kepemimpinannya dengan penuh rasa tanggung jawab. Sosok teladan sahabat nabi Saw., Khalifah Umar bin Khatab sangat takut jika lalai saat menjadi seorang pemimpin. Bahkan "Seandainya seekor keledai terperosok ke sungai di kota Baghdad, nicaya Umar akan dimintai pertanggungjawabannya dan ditanya, ‘Mengapa engkau tidak meratakan jalan untuknya?’"
Kepemimpinan dalam Islam dipahami sebagai tanggung jawab dunia dan akhirat. Apa yang dikerjakan dunia pasti akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Pemimipin sebagai penguasa sudah seharusnya memenuhi kebutuhan rakyatmya, peka terhadap setiap permasalahan yang ada, tidak berbuat dzolim, dan tidak menelantarkan rakyatnya.
Tags
Opini