Gelombang Panas Bentuk Teguran Keras

 


Oeh Irohima

(Pegiat Literasi) 



Akhir-akhir ini cuaca terasa lebih panas dan terik dari biasanya. Meski terkadang diselingi dengan turunnya hujan, tetap saja suhu udara terasa masih sangat menyengat. Kondisi ini tak lepas dari pengaruh gelombang panas ekstrem yang tengah melanda sejumlah negara di dunia tak terkecuali kawasan Asia. Begitu panasnya sampai-sampai suhu udara bisa mencapai hingga 40 derajat celcius bahkan lebih.


Gelombang panas ekstrem saat ini bahkan telah merenggut korban jiwa, seperti yang terjadi di India, salah satu negara yang terkena paparan gelombang panas ekstrem. Suhu udara yang mencapai lebih dari 42 derajat Celcius telah menyebabkan 13 orang meninggal dunia di negara bagian Maharashtra saat upacara penghargaan negara. Selain India, negara yang terkena paparan gelombang panas adalah Cina, Jepang, Korea, Thailand, Myanmar, Bangladesh, Afghanistan, Papua Nugini, Guatemala, Honduras. Nikaragua dan Indonesia. Suhu terendah tercatat sekitar 30 derajat Celcius yang menyebar di Korea dan Jepang dan tertinggi sekitar 51,2 derajat Celcius pada tanggal 17 April 2023 yang melanda Bangladesh (CNNIndonesia, 22/04/2023 ).


Meski dampak dari gelombang panas di Indonesia tak separah di negara lainnya, namun perubahan suhu begitu sangat terasa oleh masyarakat. Hal ini dianggap wajar karena menurut Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Dodo Gunawan, salah satu faktor suhu udara di berbagai belahan dunia semakin panas adalah tren perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global. Gelombang panas juga bisa mengakibatkan masalah yang serius pada kesehatan. Dari risiko yang paling ringan hingga yang fatal seperti kematian yang terjadi di negara India.


Gelombang panas atau heatwave adalah sebuah periode cuaca di mana terjadi kenaikan suhu panas yang tidak biasa dan berlangsung setidaknya selama lima hari berturut-turut atau lebih. Gelombang panas dipicu oleh udara yang terperangkap karena sistem tekanan tinggi. Normalnya udara mengelilingi dunia dalam angin kencang yang besar. Namun jika udara terperangkap dalam satu wilayah, sistem tekanan tinggi akan memaksanya turun menuju ke bawah dan tak bisa naik ke atmosfer atas yang lebih dingin. Suatu tempat dikatakan mengalami gelombang panas jika suhu maksimal harian melebihi ambang batas statistik, contoh 5 derajat Celcius dari rata-rata klimatologis suhu maksimum.


Gelombang panas tak hanya berdampak pada kesehatan, namun juga berisiko pada pasokan air dan energi yang merupakan faktor penting dalam kehidupan. Gelombang panas juga bisa mengancam ketahanan pangan serta mata pencaharian masyarakat terutama petani dan peternak. Bila hasil panen terganggu ataupun mengalami penurunan tentu akan sangat mempengaruhi roda perekonomian. 


Pemicu lain terjadinya gelombang panas adalah pemanasan global atau global warming yaitu proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Pemanasan global terjadi akibat kegiatan manusia yang berhubungan dengan penggunaan bahan bakar fosil dan kegiatan manusia yang merusak lingkungan. Beberapa contoh aktivitas manusia yang menyebabkan pemanasan global seperti : gas rumah kaca, efek rumah kaca, polusi udara, penggunaan CFC ( Chlorofluorocarbon ) yang berlebihan, penebangan hutan secara masif, polusi metana, penggunaan listrik secara berlebihan dan banyaknya sampah plastik.


Problem gelombang panas jelas merupakan problem global yang membutuhkan solusi global. Namun saat ini upaya nyata dunia yang menerapkan sistem kapitalisme untuk menyelesaikan problem ini sama sekali tak terlihat. Produksi kendaraan bermotor yang menghasilkan karbondioksida terus saja dilakukan secara massif tanpa keseimbangan, padahal sangat jelas bahwa gas karbondiosida yang merupakan polusi udara tidak bisa diteruskan keluar angkasa hingga panas terperangkap di bumi. Sama halnya dengan gas rumah kaca dan efek rumah kaca yang menyebabkan panas matahari yang ada di  bumi terperangkap di atmosfer dan tidak bisa dipantulkan keluar angkasa. 


Belum lagi eksploitasi hutan secara brutal, padahal hutan memiliki fungsi menyerap karbondioksida dan menghasilkan oksigen. Makin banyak hutan yang ditebang dan dialih fungsikan, maka jumlah oksigen akan berkurang, dan jumlah karbondioksida akan semakin banyak dan ini juga yang mengakibatkan pemanasan global.


Sistem kapitalisme yang berlandaskan asas manfaat hanya berorientasi pada keuntungan semata tanpa peduli akan keberlangsungan hidup di bumi. Kerakusan kapitalisme dalam mengeksploitasi sumber daya alam dan mengalih fungsikan lahan tanpa memperhatikan dampak terhadap lingkungan,  memproduksi segala sesuatu hanya demi mengejar keuntungan tanpa pernah memikirkan kerusakan yang ditimbulkan, serta banyaknya  teknologi diciptakan yang tidak ramah lingkungan telah menjadikan kehidupan yang timpang, kekacauan dimana-mana tersebab aktivitas manusia yang tidak sejalan dengan aturan yang benar, teknologi yang disalah gunakan, dan tentang hidup yang disalahartikan. 


Walhasil tak pernah ada upaya nyata, bahkan tak akan pernah ada solusi yang menyentuh akar masalah dalam menangani permasalahan pemanasan global yang terjadi dari masa ke masa. Karena solusi seperti menghentikan eksploitasi liar, membatasi produksi kendaraan secara massal, membatasi gaya hidup serta pola konsumsi masyarakat akan membuat bisnis para kapitalis terjungkal. 


Harus diingat, saat ini kita hidup di bawah naungan sistem kapitalisme, di mana dalam sistem ini para kapitalis bisa mengendalikan segala aturan dan kebijakan.


Pemanasan global merupakan dampak buruk yang mengiringi aktivitas manusia yang eksploitatif dan sekuler kapitalistik. Sistem sekuler kapitalisme telah menopang keserakahan dan ego manusia untuk melakukan aktivitas melampaui batas dalam mengejar keuntungan tanpa peduli akan kerusakan yang ditimbulkan. Kerusakan alam yang terjadi sejatinya adalah akibat ulah manusia sendiri,  karena Allah Swt. menciptakan manusia dan alam dalam keseimbangan dan keserasian. Kita diperintahkan untuk menjaga keseimbangan agar tak terjadi kerusakan. Perlu upaya nyata dalam mengatasi persoalan ini, kita tak bisa hanya berdiam diri dan mengamati kerusakan demi kerusakan yang terjadi.

Islam adalah agama yang mengatur segala aspek kehidupan  termasuk menjaga keseimbangan dan keserasian alam. Islam melarang keras segala bentuk eksploitasi dan aktivitas yang merugikan manusia dan merusak ekosistem karena manusia itu diamanahkan oleh Allah Swt. tiga hal yaitu :

Al-intifa’ yaitu Allah mempersilahkan manusia untuk mengambil manfaat dan mengelola alam sebaik-baiknya untuk kemaslahatan dan kemakmuran.

Al-i’tibar yaitu manusia dituntut untuk memikirkan dan menggali rahasia dibalik ciptaan Allah dan dapat mengambil ibrah dari berbagai kejadian.

Al-islah yaitu wajib bagi manusia untuk memelihara dan menjaga kelestarian alam.


Solusi Islam melakukan aktivitas apapun itu haruslah sesuai dengan tuntunan syara, termasuk kegiatan manusia yang berkaitan dengan penggunaan bahan bakar fosil dan kegiatan alih fungsi lahan, mengeksploitasi alam secukupnya dan menyikapi perkembangan berbagai teknologi dengan bijaksana.


Wallahu a'lam bisshawab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak