Oleh: Mariyam Sundari
(Praktisi Komunikasi Penyiaran)
Viral di media, kasus bullying terhadap anak yang semakin marak terjadi. Bahkan di sekolah dasar, terlihat makin sadis dan bengis. Seperti yang dialami oleh MHD (9), bocah kelas 2 di salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Sukabumi Jawa Barat (Jabar) meninggal dunia akibat dikeroyok oleh kakak kelasnya. (Kompas.com, 20/5/2023).
Kasus seperti ini, jelas menunjukkan gagalnya sistem kufur kapitalis yang diadopsi di negeri ini, terutama dalam bidang pendidikan. Sistem kapitalis menanamkan sekulerisme dalam pendidikan, yaitu memisahkan agama dari kehidupan. Sehingga, dalam pendidikan sekolah, pelajaran agama tidak begitu diutamakan. Melainkan, hanya diajarkan dua jam saja dalam satu pekan.
Hal ini, jelas akan membawa dampak pada generasi yang di didik. Jika sistem sekuler yang diterapkan dalam pendidikan, akan melahirkan generasi-generasi cerdas namun tanpa adab. Bahkan, bisa berperilaku yang dapat merugikan orang lain, termasuk teman-teman di sekitarnya, seperti teman sebaya serta tak jarang menghakimi orang lain yang dianggap lemah. Ini, dikarenakan dalam pendidikan saat ini, kurang diajarkannya adab, akidah, dan akhlak mulia dalam sekolah.
Selain kurikulum dalam pendidikan banyak hal lain yang berpengaruh, termasuk pola asuh dalam kehidupan keluarga yang kurang memberikan pemahaman bahwa pentingnya adab, karena keterbatasan ilmu. Juga dalam masyarakat yang bersikap masa bodo dan tidak peduli terhadap perilaku anak-anak di sekitar. Termasuk tontonan yang menjadi tuntunan untuk melakukan tindakan yang tidak manusiawi yang bisa diakses dengan mudah oleh anak-anak.
Aturan kufur kapitalis buatan manusia yang diterapkan saat ini, jelas berbeda dengan aturan yang dipakai dalam Islam. Islam menjadikan keimanan sebagai landasan di dalam setiap perbuatan. Sehingga, itu akan menjadi benteng yang kokoh dari segala tindakan yang menyimpang dari syariat, termasuk perilaku jahat apalagi sadis yang merugikan orang lain.
Islam memiliki mekanisme yang sangat komprehensif dalam membangun kepribadian masyarakatnya pada semua kalangan usia. Sehingga, akan terwujud individu-individu yang terampil, beriman, dan berakhlak mulia. Tunggu apa lagi, saat ini yang dibutuhkan hanya aturan syariat Islam diterapkan. Jika aturan pencipta ditegakkan tidak akan ada lagi bullying terhadap anak, dan akan membawa keberkahan dan kesejahteraan bagi semua umat, insya ‘Allah. []
Tags
Opini