Sekularisme Menumbuh Suburkan Kesadisan





Oleh : Leni Setiani
Aktivis Muslimah Karawang


Kekerasan yang setiap hari tak luput dari pemberitaan kebanyakan dilakukan oleh generasi muda termasuk pelajar. Kasus tersebut semakin hari kian bertambah, bukannya berkurang, malah semakin beragam jenisnya. Mulai dari perang sarung berujung korban, tawuran, pembacokan hingga mutilasi. 

Generasi hari ini semakin kehilangan rasa empati. Kesadisan kian merebak seperti jamur di musim penghujan. Pemuda yang seharusnya tumbuh menjadi sosok penerus masa depan, kini kehilangan arah. 

Ramai diberitakan bahwa pemuda saat ini banyak melakukan kesadisan seperti  kasus memutilasi seorang perempuan menjadi puluhan bagian di Kaliurang, Yogyakarta (bbc.com 22/03/202). Kemudian tiga ABG diduga pelaku yang membacok siswa SMP berinisial ARSS (14) hingga tewas di Sukabumi, Jawa Barat. Tiga anak berhadapan dengan hukum itu ialah DA (14), RA alias N (14), dan AAB alias U (14) (news.detik.com 24/03/2023).

Di zaman dulu remaja bertengkar hanya adu mulut saja, sekarang bisa adu sajam sampai ada yang tumbang antara keduanya. Nauzubillah. Kesadisan ini tentu tidak terjadi secara kebetulan, pasti ada sebabnya.

Penyebabnya adalah karena sistem yang saat ini di terapkan adalah sistem sekularisme-kapitalisme. Sekularisme adalah paham yang memisahkan agama dari kehidupan. Paham ini melahirkan ideologi kapitalisme yang berorientasi materi yang dimana bukan hanya uang tapi bisa juga kepuasan ego, prestise dan sejenisnya.

Efek dari penerapan sistem ini adalah manusia dibebaskan beragama namun dalam rangka individu saja seperti sholat, zakat, puasa dan haji. Namun dalam hal pergaulan dan sistem lainnya agama tidak boleh di pakai.

Alhasil egolah yang menjadi pengendali nya. Maka tidak heran jika bertengkar malah membunuh rekannya sendiri. Yang penting ego terpuaskan tanpa melihat aktivitas tersebut menimbulkan dosa atau pahala.

Islam Menyelamatkan

Islam dari dulu hingga sekarang memiliki seluruh solusi dari problematika kehidupan manusia. Islam bersumber dari Dzat Pencipta manusia. Tentu aturan yang datangnya dari pencipta manusia pastilah sangat sesuai dengan kondisi manusia.

Masyarakat yang semakin tidak peduli dengan kondisi generasi yang rusak, bahkan menunjukkan perilaku yang juga makin mudah melakukan tindak kekerasan ini bersumber dari ideologi tadi yaitu kapitalisme.

Sistem pendidikan Islam dibutuhkan untuk menyelesaikan persoalan ini untuk mengembalikan jati diri generasi sebagai Muslim sejati. Muslim yang dia mengerti hidup itu untuk beribadah dan sedang menjalankan peran sebagai pemimpin di muka bumi.

Masyarakat harus melakukan amar makruf nahi mungkar. Dan Negara harus menjalankan perannya sebagai pelindung generasi. Sehingga selamatlah generasi dari tindak kesadisan.

Yang tak kalah penting adalah mengembalikan kehidupan Islam sebagaimana dulu ketika zaman Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin yang disitu diterapkan hukum Islam secara keseluruhan. Maka apalagi yang diragukan dari penerapan sistem Islam? Mari perjuangkan

Wallahu'alam

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak