Orang yang Rugi Ketika Beribadah di Bulan Ramadhan Tapi Tidak mendapatkan Pahala dan ampunan!





Oleh : Windha Yanti. S 
(Aktifis & Pemerhati Sosial)


Bisa berjumpa dengan bulan Ramadhan adalah nikmat yang paling istimewa dari Allah SWT. Bulan Ramadhan memiliki kedudukan yang spesial disisi Allah SWT sehingga para ulama memberikan perumpamaan sebagai mana kedudukan Nabi Yusuf disisi Nabi Yakub di antara anak yang lainnya, sehingga kita bisa renungkan kisah Nabi Yakub yang sangat mencintai Nabi Yusuf. 

Kesedihan yang begitu mendalam pernah dialami oleh nabi Yakub, ketika Nabi Yusuf pergi meninggalkan ayahnya, kesedihan itu  hingga membuat Nabi Yakub buta karena menangis terus menerus, dan suatu ketika nabi Yusuf mengirimkan pakaiannya melalui saudaranya untuk diberikan kepada ayahnya. Kemudian ayahnya mencium baju tersebut dan berkata "Aku merasakan keberadaan anakku Yusuf" kemudian baju tersebut diusapkan ke wajahnya Nabi Yakub AS. Kemudian mata Nabi Yakub bisa melihat kembali.


Begitupun bulan Ramadhan adalah bulan dimana kasih sayangnya Allah begitu melimpah dan tak terbatas, sehingga wajar jika dibulan ini Allah memberikan ganjaran berkali lipat bagi hambanya yang beribadah dibulan Ramadhan, dan memberikan ampunan bagi siapa saja yang memohon ampunan. Itulah sebab Allah memberikan bulan yang spesial dalam satu tahun yaitu bulan Ramadhan, agar manusia bisa memanfaatkannya sebagai bulan penebus dosa.


Sebagaimana Hadits dari Tolhah Ubaidillah Rodiallahuan hu sahabat Rosululloh yang dijamin masuk syurga ini pernah menceritakan kisah dua orang sahabat dari kabilah baliyun yang datang kepada Rosululloh untuk masuk Islam. Kemudian dua orang sahabat ini memiliki perbedaan, sebut saja si A dan B dimana si A ini sangat rajin beribadah, bahkan beliau wafat dimedan perang. Sedangkan si B ibadahnya biasa saja dan wafat setahun setelah wafatnya si A.

Kemudian Tolhah bermimpi, dimana dalam mimpinya Tolhah menceritakan bahwa si B masuk syurga lebih dulu, dan syurganya lebih tinggi dari si A. Kemudian Tolhah menceritakan mimpinya kepada para sahabat hingga terdengar kepada Rosululloh, semua orang terheran heran, mengapa si B yang lebih dulu masuk syurga ketimbang A yang rajin beribadah.

Lalu Rosululloh menjelaskan kejadian ini, bahwa si B ada tambahan beribadah selama satu tahun dan berjumpa dengan 1kali Ramadhan, rupanya inilah rahasianya si B bisa lebih dulu masuk syurga. Dari kisah ini kita bisa renungkan bahwa seseorang yang bertemu dengan 1kali Ramadhan saja bisa mendapatkan Drajat lebih  tinggi dari seorang syuhada.

Lalu bagaimana dengan kita, berapa kali kita sudah menjumpai Ramadhan? Jangan sampai kita termasuk orang orang yang bangkrut, karena setelah Idul Fitri kita masih memikul dosa, jangankan pahala, dosapun tidak diampuni. Sehingga orang seperti ini belum mendapat predikat taqwa Suma nauzubillah. Malaikat Jibril pernah berdoa disamping Rosululloh SAW dengan tiga doa, dan salah satunya adalah " Celakalah orang yang memasuki Ramadhan, sampai selesai bulan Ramadhan dosanya belum diampuni.

Sehingga tidak selamanya orang yang menjalani bulan Ramadhan hingga akhir Ramadhan lalu dia seperti bayi yang baru dilahirkan dari ibunya, sebab banyak orang yang beribadah dibulan Ramadhan tapi tidak mendapat pahala dan ampunannya. Bisa jadi amalan yang dilakukan selama Ramdhan tidak berkualitas, atau asal asalan, misalnya ketika solat rukunnya tidak dipenuhi atau syaratnya tidak sah.
Berpuasa tapi masih memakan harta riba, berpuasa masih membuka aurat, berpuasa masih pacaran dan berpuasa tetapi masih diiringi dengan kemaksiatan lain.

Sehingga ibadah yang dilakukan tidak Totalitas, tidak dilakukan secara sungguh sungguh, semua itu disebabkan kebodohan manusia yang tidak mau belajar. Padahal Allah sangat menyukai ibadah yang berkualitas.
Allah berfirman dalam 
QS. Al-Baqarah Ayat 208


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا ادۡخُلُوۡا فِى السِّلۡمِ کَآفَّةً ۖ وَلَا تَتَّبِعُوۡا خُطُوٰتِ الشَّيۡطٰنِ‌ؕ اِنَّهٗ لَـکُمۡ عَدُوٌّ مُّبِيۡنٌ

Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.

Sehingga bagi seorang muslim wajib berislam secara keseluruhan, tidak dibenarkan memisahkan agama dari kehidupan sosial seperti contoh diatas. Sehingga untuk menjadi muslim sejati harus memiliki kesadaran untuk belajar agama, agar mampu memahami setiap perintah dari Allah SWT. So mulai sekarang yuk ngaji ikut bergabung dalam kelompok dakwah Islam, agar hijrahmu lebih asyik dan Istiqomah dengan teman teman solihah yang senantiasa mengingatkan.

Allahuakbar......

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak