Oleh: Ledy Nuraini Ramadhani
Mendengar berita hari ini seringkali membuat hati tersayat-sayat. Bagaimana tidak, berita kriminalitas selalu mendominasi. Dari berbagai wilayah dan kalangan masyarakat pun terlibat, tak terkecuali para remaja. Masa remaja yang seharusnya dilewati dengan penuh semangat dalam menuntut ilmu dan menemukan jati diri, tapi kini bisa menjadi sebuah masa yang suram dan tak terlupakan dalam hidup. Tidak sedikit remaja yang menghabiskan masa mudanya dan berakhir di jeruji besi karena terlibat hukum. Kebanyakan dari mereka sudah biasa melakukan hal-hal yang melanggar agama dan norma yang berlaku dalam masyarakat, seperti kekerasan, baik secara verbal maupun non-verbal. Kekerasan yang dilakukan oleh generasi muda ini, termasuk pelajar, jumlahnya semakin hari semakin banyak, dan bukannya berkurang, malah semakin beragam.
Mengutip sebuah berita news.detik.com 24/03/23 bahwasanya ada tiga orang remaja di Sukabumi, Jawa Barat yang tega membacok seorang siswa SMP dan merekamnya secara langsung melalui aplikasi Instagram. Di tempat yang berbeda, mengutip dari regional.kompas.com 24/03/23 bahwasanya ada sekelompok remaja di Purworejo, Jawa Tengah yang melakukan aksi tawuran menggunakan senjata sarung yang telah dimodifikasi dengan batu dan pasir. Akhirnya belasan remaja pun ditangkap. Jika ditanya apa motif mereka, sebenarnya itu dilakukan hanya sekedar untuk gagah-gagahan antargeng. Meskipun begitu, aksi tersebut tetap saja bisa melukai orang lain dan tentunya meresahkan masyarakat sekitar.
Maraknya kasus kriminalitas yang melibatkan para remaja ini lantas tidak membuat banyak orang sungguh-sungguh mengambil pelajaran dan mencegah kejadian tersebut terulang kembali. Masyarakat nampaknya semakin tidak peduli dengan kondisi generasi yang rusak ini, bahkan saling berlomba-lomba menunjukkan perilaku-perilaku di luar nalar yang sekarang semakin mudah untuk ditiru dengan adanya teknologi yang semakin modern.
Sungguh sangat menyesakkan hati melihat fenomena hari ini. Ketika kemaksiatan terjadi dimana-mana dan dilakukan oleh banyak orang, khususnya para generasi muda yang perjalanan hidupnya masih panjang dan penuh perjuangan. Banyak pemuda muslim hari ini telah mengalami kebobrokan, baik secara mental maupun perilaku mereka sendiri. Bagaimana tidak, tugas utama mereka untuk belajar atau menuntut ilmu sudah tidak dilakukan dengan sepenuh hati. Kebanyakan dari mereka hanya sekedar menggugurkan amanah yang diberikan oleh orang tua. Padahal menuntut ilmu bagi seorang muslim adalah sebuah kewajiban yang ditunaikan, dan menjadi haram hukumnya jika ditinggalkan. Sebagaimana hadist Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam berikut, “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224).
Dari hadist tersebut bisa kita simpulkan bahwasanya menuntut ilmu, khususnya ilmu agama sangat penting untuk dilakukan oleh seorang muslim. Dalam hal ini, para pemuda seharusnya yang menjadi pelaku nomor satu. Sayangnya sistem hari ini, sistem kapitalisme, tidak memandang ini sebagai sesuatu yang ¬urgent. Masyarakat telah gelap mata dalam berbagai hal, termasuk mencetak generasi. Generasi muda hari ini hanya dituntut untuk sukses di dunia, tapi acuh tak acuh dengan kesuksesan di akhirat, yaitu meraih ridho Allah subhanahu wa ta’ala. Akhirnya melakukan kemaksiatan tak lagi dipandang sesuatu yang besar dan dianggap enteng. Tak ayal kemunduran berpikir dan akhlak yang terus dalam kemerosotan dialami para generasi muda hari ini.
Sistem pendidikan Islamlah yang akhirnya dibutuhkan untuk menyelesaikan pesoalan ini, karena Islam rahmatan lil ‘alamin tentu mencakup segala aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Dalam Islam, pemuda adalah generasi emas peradaban yang dipersiapkan untuk menjadi penolong agama yang tangguh. Untuk mengembalikan jati diri generasi muda hari ini, yaitu sebagai Muslim sejati, masyarakat harus melakukan amar makruf nahi mungkar. Tidak hanya individu saja yang melakukan, tetapi dibutuhkan juga kerjasama dari keluarga dan masyarakat luas supaya progress¬ pemulihan dan tujuan kedamaian hakiki segera terwujud. Lebih dari itu, peran negara sangatlah besar dan menjadi yang terdepan dalam hal ini karena harus menjalankan perannya sebagai pelindung rakyat, tak terkecuali generasi muda. Wallahu a’lam.
Tags
Opini Remaja