Mengoptimalkan Amal di Penghujung Ramadan

Oleh : Epi Lisnawati
 (Pegiat Literasi)


Saat ini sudah ada di penghujung Ramadan, menapaki malam-malam terakhir di bulan Ramadan. Amalan pun harus semakin dilipatgandakan. Selama masih ada kesempatan di penghujung bulan Ramadan ini harus lebih giat lagi beramal.

Rasulullah Saw bersabda yang artinya “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari)

Rasulullah mencontohkan kepada kita untuk memperbanyak amal kebaikan pada sepuluh hari terakhir Ramadan ini, “Apabila Nabi saw. memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, beliau mengencangkan sarungnya, menghidupkan malam-malam tersebut dan membangunkan keluarganya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk lebih mengoptimalkan amal di penghujung Ramadan tahun ini diantaranya yaitu : Pertama, bersegera menuju ampunan Allah. Memohon ampunan kepada Allah Swt dengan lebih memperbanyak istighfar dan bertaubat dengan taubatan nasuha atas dosa-dosa yang telah dilakukan di masa lalu. Semoga saat Ramadan ini Allah membuka pintu ampunan selebar-lebarnya, dan menyucikan diri dari tumpukan dosa. Kemudian memperbanyak do'a. 

Rasulullah saw. juga memerintahkan Ummul Mukminin Aisyah untuk berdoa pada malam-malam itu. Aisyah berkata, “Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku ketepatan mendapatkan malam lailatuqadar, apa yang harus aku ucapkan?” Beliau menjawab: “Ucapkanlah, Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anna” (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf mencintai kemaafan, maka maafkanlah aku).” (HR Ibnu Majah).

Kedua, meningkatkan kualitas dan kuantitas shalat. Salat yang dilakukan lebih khusyu dan tumaninah. Salat wajib dilakukan di awal waktu, serta melakukan semua salat sunah yang dianjurkan. Salat sunah yang dianjurkan diantaranya salat rawatib, salat tarawih, salat taubat, salat hajat, salat tahajud, salat dhuha dll. 

Ketiga, berupaya dengan sekuat tenaga untuk lebih optimal menunaikan hak Alquran, dan berharap Al-Qur'an akan memberi syafaat kelak di akhirat. Semakin giat tadarus Al-Qur'an, membaguskan bacaannya menghapalkannya, mentadaburinya, memahaminya, mengamalkannya dan mendakwahkannya. 

Keempat Berburu Lailatulqadar
Lailatulqadar adalah malam turunnya Al-Quran dari lauhulmahfuz ke Baitul Izzah (langit) dunia. Malam lailatulqadar memiliki kebaikan setara dengan seribu bulan. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Qadr ayat 1-5. 

Meskipun malam lailatulqadar ini tidak diketahui kapan datangnya, tetapi umat Islam diminta untuk mencarinya pada sepuluh hari terakhir Ramadan. Hal ini seperti sabda Rasulullah, “Carilah malam lailatulqadar pada malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadan.” (HR Imam Bukhari).

Dalam hadisnya, Nabi Muhammad bersabda, “Carilah lailatulqadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan, pada malam yang kesembilan tersisa, malam yang ketujuh tersisa, malam yang kelima tersisa,” (HR Bukhari).

Kelima melakukan Iktikaf
Iktikaf berarti berdiam di masjid dalam rangka beribadah kepada Allah Swt. Aktivitas ibadah yang dilakukan saat iktikaf yaitu mendekatkan diri kepada Allah dengan berzikir, berdoa, membaca Al-Quran, salat sunah, bersalawat, bertobat, beristigfar, dan lainnya. Iktikaf dianjurkan saat memasuki sepuluh malam terakhir Ramadan. Ini mestinya sebagaimana penuturan Abdullah bin Umar ra., “Rasulullah saw. beriktikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.” (HR Muttafaq ‘alaih).

Keenam, bersedekah seoptimal mungkin. Bersedekah di bulan Ramadan akan dilipatgandakan pahalanya 10 sampai 700 kali lipat. Rasulullah SAW riwayat Imam At-Tirmidzi: “Dari Anas RA, sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Sedekah di bulan Ramadhan,'" (HR At-Tirmidzi).

Sebagaimana firman Allah Swt.,
Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.”(QS As-Sajdah: 16).

Ketujuh, lebih bersemangat dalam menuntut ilmu dan menunaikan amanah dakwah. Dakwah dilakukan dengan sebaik-baiknya, baik melalui lisan maupun tulisan, melakukan kontak langsung maupun melalui online. Bulan Ramadan saat terbaik untuk berdakwah karena orang-orang lagi gemar melakukan kebaikan. Berdakwah mengajak umat kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Mengajak mereka untuk terikat kepada aturan Alloh dan melaksanakan Islam secara kaffah dalam semua aspek kehidupan. 

Demikianlah beberapa hal yang harus lebih dioptimalkan di penghujung bulan Ramadan ini. Di bulan mulia ini pahala amal kebaikan akan dilipatgandakan. Ramadan saatnya mengisi pundi-pundi pahala dengan melakukan amal shalih. Semoga Ramadan kali ini menjadi Ramadan terbaik sepanjang hayat, semua amalan diterima oleh Allah Swt, dosa-dosa diampuni, dan doa-doa diijabah. Aamiin. 

Wallahu'alam Bishawwab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak