Lagi-lagi Impor Gula




Oleh: Siti Maisaroh 

Setiap Ramadan, gula adalah primadona dari deretan sembako. Permintaan pasar meningkat pesat. Namun sayang, hal demikian tidak menjadi perencanaan matang oleh penguasa agar kebutuhan masyarakatnya bisa tercukupi. 

Dikabarkan, pemerintah akan mengimpor gula kristal putih sebanyak 215.000 ton untuk memenuhi stok tahun ini. Diprioritaskan untuk kebutuhan Ramadan sebanyak 99.000 ton. 

Dari tahun ke tahun selalu terulang. Impor gula dari negeri seberang menjadi pilihan. Hal itu cukup menunjukan bahwa negeri ini tidak mampu mewujudkan kemandirian pangan.

Padahal, daripada impor terus-menerus, tidakkah lebih baik jika pemerintah berinvestasi untuk melakukan revolusi disektor pertanian? Misalnya, dengan memberikan bantuan kepada para petani, baik dari segi pendanaan, infrastuktur, maupun kebutuhan yang lainnya. Agar pemerintah tidak terkesan setengah hati dalam mengurus rakyatnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak