KEBEBASAN MENJADI PILIHAN, HUKUM ALLAH TERABAIKAN



 
Oleh : Ummu Aqeela
 
Sungguh miris pergaulan remaja zaman sekarang. Cukup banyak remaja yang berani membeberkan hal berbau dewasa melalui ruang publik seperti media sosial. Mereka tanpa malu, bahkan seperti merasa bangga melakukan hal tersebut, dan membagikannya ke khalayak luas. Pemandangan ini mungkin cukup berbeda dengan pergaulan remaja 1 dasawarsa yang lalu. 
 
Sebagai contoh, seorang remaja putri berinisial AG, yang ternyata sudah 5 kali berhubungan badan dengan Mario Dandy di usianya yang masih 15 tahun. Hal tersebut terungkap dalam sidang yang dipimpin Hakim Sri Wahyuni, beberapa waktu lalu.
Kasus AG tersebut makin membuka tabir lebar bahwa pergaulan anak muda zaman sekarang cukup jauh berbeda. Mereka lebih berani melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan di usianya.


Dalam sistem kehidupan sekuler liberal saat ini, negara pun kehilangan nyali mengatur warga negaranya, karena momok kebebasan yang mengharuskan untuk mengakomodir semua kepentingan dan kelompok, termasuk kelompok para kapitalis (pemodal) dan liberalis (pengusung kebebasan). Akibatnya, benar dan salah menjadi kabur, halal-haram tak dapat jelas dibedakan. Sistem seperti ini pun telah menyeret ‘orang baik’ untuk berbuat maksiat dan pelaku maksiat semakin kuat.
 
Di sisi lain, tindakan gaul bebas seperti kasus diataspun sebenarnya tak bisa dilepaskan dari banyaknya rangsangan seksual. Adapun naluri manusia, kecenderungan kepada lawan jenis pada umumnya muncul apabila ada rangsangan. Sebaliknya, bila tidak ada rangsangan maka dorongan seksual kepada lawan jenis tidak muncul. Banyaknya sarana yang merangsang munculnya naluri seksual memang tak bisa dilepaskan dari sistem sekuler liberal yang melingkupi kehidupan ini. Dengan paradigma ini, maka yang perlu dilakukan tentu bukan saja membentengi individu dengan pemahaman yang benar melalui penanaman nilai-nilai agama saja. Namun, diperlukan pula upaya lain untuk mencegah munculnya permasalahan pergaulan remaja lainnya.
 
Dalam menyelesaikan beragam permasalahan kehidupan ini termasuk didalamnya adalah pergaulan remaja, maka ada 3 pelaku utama yang hendaknya bersinergi yakni keluarga, masyarakat dan negara. Ketiganya tidak bisa dihilangkan atau mundur salah satu dari perannya. Terlebih pergaulan remaja makin mengkhawatirkan dan membutuhkan penyelesaian yang tegas, baik dan solutif. Berikut gambaran ringkas bagaimana peran masing-masing dalam sistem kehidupan Islam yang melingkupi secara utuh dan menyeluruh dalam semua bidang kehidupan.
 

Keluarga merupakan institusi pertama dan utama yang melakukan pendidikan dan pembinaan terhadap anak (generasi). Anak dibimbing orangtuanya bagaimana ia mengenal Penciptanya agar kelak ia hanya mengabdi kepada Sang Pencipta, Allah SWT. Orangtua wajib mendidik anak-anaknya tentang perilaku dan budi pekerti yang benar sesuai dengan ajaran Islam.

Masyarakat berperan sebagai kontrol sosial. Masyarakat—yang menjadi lingkungan remaja menjalani aktivitas sosialnya—mempunyai peran yang besar juga dalam mempengaruhi baik-buruknya proses pendidikan, karena remaja merupakan satu bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat. Interaksi dalam lingkungan ini sangat diperlukan dan berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan remaja.

Negara sebagai penyelenggara pendidikan yang utama harus menerapkan kurikulum yang menjamin tercapainya generasi berkualitas. Bukan hanya generasi yang mengejar kemajuan teknologi, tetapi juga membentuk kepribadian Islamnya. Negara juga wajib mencukupi segala sarana untuk memenuhi kebutuhan pendidikan secara layak. Selain itu, negara wajib mengontrol dan menindak tegas hal-hal yang bisa merusak generasi, terutama media yang memberi pengaruh buruk dalam pendidikan dan pembinaan anak. Peran negara yang seperti ini tentu tidak akan terwujud dalam tatanan sistem yang kapitalis. Hanya negara yang menerapkan Islam secara kaffah-lah yang mampu melaksanakan peran strategis tersebut.

 
Oleh karena itu, Islam melarang pergaulan bebas semisal pacaran ataupun bentuk lainnya dengan alasan apapun. Sistem kehidupan yang kini kita alami dengan jargon kebebasan sampai kapanpun akan merusak semua tatanan sistem kehidupan, mulai dari sistem pendidikan, pergaulan, ekonomi, politik dan semua sistem dalam kehidupan lainnya. Saatnya kita bersatu dan berjuang bersama untuk memahami pentingnya penerapan solusi Islam yang utuh dan menyeluruh dalam semua bidang kehidupan. Karena hanya dengan beislam kaffah semua lini kehidupan akan kembali kepada rel secara fitrah.
 
Wallahu’alam bishowab
 
 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak