Impor Gula Semakin Menggila

Oleh : Hj. Sopiah


Dulu Indonesia merupakan negara penghasil gula terbesar di dunia karena memiliki lahan yang luas dan subur untuk ditanami tebu sebagai bahan baku gula. Namun mirisnya, sekarang justru pemerintah mengeluarkan kebijakan impor gula secara besar-besaran untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kebijakan ini menunjukan pada rakyat atas ketidakmampuan negara dalam mewujudkan kedaulatan pangan dalam negeri.

Sulitnya mengandalkan produksi dalam negeri menjadi salah satu penyebab kebijakan tersebut, semua itu dikarenakan menurunnya produksi gula di dalam negeri dan tentu saja hal tersebut disebabkan beberapa faktor. Diantaranya faktor alat dan sarana produksi pertanian yang belum jadi perhatian pemerintah. Seyogyanya pemerintah yang harus memberikan dukungan justru malah mencabut subsidi sehingga ongkos produksi naik. Faktor lainnya adalah lahan pertanian yang makin sempit, berubah menjadi perumahan dan pabrik-pabrik gula rafinasi yang menggunakan bahan baku impor. Disamping itu harga sewa lahan pertanian yang tinggi pun menjadi penyebab petani tebu merugi besar. Faktor-faktor tersebut menyebabkan ongkos produksi mahal dan harus bersaing dengan gula impor ditambah lagi pemerintah yang seperti memihak pengusaha.

Ketidakmampuan pemerintah dalam memproduksi gula sejatinya berpangkal pada penerapan sistem ekonomi kapitalisme. Menjadikan kebutuhan rakyat dipenuhi swasta, dan menjadikan hubungan dagang antarnegara sebagai alat untuk menjaga kepentingan negara besar. Sehingga Indonesia tidak berdaya atas kedaulatan pangan sendiri dan tidak sanggup menghentikan keran impor dikarenakan perjanjian dagang internasional.

Lantas solusi apa yang harus diambil oleh negara untuk menanggulangi kelangkaan komoditas dan menghentikan menggilanya impor gula? Tentu saja solusi tersebut hanya dengan menerapkan sistem Islam, karena tata kelola sistem ekonomi Islam yang terintegrasi dengan sistem pemerintahan akan membuat masyarakat menjadi sejahtera. Semua produksi dan distibusi bahan pangan harus dalam kontrol negara bukan swasta. Karena Islam memandang bahwa negara wajib menjamin kebutuhan pokok rakyatnya. 
Hanya di bawah naungan Daulah Islamiyah semua permasalahan hidup manusia akan terselesaikan, karena Islam rahmat bagi semesta alam. 

Wallahu’alam.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak