Oleh : Ummu Rasyid
Belum lama ini di Jakarta telah diselenggarakan konser blackpink, konser yang bertajuk 'WORLD TOUR (BORN PINK) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada akhir pekan, yang membuat konser ini sampai dibagi menjadi 2 hari.
Kabar lainnya pun, Blackpink ini baru saja memecahkan rekor sebagai kelompok penyanyi perempuan yang paling banyak didengar di Spotify atau layanan streaming musik terbesar di dunia.(CNBC Indonesia, Minggu 12-03-2023).
Konser Blackpink di fasilitasi dengan luar biasa, termasuk pengerahan keamanan. Meski tiket mahal, pengeluaran nonton konser bisa tembus sampai 10 juta tapi sungguh sangat laris manis.
Rusaknya Sistem Saat ini
Sungguh miris, di tengah persoalan bobroknya generasi dalam segala aspeknya, negara justru memfasilitasi konser yang berakar dari budaya luar yang berpotensi menambah rusak generasi.
Sungguh sangat berbeda keberpihakan negara dengan berbagai macam kebaikan yang ditampilkan oleh pemuda misalnya ada sekelompok pemuda yang membaca Alquran di sepanjang Malioboro, aktivis rohis bahkan dicap sebagai teroris, sungguh sangat miris.
Dan semakin miris ketika dengan mudahnya anak-anak muda mengeluarkan uangnya hanya untuk sekedar hiburan semata.
Padahal fenomena demam K-Pop seperti ini adalah upaya untuk menjauhkan generasi muda dari nilai-nilai Islam dan aktivitas untuk mendekatkan diri pada Allah untuk meraih keridhaannya.
Saat ini generasi muda banyak sekali yang gaya hidupnya menjadi konsumtif mengikuti gaya hidup artis idolanya. Padahal musik adalah salah satu cara Barat untuk menghancurkan generasi muslim.
Sungguh nampak nyata wajah negara tanpa visi terhadap generasi saat ini, nyata juga dampak dari diterapkannya kapitalisme dan sekulerisme di negeri ini yang di mana dasar dari ideologi kapitalisme adalah liberalisme yang di mana orang-orang saat ini bebas berperilaku, bebas melakukan apa saja jadi tidak heran jika generasi saat ini memiliki perilaku dan pergaulan yang begitu bebas.
Sangat Berbeda dengan Islam
Berbeda dengan Islam, Islam memiliki aturan yang luar biasa dalam mengatur segala aspek kehidupan. Islam juga memiliki visi yang jelas terhadap generasi, yang di mana mereka ini adalah sebagai pembangun peradaban Islam yang mulia.
Islam memiliki tiga pilar untuk mengkokohkan generasi-generasi saat ini.
Pertama. Adanya ketaatan pada individu, di mana setiap individu nantinya akan dikuatkan dari sisi aqidah Islam, sehingga mereka akan terus bertakwa kepada Allah subhanahu wa ta'ala dan menjalankan syariatnya dalam segala hal.
Kedua. Dari ketakwaan individu-individu tadi maka akan meluasnya dakwah kepada yang lain sehingga masyarakat nantinya pun akan terpahamkan dengan syariat syariat Islam, masyarakat akan benar-benar menjadikan tolak ukur perbuatannya adalah ridho Allah SWT.
Lalu yang ketiga, ketika masyarakat sudah mulai terpahamkan dengan Islam maka di sini pentingnya peran negara, negara menjadi pihak yang akan mewujudkan generasi-generasi Islam yang tangguh dan negara pun memegang kontrol besar terhadap media massa yang nantinya tidak dengan mudah menampilkan informasi yang menghasilkan paham kebebasan.
Negara pun nantinya akan mampu mencetak generasi yang berkepribadian Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Semua itu bisa terwujud dalam bingkai khilafah islamiyah.
Wallahu a'lam bishowab.
Tags
Opini