Oleh: Pina Purnama, S.km
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah daerah perlu terus menggencarkan kampanye untuk mengajak masyarakat gemar makan ikan guna mencegah dan menurunkan prevalensi stunting. “Ikan memiliki kandungan protein hewani yang sangat tinggi yang sangat diperlukan untuk mendukung perkembangan otak anak,” kata Muhadjir dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (12/3/2023). Muhadjir menambahkan bahwa konsumsi protein hewani sesuai kebutuhan harian anak merupakan salah satu upaya mencegah terjadinya stunting (tirto.id/12/3/2023).
Masalah stunting yang di rasakan oleh kalangan masyarakat membuat kesedihan di tengah negara Indonesia kaya akan pangan tetapi mengapa bisa terjadi masalah kecukupan gizi, akankah dengan edukasi gemar makan ikan dari sisi kebutuhan pangan saja, serta dari sisi teknis, dari sisi fasilitas sudah kah akan menurun kan prevalensi angka stunting menurun? Adakah solusi yang terbaik untuk menurunkan angka stunting?
Akar Masalah
Rendahnya akses terhadap makanan bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral, dan buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani. Ibu yang masa remajanya kurang nutrisi, bahkan di masa kehamilan, dan laktasi akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan tubuh dan otak anak. Faktor lainnya yang menyebabkan stunting adalah terjadi infeksi pada ibu, kehamilan remaja, gangguan mental pada ibu, dan hipertensi. Jarak kelahiran anak yang pendek. Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan termasuk akses sanitasi dan air bersih menjadi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan anak.
Stunting juga dapat disebabkan oleh masalah asupan gizi yang dikonsumsi selama kandungan maupun masa balita. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum masa kehamilan, serta masa nifas, terbatasnya layanan kesehatan seperti pelayanan antenatal, pelayanan post natal dan rendahnya akses makanan bergizi, rendahnya akses sanitasi dan air bersih juga merupakan penyebab stunting. (kemkes.go.id)
Terlepas dari penyebab masalah yang memicu kekurangan gizi di lihat dari segala aspek terutama sistem itu sendiri biang dari problem kecukupan gizi dari sistem kapitalisme yang diterapkan hari ini akibat nya negara hanya menjadi regulator saja, peran nya di alih fungsikan pada swasta terutama di bidang mengelola aset negara berupa sumber daya alam yang melimpah berupa barang tambang yang cadangan nya tak akan pernah habis, justru di privatisasi inilah aset milik rakyat yang jika di kelola untuk kepentingan rakyat di maksimalkan anggaran nya untuk ketahanan pangan agar tak lagi di temui yang kekurangan gizi.
Di bidang ekonomi yang mengatur harga bisa naik dan turun di serahkan pada mekanisme pasar, masalah harga pangan meroket adanya inflasi terutama di awal tahun, Ahir tahun mengakibatkan daya beli masyarakat turun, untuk memenuhi kebutuhan pokok khusus nya protein pun susah di dapat di tengah kondisi lapangan pekerjaan pun kian sulit cari kerja.
Di bidang Kesehatan akses fasilitas untuk mendapatkan edukasi tentang gizi mudah di dapat oleh kalangan intelektual dan menengah, belum tentu oleh kalangan bawah bisa di pahami, perlu adanya bimbingan konseling terstruktur, akan tetapi biaya kesehatan kian mahal untuk mendapat layanan pengobatan yang terbaik sekalipun sekelas BPJS ada saja dari segi pelayanan terjadi komplen dari pasien yang tak memuaskan pelayanan nya.
Solusi Islam
Dalam sistem Islam Masalah stunting bagian dari seluruh aspek politik yang harus di selesaikan dari sudut pandang seluruh aspek terutama negara yang efektif mengurusi keperluan umat dari segi fasilitas, kebutuhan menjadi tanggung jawab pemimpin senantiasa menjadi tolak ukur pertimbangan pemimpin dalam Islam yang akan di hisab oleh Allah di akhirat kelak, kehawatiran itu akan menjadi sikap pemimpin dalam Islam semakin bertaqwa tetap fokus meriayah umat.
Pertama; Anggaran keuangan dalam Islam hasil terbesar pendapatan dari sumber daya alam di kelola negara untuk kepentingan masyarakat yang merupakan harta milik umum untuk keperluan pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan dan lain sebagai nya.
Kedua; sistem ekonomi Islam jadi salah satu solusi untuk menghilangkan inflasi agar kebutuhan barang pokok mudah di dapat, tersedianya lapangan pekerjaan bagi para suami untuk mencukupi kebutuhan nya agar tercukupi gizi nya, pemimpin dalam Islam menjamin ketahanan pangan mandiri dalam mengatur alokasi kebutuhan rakyat nya.
Ketiga; fasilitas layanan kesehatan geratis berbasis islami yang akan mudah di dapat oleh rakyat karena biaya nya sudah di tanggung negara dalam hal pengobatan, perawatan, maupun gizi masyarakat prioritas untuk di urusi karena terkait juga daya pengetahuan masyarakat kualitas pendidikan dalam Islam juga harus kompeten berbasis aqidah Islam menguatkan kepribadian islami masyarakatnya agar memperhatikan juga kebutuhan gizi agar tercukupi agar terhindar dari stunting.
Hanya sistem Islam dalam bingkai khilafah alaminhajinubuwah yang akan mampu menuntaskan problem stunting dengan ketaqwaan para pemimpin nya yang akan menjadi modal dalam mengurusi hal rakyat agar terjamin kebutuhan primer, sekunder maupun tersiernya. Wallahualambishawab
Tags
Opini