Penulis : Eyi Ummu Saif
Malang menimpa seorang wanita berinisial W (21) usai membuat konten yang membuatnya tewas di kamar kontrakannya di Leuwiliang, Kabupaten Bogor. W tewas saat membuat konten melalui panggilan video atau video call dengan teman-temannya. Kapolsek Leuwiliang Kompol Agus Supriyanto mengatakan peristiwa tersebut terjadi ketika W sedang melakukan panggilan video dengan teman-temannya. Kepada teman-temannya, W sempat menyebut hendak membuat konten gantung diri, dengan kain melilit di leher. "Jadi waktu itu, sebelum kejadian itu, dia sambil video call (telepon video) sama temen-temennya, 'mau live nih, gue mau bikin konten ah', tahu-tahu kursinya yang dipakai buat pijakan di bawah itu terpeleset, jadi beneran gantung diri," terang Agus. "Iya (momen korban tewas tergantung), temen-temennya menyaksikan, kan lagi video call," tambahnya. (www detik.com)
Yang penting viral walau nyawa jadi taruhan, seakan menjadi trend budaya generasi saat ini, mempertaruhkan nyawa hanya demi membuat konten sebelumnya juga pernah terjadi pada seorang remaja laki-laki yang sedang membuat konten dengan cara menghadang truk di jalan namun malah berakhir nyawa yang melayang karena tertabrak truk yang dihadangnya.
Beberapa generasi muda saat ini melakukan berbagai cara demi mengejar eksistensi berharap terkenal bagaimanapun caranya, didukung dengan kecanggihan teknologi saat ini yang memberikan peluang besar untuk membuat konten atau tayangan walau hanya bermodal gadget saja dan bisa dengan mudah menyebarkannya melalui media sosial asalkan konten menarik, banyak orang yang like, comment and share walhasil bisa jadi artis dadakan fenomenal.
Namun sangat disayangkan ketika konten yang dibuat adalah konten yang nirfaedah sekedar konten yang dibuat bertujuan untuk mendapatkan materi semata alias sekedar untuk mendapatkan kesenangan saja. Sistem sekuler liberal mengakibatkan seseorang memenuhi kebutuhan eksistensi diri tanpa mempertimbangkan halal haram, sehingga banyak pemuda pemudi yang terlena dengan gaya hidup mewah walau hanya depan kamera, atau ekspos kehidupan sehari-hari sampai-sampai aib pasangan suami-istri dijadikan bahan konten, astaghfirullah. Dalam sistem ini arti kebahagiaan bukanlah mendapatkan ridha Allah SWT tapi kebahagiaan adalah mendapat kesenangan duniawi tanpa pernah merasa cukup dan terus berhasrat memenuhi apa yang diinginkan tanpa peduli pahala atau dosa atas amal perbuatan yang dilakukan, soal hisab amal yang pasti akan dibalas di akhirat seakan menjadi urusan yang tidak penting karena sibuk mengejar kebahagiaan dunia yang tidak abadi.
Sistem sekuler liberal juga nampak dari abainya negara menyaksikan perilaku generasi yang semakin rusak, karena negara terlihat seakan memberi restu atas ideologi sekuler kapitalisme liberal yang semakin eksis membudaya merusak generasi dan malah sibuk membajak potensi pemuda dengan pemberdayaan ekonomi yang semu. Padahal negara memiliki peran yang strategis dalam meriayah generasi muda supaya tidak salah arah dan terarah tidak hanya dalam urusan dunia namun juga urusan akhirat.
Islam memberikan perhatian khusus kepada generasi muda karenanya Islam menjadikan negara sebagai salah satu pilar yang memiliki kewajiban dalam menjaga dan membina generasi muda. Dalam Islam generasi muda adalah aset peradaban yang akan diarahkan menjadi insan yang bertaqwa, cerdas, mulia, dan memiliki kepribadian Islam, sehingga kelak akan siap menjadi calon pemimpin masa depan.
Islam adalah agama yang sempurna, didalamnya terdapat aturan atas seluruh aspek kehidupan. Oleh karena itu, Islam bukan sekedar mengurusi ibadah ritual namun juga mengurusi persoalan ekonomi, budaya, sosial, kesehatan, dan pendidikan. Islam memiliki aturan yang khas dalam mengurusi persoalan-persoalan tersebut, misalnya dalam bidang pendidikan. Dalam Islam, sistem pendidikan yang diterapkan adalah sistem pendidikan Islam yang berlandaskan aqidah Islam, pendidikan Islam diterapkan didalam sekolah negeri dan swasta ataupun didalam keluarga, sejak dini anak diberikan pemahaman aqidah Islam khususnya oleh orang tua atau walinya sehingga akan menghasilkan anak-anak yang kelak memiliki kepribadian Islam, dengan begitu visi misi hidup yang tercipta dalam diri mereka sesuai fitrah penciptaannya, yaitu beribadah serta taat pada aturan Allah Ta'ala.
Ingatkah kita kepada sosok Sultan Mehmed II atau disebut dengan Muhammad Al Fatih? Sejak kecil ia dididik supaya memiliki tujuan yang mulia diberikan pemahaman aqidah Islam yang kokoh oleh orang tua dan guru seorang ulama disampingnya, ia juga adalah sosok yang cerdas menguasai 6 jenis bahasa dan juga pintar membuat strategi perang hingga tembok Bizantium yang terkenal tidak dapat tertembus bisa ia taklukan, pada akhirnya atas izin Allah SWT tepat tahun 1453 di usia 21 tahun ia mampu mewujudkan bisyarah Rasulullah SAW. Ratusan tahun yang lalu Rasulullah SAW. pernah menyampaikan, Abdullah bin Amru bin Al-Ash berkata, “bahwa ketika kami duduk di sekeliling Rasulullah SAW untuk menulis, tiba-tiba beliau SAW ditanya tentang kota manakah yang akan ditaklukkan terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma. Rasulullah SAW menjawab, “Kota Heraklius terlebih dahulu (maksudnya Konstantinopel)” (HR Ahmad). Kalian pasti akan membebaskan Konstantinopel, sehebat-hebat Amir (panglima perang) adalah Amir-nya dan sekuat-kuatnya pasukan adalah pasukannya (HR Ahmad), masyaAllah Muhammad Al Fatih adalah sang penakluk Konstantinopel yang namanya terkenal sampai saat ini dari generasi ke generasi, tidak sekedar viral namun terkenal sebab kontribusinya membela agama Allah, berhasil merealisasikan bisyarah Rasulullah SAW sebagai seorang pemuda yang pemberani dan menjadi panglima perang terhebat.
Islam juga memberikan peran kepada negara terkait konten dan tayangan yang boleh dimunculkan akan disaring terlebih dahulu, konten dan tayangan yang boleh disebar adalah konten dan tayangan yang memuat edukasi bermanfaat atau yang memperlihatkan kemuliaan Islam. Dengan begitu generasi muda akan berlomba-lomba memanfaatkan teknologi yang canggih saat ini dengan tujuan mendapat ridha Allah Ta'ala semata, salah satunya dengan cara membuat konten dan tayangan yang edukatif, atau yang berisi dakwah Islam ajakan amar makruf nahi mungkar, bahkan membuatkan aplikasi yang memberi kemudahan masyarakat untuk mengenal dan memahami Islam lebih luas hingga mendunia. Islam akan mengarahkan Potensi generasi muda yang energik dan memiliki fisik yang kuat supaya diberdayakan oleh negara menjadi mujahid yang siap bertempur di medan peperangan yaitu berjihad di jalan Allah Ta'ala.
Namun semua itu bisa negara lakukan ketika negara menerapkan sistem Islam secara fundamental dan menyeluruh, sebagaimana ketika Islam dijadikan sebagai sistem kehidupan dan pernah terealisasikan di masa Rasulullah SAW mendirikan negara Islam pertama di Madinah, sepeninggalan Beliau SAW kepemimpinan Islam beralih kepada para sahabat Beliau SAW.m yakni khulafaur rasyidin dan berakhir di masa kekhilafahan Turki Utsmani. Kini umat Islam seluruhnya memiliki tanggung jawab untuk kembali melanjutkan kehidupan Islam sebagaimana pada masa tersebut dan berusaha untuk mewujudkan bisyarah yang terakhir yaitu ditaklukannya Roma oleh Islam dan umatnya.
Mari kita selamatkan generasi muda dengan Islam, bangkit berjuang bersama mewujudkan kembali kekhilafahan Islam karena hanya Khilafah yang mampu menghadirkan kembali Islam sebagai sistem kehidupan. Generasi muda dalam Islam adalah mutiara-mutiara umat calon pemimpin masa depan, mereka adalah generasi terbaik umat yang perlu dipersiapkan untuk turut berjuang menyongsong peradaban dan kebangkitan Islam, rangkul generasi muda dengan Islam, tanamkan aqidah Islam yang mantap, bina generasi muda dengan tsaqafah Islam hingga paham dan berdayakan untuk menjadi pembela dan pejuang Islam yang kuat mental ataupun fisiknya. Sebagaimana perkataan dari seorang sahabat Jundub bin Abdullah, "Kami bersama Nabi saat masih remaja, kami belajar iman sebelum Al-Qur'an, kemudian ketika kami belajar Al-Qur'an bertambahlah iman kami". Waulohu'alam bishowab
Tags
Opini