Ramadhan, Saatnya Menerapkan Islam secara Kaffah



Oleh: Wiliyanti


Kedatangan bulan suci ramadhan merupakan momen yang dinantikan oleh seluruh umat muslim di dunia. Bulan suci ini merupakan bulan dimana umat muslim diwajibkan untuk menahan diri dari makan, minum, dan berperilaku buruk lainnya dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Ramadan memiliki makna yang dalam bagi umat muslim. Selain sebagai waktu untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah, Ramadan juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang penting seperti kedisiplinan, kesabaran, dan rasa empati terhadap sesama. Selain itu, puasa Ramadan juga mengajarkan umat muslim untuk memperkuat hubungan dengan Allah, merenungkan makna hidup, dan meningkatkan kualitas kehidupan spiritual mereka.

Dalam agama Islam, Ramadan bukan hanya sekadar bulan puasa, tetapi juga bulan yang penuh berkah dan keberkahan. Umat muslim diharapkan memperbanyak amal baik seperti sedekah, zikir, dan ibadah lainnya selama bulan Ramadan, karena pahala dari amal baik tersebut akan dilipatgandakan oleh Allah.

Ramadan juga memiliki nilai penting dalam kebangkitan umat muslim. Selama bulan ini, terdapat beberapa peristiwa penting yang menjadi momen tegaknya Islam selama sejarah. Beberapa peristiwa penting nya antara lain :

1. Perang Badar

Peristiwa ini setidaknya dapat umat islam rasakan bersama bagaimana kondisi dan situasi lahir dan batin umat islam saat melakukan peperangan dalam bulan Ramadhan, lapar haus dan dahaga secara fisik pasti secara akal akan menyatakan berat dan susah, belum lagi lawan jumlahnya lebih banyak.
"Ini patut jadi renungan mendalam bagi ummat islam, bahwa perjuangan melawan kezaliman dan ketidakadilan tak terhalang oleh kondisi fisik. Justru semangat dan kekuatan para mujahid sejati bukan lahir dari kekuatan fisiknya, melainkan taqarrub (kedekatan) seorang hamba pada Allah (taqwa) yang melahirkan kekuatan yang sesungguhnya," kata Kiai Iskandar saat menerangkan peristiwa penting yang terjadi di bulan Ramadan kepada Republika.co.id, Kamis (7/4/2022).

2. Fathul Mekkah/pembebasan Mekkah

Tujuh tahun setelah perang Badar tepatnya pada Ramadhan tahun ke-8 hijriyah, pasukan muslim yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW. berhasil membebaskan Mekkah. Bahkan Fathul Mekkah atau pembebasan Mekkah terjadi tanpa adanya pertempuran fisik.

Peristiwa Fathul Mekkah pun diabadikan dalam Al-Qur'an surah Al Fath ayat 1 yang berisi: "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata” (TQS. Al Fath:1).

3. Penaklukan Andalusia

Andalusia berhasil ditakhlukan pada Ramadhan 91 H oleh pasukaan muslim yang dipimpin oleh Tariq bin Ziyad. Penaklukan Andalusia merupakan salah satu kemenangan besar muslim. Bahkan, penyerbuan di kota-kota yang berbatasan dengan Selatan Spanyol itu, menjadi kemenangan yang bertahan selama 800 tahun lamanya.

Sejarah keagungan Ramadhan tidak mustahil akan terulang lagi, Islam akan kembali menjadi mercusuar yang mampu meleburkan makna persatuan dan menyatukan hubungan manusia dengan penciptanya. Dalam daulah islam, bulan Ramadhan ini tidak akan di isi hanya dengan ibadah puasa, membaca Al Qur’an atau sholat tarawih saja. Umat islam juga berupaya untuk menegakkan kembali kehidupan dengan berlandaskan syariat islam secara menyeluruh, hal ini merupakan perintah Allah sebagaimana firman-Nya,

“Wahai orang -orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara kaffah (menyeluruh) dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (Al Baqarah: 208).

Sejatinya Islam adalah agama sempurna yang berasal dari Allah SWT. Aturannya yang bersumber dari Al Quran dan as-sunnah bila diterapkan secara menyeluruh dalam sebuah negara yakni Khilafah Islam akan mampu memperbaiki kekurangan sistem kapitalisme serta membawa rahmat bagi semesta alam.

Islam telah menjamin hak-hak syar’i bagi manusia. Negara wajib menjamin kebutuhan dan perlindungan bagi semua rakyat, memberikan sanksi bagi pelanggar dan memberikan efek jera.

Khilafah akan menjamin penjagaan atas delapan hal daruriyat, meliputi; menjaga agama (hifdzud diin), menjaga jiwa (hifdzun nafsi), menjaga akal (hifdzul aqli), menjaga keturunan (hifdzun nasl), menjaga harta benda (hifdzul maal), menjaga kehormatan (hifdzul karomah), menjaga keamanan (hifdzul amn) dan menjaga negara (hifzdud daulah).

Oleh karena itu Ramadhan tahun ini harus spesial. Ramadhan adalah momentum yang tepat untuk memperbaiki pemahaman Islam dan melengkapi amalan shaleh yang jarang dilakukan di bulan-bulan lain. Bila dahulu muslimin hanya berjuang melawan haus, lapar dan amarah, kini ditambah berjuang memahami Islam secara utuh dan menebar kesadaran memperjuangkan tegaknya Islam secara menyeluruh (kaffah). Sehingga, dengan perubahan menuju Islam kaffah, akan terbentuk pribadi-pribadi shaleh yang mewujudkan masyarakat islami dan akan mampu mewujudkan tegaknya Islam rahmatan lil alamin sesuai ajaran Rasulullah saw. dalam bingkai Daulah Islam.

Wallahu a’lam bishshawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak