Oleh: Diajeng Tiara Anjani
Aktivis Dakwah
Hari demi hari permasalah tak kunjung selesai merupakan potret masalah yang terjadi dinegeri indonesia ini , bukan masalah baru bukan pula masalah yang telah lalu , tapi masalah yang terus bergelut di negeri indonesia. Berbagai masalah yang terjadi dikalangan pemuda perihal kekerasan fisik serta seksualitas yakni kian menjamur, Aktivitas sudah menjadi masalah biasa, dengan tega para pemuda melakukan segala aksinya tersebut dalam keadaan sadar. Dilansir dari media JURNALPOLRI.COM : 5 Pemuda Berstatus pelajar SMK, Asal Purwakarta. Diamankan lantaran melakukan aksi percobaan pencurian dengan kekerasan (curas).
Kemudian dilansir dari KOMPAS.COM - J (14), siswi SMP di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan meninggal usai menjadi korban pemerkosaan beberapa rekannya. Kasus tersebut terungkap saat korban yang tercatat sebagai Kecamatan Cenrana mengaku kesakitan di alat vital hingga kesulitan duduk. Potret mengenaskan tertimpa pada kalangan pemuda, padahal sejatinya pemuda merupakan generasi yang memiliki posisi penting terhadap kemajuan dan kebangkitan suatu bangsa, Karena pemuda muslim adalah yang seharusnya menjadi tumpuan harapan untuk mengubah kondisi umat saat ini yang sangat jauh dari kata sejahtera dan penuh dengan masalah.
Namun sayang fakta yang terjadi adalah menggambarkan semakin jauhnya pemuda dari peran sesungguhnya, Krisis moral dan iman yang terjadi dikalangan pemuda tak terlepas dari fakta dari suatu sistem negara yang ditempati oleh generasi saat ini, yakni penerapan sistem kapitalis sekuler, merupakan suatu aturan negara yang tidak menerapkan aturan sesuai dengan fitrah dan akal manusia, yaitu aturan buatan manusia yang lahir dari sistem sekuler yakni pemisahan agama dari masalah kehidupan.
Beberapa sebab kerusakan yang terjadi :
1. Tidak ada sanksi tegas terhadap pelaku pencurian, kekerasan fisik dan seksual serta perzinahan.
2. Tidak ada penjagaan dari negara dari konten-konten yang dapat memotivasi mereka melakukan kriminalitas seperti inspirasi yang dapat memicu aksi kekerasaan, pornografi dan lain-lain.
3. Tidak terciptanya suasana islami.
Konsep Pemisahan agama dari kehidupan yang menjadi cikal bakal tumbuhnya sistem sekuler kapitalisme menganggap bahwa agama islam tidak punya peran dalam masalah kehidupan , yakni segi peraturan urusan bernegara dan bermasyarakat dan urusan-urusan lainnya baik individu maupun kelompok, padahal adanya agama islam merupakan suatu akidah yang memancarkan sebuah aturan kehidupan, dengan aturannya yang sempurna serta solusi tuntas tersebut telah terbukti pernah terterapkan selama 13 Abad lamanya didalam naungan khilafah Islamiyah , rakyat merasakan hidup dalam keadilan, kemuliaan, kesejahteraan serta kegemilangan yang luar biasa.
Menjadikan akidah islam sebagai asas menjalankan kehidupan adalah kewajiban bagi umat islam, serta merupakan solusi bagi setiap masalah yang dihadapi .
Firman Allah Swt. dalam Al-Maidah: 48,
وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ عَمَّا جَاۤءَكَ مِنَ الْحَقِّۗ
“Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah.”
Wallahu 'alam bishawab