Menyiapkan Diri Menyambut Ramadhan Karem




Oleh : Ummu Fathia
Aktivis dakwah & ibu rumah tangga

Sebelum menyiapkan diri, sebaiknya merifresh kembali ragam keutamaan Ramadhan. Sebagimana yang telah Rasulullah saw sampaikan dalam hadist riwayat Ahmad dan An nasa'i berikut :

"Sungguh telah datang bulan Ramadhan yang penuh keberkahan. Allah mewajibkan kalian berpuasa di dalamnya pintu-pintu Surga dibuka, pintu-pintu Neraka ditutup dan Syaitan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan (Lailatul Qadar). Siapa saja yang terhalangi untuk mendapatkan kebaikan pada malam itu maka sungguh dia telah dihalangi dari keutamaan yang Agung".

Imam Ibnu Rajab juga berkata bagaimana mungkin orang yang beriman tidak gembira saat pintu-pintu Surga dibuka ? Bagaimana orang yang berbuat dosa (ingin bertaubat) tidak gembira saat pintu-pintu Neraka ditutup? Bagaimana mungkin orang yang berakal tidak gembira saat syaitan-syaitan dibelenggu ?

Ragam keutamaan Ramadhan adalah bulan yang didalamnya diwajibkan berpuasa agar manusia meraih taqwa sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Surah Al Baqarah ayat 183. Bulan Ramadhan adalah bulan dilipat gandakan pahala, bahkan diganjar 700 kali lipat untuk amal ibadah wajib. Sedangkan amal sunah diganjar oleh Allah setara dengan pahala wajib. MasyaAlllah, sungguh di bulan Ramadhan Allah sedang mengobral pahala.

Bulan Ramadhan adalah bulan kedermawanan, dalam hadist riwayat Bukhari dan Muslim dijelaskan bahwa Rasulullah adalah orang yang paling dermawan, beliau lebih dermawan lagi dari pada bulan Ramadhan. Juga bulan pengampunan dosa "Siapa saja yang berpuasa pada bulan Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala akan diampuni dosa-dosanya yang lalu".

Menyiapkan diri agar bulan Ramadhan tidak berlalu begitu saja, serta puasa yang akan kita jalankan tidak berujung sia-sia maka membutuhkan persiapan. Rasul bersabda: "betapa banyak orang yang berpuasa namun tidak mendapatkan apa-apa, kecuali lapar dan dahaga". (HR. Ahmad)

Maka persiapan yang harus kita lakukan yaitu: pertama, bertobat dan mensucikan diri, sudah selayaknya Ramadhan disambut dengan kesucian jiwa, apalagi semua yang terjadi di tengah-tengah kehidupan kita seperti wabah, musibah, bencana, sempitnya kehidupan dan kemaksiatan yang merajalela. Semua itu menyebabkan hilangnya keberkahan tentu saja tidak terlepas dari dosa-dosa kita.

Kedua, bersyukur kepada Allah karena insyallah kita masih diberi kesempatan berjumpa dengan Ramadhan. Betapa banyak saudara-saudara kita yang dipanggil lebih dulu oleh Allah.

Ketiga, membulatkan niat dan memiliki cita-cita yang tinggi untuk berusaha memperbaiki perkataan dan perbuatan, sungguh- sungguh dalam ketaatan untuk menghidupkan bulan Ramadhan dengan amal-amal Sholih dan berpuasa dengan sebenar-benarnya.

Keempat, meningkatkan kapasitas ilmu. Rasulullah SAW bersabda "barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka akan Allah mudakan untuknya jalan menuju Surga". HR. Bukhari dan Muslim no. 2699.

Beramal dengan tanpa ilmu maka bisa berujung pada amal yang salah. Para ulama sepakat bahwa menuntut ilmu hukumnya wajib. Dalilnya HR Ibnu Majah "menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim". Setiap muslim terikat dengan hukum-hukum Allah SWT atau syariah Islam. Sebab, keterikatan terhadap hukum Allah adalah konsekuensi dari aqidah yang kokoh.

Wajib bagi setiap muslim mencari ilmu agama, sebab itu merupakan kebaikan yang Allah berikan saat dia paham agama. Dalam hadist Bukhari dan Muslim Rasul menjelaskan "Siapa saja yang dikehendaki oleh Allah kebaikan Dia akan memberikan kepadanya paham agama".
Untuk mendapatkannya tentu dengan belajar. Dalilnya HR. Bukhari dan Muslim " Sungguh ilmu agama itu hanya bisa dikuasai dengan belajar".

Sungguh, sangat penting sekali menuntut ilmu agama, sebab kebodohan akan tidak tahunya penerapan Islam kaffah berujung pada dosa-dosa dan kemaksiatan.

Lihatlah hari ini kebodohan meraja rela, kemaksiatan dimana-mana. Penguasa abai akan tanggungjawab terhadap rakyatnya disebabkan ketidaktahuannya akan aturan yang harusnya diterapkan. Umat pun abai akan tanggung jawab sebagai seorang muslim. Maka kewajiban bagi seorang muslim untuk menuntut ilmu sangatlah penting.

Agar posisi sebagai muslim yang kondisinya sebagai rakyat paham akan kewajiban sebagai seorang hamba harus taat secara totalitas baik itu ibadah puasa dan ibadah-ibadah yang lainya. Begitu juga seorang muslim yang posisinya sebagai seorang penguasa akan benar-benar amanah dalam mengurus rakyatnya.
Wallahu 'alam bi shawab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak