Oleh : Ani Hayati, S.hi
(Relawan Opini)
Ativitas mengkaji Islam menjadi polemik disinyalir oleh Ketua Dewan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri, kembali soroti setelah pidatonya memicu kontroversi di media sosial (medsos). Pidato Megawati itu terucap saat ia menjadi pemateri dalam Seminar Nasional Pancasila dalam Tindakan: 'Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting, Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan, Kekerasan dalam Rumah Tangga, serta Mengantisipasi Bencana' di Jakarta Selatan pada Kamis (16/2/2023).
Acara tersebut dihadiri Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, beberapa menteri, dan Kepala BPIP Yudian Wahyudi. Salah satu pidato Megawati yang kontroversial adalah ketika membahas masalah anak stunting.
Dia mengaitkannya dengan aktivitas keagamaan kaum ibu yang waktunya tersita untuk pengajian sehingga lupa mengurus anak. Alhasil, ia sampai berpesan agar kaum ibu bisa membagi waktu agar waktunya tidak habis untuk pengajian dengan melupakan asupan gizi anak. (news.republika.co.id/ 16/02/2023)
Hadir di pengajian dianggap melalaikan anak adalah tuduhan tak berdasar. Ini adalah salah satu bentuk salah paham terhadap aktifitas menuntut ilmu agama yang hukumnya fardhu ‘ain bagi setiap muslim termasuk muslimah.
pernyataan Megawati itu tentu sangat menyakiti hati umat Islam. Mengapa?, Karena mengkaji Islam merupakan sebuah kewajiban yang Allah Swt. dan Rasulullah saw. Yang perintahkan.
Allah Swt. berfirman,“Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (QS Al-Mujadilah: 11).
Rasulullah saw. juga menegaskan wajibnya mengkaji Islam, “Mencari ilmu adalah kewajiban setiap muslim.” (HR Ibnu Majah).
Mengkaji Islam penting bagi setiap muslim agar selamat di dunia dan akhirat. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah saw, “Barang siapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barang siapa menginginkan akhirat, hendaklah ia menguasai ilmu, dan barang siapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat), hendaklah ia menguasai ilmu,” (HR Ahmad).
Kita harus mengetahui pentingnya mengkaji Islam secara total oleh karenanya, merupakan hal aneh ketika ada yang menganggap buruk bahkan asing bahwa aktivitas mengkaji Islam dan menudingnya sebagai penyebab stunting. Bagaimana bisa seorang muslim menganggap buruk sebuah kewajiban yang Allah Swt. dan Rasulullah saw. perintahkan? Apakah ini sebuah sikap menantang perintah Allah?
Permasalah stunting sebenarnya adalah efek dari carut-marut kemiskinan struktural yang membelenggu Indonesia. Akibatnya banyak nya rakyat yang tidak dapat mengkonsumsi makanan tidak layak gizi sehingga berdampak stunting yaitu gizi buruk, dan ini tidak ada hubungannya dengan aktivitas mengkaji Islam.
Pengajian menjadi tempat alternatif untuk memahami berbagai hukum Allah secara kaffah yang dibutuhkan dalam mengarungi kehidupan,termasuk dalam mendidik anak. agar selalu dalam ridha Allah. Ilmu wajib yang justru tidak didapatkan di bangku sekolah yang memiliki kurikulum sekuler. Ilmu agama bahkan dianggap tak penting sehingga hanya diberi waktu 2jam /minggu, danjuga diwacanakan untuk dihapus dari kurikulum.
Dalam negara Islam, mengkaji Islam secara kaffah itu bagian dari program pembinaan kepribadian setiap individu, yang terintegrasi dalam kurikulum dan kebijakan negara lainnya,sehingga menghasilkan individu yang beriman dan bertakwa, tinggi taraf berpikirnya, kuat kesadaran politiknya yang juga menjadi bekal bagi para ibu untuk mendidik anaknya menjadi muslim yang berkepribadian Islam calon pemimpin masa depan.
Oleh karenanya, wahai para politisi, Dakwah Islam jangan dipersoalkan, seharusnya Mereka justru hendaknya berterima kasih pada dakwah Islam. Berkat dakwah, umat memiliki benteng keimanan yang kokoh sehingga terjauhkan dari marabahaya kemaksiatan. Para peserta pengajian tersebut terhindar dari pergaulan bebas, narkoba, korupsi, menjual aset negara, dll. karena paham bahwa semuanya perbuatan itu adalah haram.
Bersyukur, di Indonesia ramai berbagai kajian Islam. Banyak digandrungi para ibu, bapak dan anak pun ikut berpartisipasi. Dengan adanya dakwah Islam melalui pengajian, umat menjadi tercerahkan dan berubah menjadi sosok yang lebih baik sehingga merasa tenang.
Ayo kita bersama-sama mengkaji Islam secara total (kaffah) agar hidup kita menjadi lebih baik, tercerahkan. Merasa tenang dan damai serta selamat dunia akhirat, aamin ya Rabbal Alamin. Wallahualam bissawab.
Tags
Opini