Oleh : Mimin Aminah, Ibu Rumah Tangga dan Pemerhati Sosial.
Pemuda berinisial LA (21) mengalami luka bacokan usai diserang sekelompok orang tak dikenal di wilayah Cibinong, Kabupaten Bogor. Kapolsek Cibinong Kompol Adhimas Sriyono Putra mengatakan peristiwa penyerangan terjadi sekitar pukul 02.00 dini hari. Ketika itu korban diketahui sedang nongkrong bersama teman-temannya "ada rombongan anak muda sekitar 20 orang melintas menggunakan motor" ujar Adhimas dalam keterangannya Sabtu (11/2/2023) tiba-tiba rombongan motor tersebut berbalik arah dan menyerang ke arah korban beserta teman-temannya, alhasil korban mengalami luka bacokan senjata tajam di bagian kepala dan punggung. Daat ini polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini (Metro.Sindonews).
Sementara itu di sosial media kembali dikejutkan dengan beredarnya video yang memperlihatkan aksi geng motor, di video yang beredar tampak sekitar pukul 02.32 puluhan anggota geng motor menyerang salah satu apartemen di kawasan Jakarta Selatan, aksi mereka terekam kamera closed circuit televisi (CCTV) Sabtu (4/2/2023). Belum ada keterangan resmi terkait peristiwa ini (RBG.id).
Maraknya kembali geng motor meresahkan masyarakat, kondisi ini menjadi cermin banyak hal, geng motor ini merupakan salah satu potret buram sistem sekuler kapitalis liberalis yang dianut negeri ini, paham sekularis yang menjauhkan agama dari kehidupan menyebabkan para remaja tidak paham akan agamanya sehingga tidak ada tuntunan yang sekaligus menjadi rem bagi remaja dalam bertindak. Paham liberalis yang memberikan kebebasan bagi para remaja untuk melakukan apa saja yang disukainya tanpa memandang benar atau salah, dan kontrol masyarakat yang individualis, selain itu sistem pendidikan yang diterapkan mengesampingkan pendidikan agama akibatnya para remaja semakin bebas, niradab dan minim iman. Kapitalisme yang menjadikan tolok ukur kehidupan adalah materi, kesibukan orang tua termasuk ibu yang ikut bekerja mencari nafkah membuat anak tidak terpantau dengan baik perkembangan moral dan agamanya, demikian juga rendahnya jaminan negara dan ketegasan aparat dalam menjaga keamanan warga.
Sangat berbeda apabila dengan sistem Islam, ajaran Islam menempatkan anak sebagai amanah yang harus dijaga sehingga pengasuhan pun akan optimal, fungsi ayah ibu dikembalikan pada syariat, yakni ayah mencari nafkah dan ibu sebagai Ummu Warobbatul Bait yaitu sosok ibu yang menjalankan fungsinya dengan optimal akan melahirkan generasi yang shaleh. Sistem pendidikanpun wajib berbasis akidah Islam, pola sikap anak-anak akan sesuai dengan tuntunan Syariat, sehingga Syakhsiyah Islamiah akan terbentuk sedini mungki . Dan peran negara yang menjamin keamanan bagi seluruh warga. Islam juga menerapkan sanksi yang tegas bagi pelaku pengrusakan, penganiayaan, dan pembunuhan yang membuat efek jera bagi yang lain, sehingga kasus-kasus serupa tidak akan ditiru dan tidak akan berulang di kemudian hari. Dalam asuhan Islam pemuda tumbuh menjadi generasi terbaik, berkontribusi positip terhadap negara.
Wallahu a'lam bish shawwab.
Tags
Opini