Oleh : Arini
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Muhammad Cholil Nafis, menanggapi pidato Megawati Sukarnoputri terkait ibu-ibu pengajian. Dalam pidatonya, Megawati mengingatkan agar ibu-ibu pengajian tidak melupakan tugasnya mengurus anak supaya anak tidak kekurangan gizi.
Menanggapi hal tersebut, Kiai Cholil mengatakan, ibu-ibu yang rajin ke pengajian tidak menelantarkan anak-anaknya. Karena kebanyakan ibu-ibu yang datang ke pengajian, anak-anaknya sudah besar. BKMT Menyayangkan Pernyataan Megawati Soal Ibu-Ibu Suka ke Pengajian. Ia mengingatkan, bahkan ibu-ibu yang datang ke pengajian lebih sebentar menghabiskan waktu, ketimbang ibu-ibu yang bekerja kantoran atau menjalankan bisnis. Republika.com.id. (19/02/2023).
Sangat tidak pantas menyoalkan ibu-ibu pengajian, kenapa enggak menyoalkan ibu-ibu yang dugem ke diskotik? ibu-ibu yang bekerja full day?" kata andi nurpati,
Kaum Ibu yang hadir di pengajian dianggap melalaikan anak adalah tuduhan tak berdasar. Ini adalah salah satu bentuk salah paham terhadap aktivitas menuntut ilmu agama yang hukumnya fardhu ‘ain bagi setiap muslim termasuk muslimah. Kegiatan pengajian tidak dilaksanakan tiap hari dan hanya beberapa jam saja. Dan Sebagian dari kaum ibu sebelum berangkat pengajian menyelesaikan kewajibannya dirumah dan tidak jarang mereka sering membawa anak-anak ke pengajian. Karena kegiatan pengajian kelak membawa berkah dari Allah swt.
Kita bisa bandingkan, bagaimana dengan kaum ibu yang setiap hari dan seharian tidak dirumah, mereka yang bekerja sehingga meninggalkan anak-anaknya atau mungkin diserahkan kepada pengasuh anak. Bisa dikatakan mereka juga tidak pandai akan bagaimana seharusnya asupan gizi yang baik untuk anak. Ketika negara masih menggunakan sistem kapitalis ini, akan banyak permasalahan-permasalahan yang muncul, seperti masalah kurang gizi, beberapa oknum hanya bisa menyalahkan bahkan ingin keuntungan perorangan bukan memberikan solusi yang tuntas dari permasalahan tersebut.
Karena masa depan generasi bangsa ini sebenarnya sangat dipengaruhi oleh ibunya yang melahirkan, menyusui, mendidik dan bahkan mendoakan. Posisi seorang ibu itu begitu strategis dan mulia dalam Islam. Karena itu masa depan suatu bangsa akan sangat dipengaruhi oleh seorang ibu. Karena itu, jika seorang ibu memiliki pemahaman agama yang baik, maka akan melahirkan generasi yang beriman dan bertaqwa.
Pandangan Islam
Hanya sistem Islam yang mampu menanggani semua masalah ini. Dengan kembali mensejahterakan masyarakat dinegaranya. Dalam negara Islam, mengkaji Islam secara kaffah itu bagian dari program pembinaan kepribadian setiap individu, yang terintegrasi dalam kurikulum dan kebijakan negara lainnya,sehingga menghasilkan individu yang beriman dan bertakwa, tinggi taraf berpikirnya, kuat kesadaran politiknya yang juga menjadi bekal bagi para ibu untuk mendidik anaknya menjadi muslim yang berkepribadian Islam calon pemimpin masa depan.
Negara Islam juga menyediakan jaminan kesehatan yang aksesnya sangat mudah ketika dibutuhkan serta bertanggung jawab akan kebutuhan pokok masyarakat.
Negara islam mengatur segala aspek kehidupan termasuk ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Sistem Islam hadir melayani dan melindungi umat sepenuhnya. Maka, marilah kita bersama-sama bergandengan tangan memperjuangkan kembali negara Islam yaitu Khilafah, yang sesuai dengan hukum-hukum Allah SWT. Perkuat pertahanan keimanan agar tidak mudah terpropaganda dengan isu-isu yang tidak benar. Dan senantiasa berdakwah di tengah-tengah umat.
Secara keseluruhan, peran seorang ibu dalam Islam sangat penting untuk membentuk kepribadian Islam anak-anak dalam rangka mengantarkan anak-anak sebagai pembangun peradaban Islam dan mencapai keselamatan di akhirat kelak. Disebutkan dalam hadits, Dari ‘Aisyah radhiallahu’anha:“Janganlah kalian menyusukan bayi kalian kepada wanita bodoh, karena airsusu akan mewariskan sifat sang ibu” (Bab Syarh Hadits Ar Radha’ah,1/285).
Wallahu A'lam Bishawab.
Tags
Opini