By : Mawaddah_sopie
Dunia saat ini gempar. Dengan adanya kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anak pejabat di negri ini. Dan yang menggelitik lagi kasus penganiayaan tersebut dilatarbelakangi soal asmara.
Kasus tersebut sampai memunculkan komentar dari berbagai pihak tak terkecuali Menko Polhukam Mahfud Md. Menurut beliau negara harus bertindak tegas dan menyeret Mario Dandy Satriyo (MDS), anak pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu Rafael Alun Trisambodo ke jalur hukum.
Mahfud tak habis pikir seorang anak pejabat pajak yang tega menganiaya rakyat sipil hingga koma. Mahfud juga berpendapat, bahwa orang tua Mario, yakni Rafael juga harus bertanggungjawab atas tindakan sang anak(krjogja.com.28/02/2023).
Melihat kasus tersebut, sungguh sangat miris. Hingga menuai kritikan masyarakat. Sifat arogansi dari para pejabat, ternyata menular pula turun menurun pada anak keturunannya. Entah salahnya dimana, yang jelas karena salah pola asuh. Padahal, pengasuhan anak merupakan salah satu agenda nasional.
Salah pola Asuh ini berdampak negatif bagi perkembangan anak karena pemenuhan hak-hak anak tidak terpenuhi dengan baik, seperti hak kesehatan dan hak perlindungan.
Menurut Rohika, pengasuhan yang tidak layak akan menimbulkan perasaan mudah tersinggung dan mudah putus asa bagi anak. Bahkan, dapat mengakibatkan anak memiliki daya juang yang lemah.
Melihat kondisi ini, KemenPPPA telah melaksanakan kegiatan sosialisasi Kamping Anak Sejahtera dalam Pencegahan Stunting dan Fasilitasi Keluarga 2P (Pelopor dan Pelapor) Pengasuhan Keluarga untuk Penurunan Stunting dan Pencegahan Perkawinan anak di Desa Wadas, Kabupaten Temanggung, Maret lalu.
Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan pemahaman mengenai pengasuhan berbasis hak anak, gizi, serta kesehatan Ibu dan anak. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan upaya percepatan penurunan stunting di Desa Wadas, Kabupaten Temanggung.
(Kemenpppa.go.id. 02/04/2022).
Namun pada faktanya, adanya program pemerintah tersebut tidak mampu menyetop terjadinya tindakan kriminal yang dilakukan oleh anak-anak.
Hal demikian terjadi karena sistem dinegara kita mengadopsi sistem kapitalis Sekuler. Dimana para orangtua fokus untuk memperbanyak materi, dan kurang memperhatikan pola didik dan pola asuh yang baik dimata agama. Sang anak banyak disokong oleh kemudahan materi sehingga tertanam dihatinya sifat sombong, hedonisme. Dan mudah untuk meremehkan orang lain. Dan juga jiwa anak mudah rapuh. Kurang memiliki daya juang yang kuat dalam menghadapi kehidupan.
Sejalan juga dengan pendapat pakar psikologi porensik Reza Indragiri Amriel. Terjadinya tindakan kriminal dari seorang anak, bisa diakibatkan oleh pola asuh yang salah. Selain itu adanya sikap abai negara yang kurang mengedukasi warganya dalam mencetak orangtua yang sholeh dan bertaqwa. Karena orang tua yang sholeh dan bertaqwa inilah yang bisa mencetak generasi yang Rabbani. Hingga takut kepada Alloh SWT dan takut melakukan tindakan kriminal.
Kesalahan pola asuh, cermin abainya negara menyiapkan orang tua dalam mendidik anak.
Salah satu hal yang dikaitkan dengan perilaku buruk anak adalah kesalahan pola asuh dalam keluarga. Hal ini dapat terjadi karena ketidak siapan dalam berperan sebagai orangtua. Peran ini adalah satu keniscayaan, sehingga seharusnya menjadi bagian dalam kurikulum pendidikan dalam semua jenjang pendidikan. Namun saat ini hal tersebut justru tidak didapatkan dalam sistem pendidikan Indonesia. Kesadaran akan pentingnya ilmu menjadi orang tua malah menjadi salah satu peluang bisnis dalam sistem kapitalisme.
Islam memahami peran penting orang tua dalam mendidik generasi. Oleh karena itu Islam memiliki tuntunan bagaimana menjadi orang tua, tidak saja dalam menyiapkan anak untuk mengarungi kehidupan di dunia, namun juga agar selamat di akherat. Tuntunan tersebut akan diintegrasikan dalam sistem pendidikan mengingat setiap orang, laki-laki atau perempuan akan menjadi orang tua. Ini adalah bentuk tanggung jawab yang Islam bebankan kepada negara, karena Islam menyadari pentingnya generasi dalam membangun peradaban yang mulia. Dan itu bisa terwujud hanya dalam sistem pendidikan Islam. Ketika aturan Islam benar - benar ditegakkan di dunia ini. Wallohualambissowab.
Tags
Opini