Kasus TBC Tumbuh Subur di Era Kapitalisme





Oleh : Windha Yanti. S 
(Aktifis dan Pemerhati Sosial)


 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan terjadi kenaikan sangat signifikan atas temuan kasus tuberkulosis (TBC) pada anak di Indonesia. Kenaikan itu bahkan melebihi 200 persen.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes Imran Pambudi menilai kenaikan ini terjadi lantaran banyak orang tua yang tidak menyadari gejala TBC atau tidak segera mengobati penyakitnya sehingga berimbas penularan pada kelompok rentan seperti anak-anak.

"Kasus TBC anak mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Dari 2021 ada 42.187, kemudian 2022 ketemu 100.726, jadi ini naik lebih dari 200 persen," kata Imran dalam acara daring 'Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia 2023', Jumat (17/3) CNNindonesia.com 

Tentunya banyak faktor penyumbang meningkatnya kasus TBS pada anak, mulai dari tidak adanya keseriusan dalam pencegahan, seperti lemahnya sistem pendidikan menjadikan rakyat tidak teredukasi dengan baik dalam segala aspek termasuk kesehatan, lemahnya sistem kesehatan, hingga terbatasnya sarana kesehatan menjadikan kegagalan pada pengobatan. Belum lagi faktor tingginya kemiskinan, menjadikan masyarakat tidak terpenuhinya gizi dengan baik.

Sehingga sampai kapanpun masalah kesehatan rakyat belum bisa di atasi dengan tuntas, jika negri ini masih terus bertahan dengan udang undang  warisan penjajah, sebab sistem kapitalisme menjadikan untung rugi sebagai asas dalam bernegara, hingga masalah kesehatan, inilah kejahatan kapitalisme yang menjadikan orang sakit sebagai objek komersialisasi.
Terbuktinya dengan banyak kasus di Rumah Sakit yang tidak tertolong, hanya karna tidak punya uang. 

Islam memandang pemimpin bagaikan pengembala yang mengurusi gembalanya, sehingga kebutuhan umatnya menjadi tanggung jawab pemimpinnya, pemimpin didalam Islam diwajibkan menerapkan aturan yang bersumber dari sang pencipta manusia, sehingga asas perbuatannya adalah halal haram, bukan untung rugi, sebab seorang pemimpin didalam sistem Islam, atau yang disebut sebagai Kholifah. Sangat menyadari bahwa semua perbuatannya akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat kelak.

Sehingga Kholifah harus memastikan rakyatnya dalam keadaan aman, dan terpenuhi semua kebutuhannya, sehingga Kholifah akan menjalankan aturan sesuai syariat, dimana didalam sistem Islam kebutuhan pokok rakyat harus dijamin oleh negara, dimana uangnya berasal dari Baitul mall, atau sumber pendapatan negara, sebab sistem Islam melarang tambang yang bersifat kebutuhan umum dimiliki oleh individu, sehingga negaralah yang mengelolanya, sehingga keuntungannya akan dikembalikan lagi untuk rakyat.

Negara menjamin pendidikan gratis, kesehatan gratis, begitupun jaminan lapangan pekerjaan bagi laki laki, sehingga warga negara dalam sistem Islam teredukasi dengan baik, hingga memiliki kesadaran tinggi dalam menjaga kesehatan. Rakyatpun tidak sesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas meskipun gratis. Kebutuhan gizi akan terpenuhi dengan baik, sebab semua laki laki disistem Islam bekerja dan punya penghasilan, sekalipun wanita yang sudah tidak memiliki suami, Kaka laki lakinya atau pamannya, maka akan dijamin skebutuhannya oleh negara.

Inilah sistem Islam atau Khilafah yang mampu menjadikan sebuah negara sejah terah, adil dan makmur, serta aman dari serangan penjajah, sebab aturan yang bersumber dari sang pencipta sudah sangat sesuai dengan fitrah manusia, sebab hanya Allah yang paling tau baik dan buruknya manusia,  sehingga aturan Islam mampu menjadikan manusia terhindar dari sifat serakah dan curang. Tidakkah kita merindukan sistem ini?

Tentunya kita perlu bersama sama memperjuangkan aturan Islam agar bisa diterapkan kembali di muka bumi ini, dengan mendakwahkannya di tengah masyarakat. 
Seperti firman Allah dalam surat Ali ‘Imran Ayat 104
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung"



Wallahu'alam

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak