Oleh: Intan H.A
Pegiat Literasi
"Barang siapa yg menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barang siapa menginginkan akhirat, hendaklah ia menguasai ilmu. Dan barang siapa yang menginginkan keduanya (dunia-akhirat) hendaklah ia menguasai ilmu." (HR. Ahmad)
Hadits yang disampaikan Rasulullah saw di atas mengindikasikan bahwasannya ilmu menjadi modal awal dalam mengarungi kehidupan. Tanpa ilmu manusia akan salah dalam bertindak. Sehingga, wajib bagi setiap manusia untuk mencari ilmu, menjadikannya bekal bagi kehidupannya di dunia maupun di akhirat. Terlebih ilmu yang mampu menyelematkannya, yakni ilmu agama.
Siapapun yang tidak memiliki keinginan untuk mempelajari ilmu agama, maka ia tidak akan mendapatkan kebaikan dari Allah Ta'ala. Sebab, manusia dalam kehidupannya dituntut untuk mengumpulkan amal sebanyak-banyaknya. Dan syarat diterimanya amal, yakni harus ikhlas dan tata caranya pun benar. Oleh sebab itulah, ilmu agama menjadi sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia dalam rangka memahami benar atau tidaknya suatu amalan yang dilakukannya. Selain itu, dengan pondasi pemahaman dari ilmu tersebut manusia mampu mewujudkan rasa ikhlas dari setiap amalannya. Dan salah satu cara manusia mendapatkan ilmu agama yakni dengan hadir di forum kajian.
Maka sangat disayangkan pernyataan yang terlontar dari Ketua Dewan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri, dalam pidatonya di seminar Nasional Pancasila dalam Tindakan: 'Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting, Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan, Kekerasan dalam Rumah Tangga, serta Mengantisipasi Bencana' di Jakarta Selatan pada Kamis (16/2/2023). Ia mengatakan, "Saya melihat ibu-ibu tuh ya maaf ya sekarang kan kayaknya budayanya beribu maaf, jangan lagi saya di-bully. Kenapa toh seneng banget ngikut pengajian ya? Iya lho maaf beribu maaf, saya sampai mikir gitu lho," (Republika.com, 19/2/2023)
Seyogianya sebagai seorang pemimpin mengarahkan rakyatnya untuk bisa mengamalkan ilmu yang didapat dari forum kajian yang diikuti dalam kehidupannya sehari-hari. Bukan malah sebaliknya melontarkan perrnyataan yang memicu kontroversi di tengah-tengah masyarakat. Padahal, melalui pengajian lah umat tercerahkan dan mampu mewujudkan tatanan hidup lebih baik. Sebab, di forum-forum pengajian akan dibahas betapa paripurnanya Islam mengatur kehidupan. Dari sanalah umat akan memahami bagaimana Islam mampu menjadi solusi problematika umat, mulai dari masalah akidah, syariat, muamalah, ekonomi, hingga politik dalam dan luar negeri.
Allah Swt berfifirman:
"Dan Kami turunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk, serta rahmat dan kabar gembira bagi orang yang berserah diri (Muslim)." (TQS. An-Nahl:89)
Oleh karena itulah, di dalam sistem Islam negara wajib memfasilitasi rakyatnya agar mendapatkan pengajaran seputar Islam kafah. Negara wajib menyediakan sarana maupun pra sarana dalam aktifvitas menuntut ilmu. Sebab, hukum menuntut ilmu agama adalah fardu a'in bagi setiap muslim. Sehingga, aktivitas mengkaji Islam secara kafah adalah bagian dari program pembinaan kepribadian setiap individu yang terintegraai dalam kurikulum dan kebijakan negara. Dengan begitu, akan mampu mewujudkan individu-individu yang beriman, bertakwa, memiliki taraf berpikir yang tinggi, kesadaran politik yang kuat, dan dapat menjadi bekal bagi para orangtua mendidik anak-anak mereka menjadi muslim yang berkepribadian Islam.
Alhasil, aktivitas mengkaji Islam dalam forum-forum pengajian tidak dapat dianggap sepele. Karena aktivitas ini mampu mengubah tatanan kehidupan menjadi lebih luhur. Sebab, jika kita cermati kondisi umat saat ini tengah hidup dalam kungkungan kapitalis-sekuler yang menjerat mereka. Perselingkuhan, perceraian, tindak kriminal, kemaksiatan dan sederet aktifitas rendah lainnya mewarnai kehidupan mereka saat ini. Ini disebabkan umat terjauhkan dari pemahaman Islam yang paripurna. Dengan begitu, tiada lain dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik, yakni mengarahkan umat untuk kembali mengkaji Islam melalui forum pengajian. Dari aktivitas ini umat akan memiliki benteng yang kukuh, sehingga umat terhindar dari tindakan-tindakan maksiat dan perbuatan keji lainnya. *
Wallahua'alam
Tags
Opini