Oleh: Asma Sulistiawati
(Pegiat Literasi)
Sebuah video viral di media sosial (medsos) merekam detik-detik siswa dan siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) asik ciuman dalam kelas. Video ini telah beredar luas di medsos, terutama Instagram sehingga mendapatkan perhatian.
Dalam video terlihat sepasang siswa dan siswi asik ciuman. Aksi tak patut dicontoh tersebut dilakukan di dalam ruangan kelas yang sedang ramai. Tampak dalam video, sepasang remaja mengenakan seragam SMP tersebut berpelukan. Pelukan itu disusul dengan adegan ciuman.
Video ini telah viral di medsos. Salah satu akun Instagram yang memonstingnya adalah @infobutonraya. "Sepasang Pelajar Ciuman Dalam Kelas di Salah Satu SMP di Baubau. Jangan Dicontoh !" tulis dalam video yang diposting akun tersebut. (TribunnewsSultra.com, 13/02/2023)
Aksi tidak senono dari kaum pelajar SMP ini menandakan rasa malu itu sudah semakin hilang. Maraknya maksiat menjadikan mereka semakin berani melakukannnya di depan umum. Sungguh tak punya malu, martabak orang tua seakan direndahkan disini. Didikan mereka dan kasih sayang yang orang tua berikan hilang sekejab hanya perkara cinta monyet belaka.
Sejak runtuhnya pemerintahan Islam pada tahun 1924 yang digantikan dengan sistem kapitalis, kondisi masyarakat menjadi terpuruk dan menderita. Tingkat kemiskinan terus meningkat, pengangguran tak terbendung, pergaulan bebas merajalela, masyarakat muslim disiksa, dan para ulama dipersekusi. Bangsa tidak akan mampu bangkit dan melahirkan generasi-generasi gemilang dengan sistem yang berasaskan manfaat. Kebebasan yang dipelopori oleh kaum barat nyatanya memberikan ruang untuk semakin merusak generasi bangsa dan membawa mereka ke jurang kenestapaan.
Kebangkitan suatu bangsa akan ditentukan oleh pemikiran generasi mudanya. Jika bangsa itu melahirkan generasi yang bobrok moralnya, rusak keimanannya, pendek pemikirannya. Yakinlah bahwa bangsa tersebut akan sulit untuk menuju masa keemasan. Sebab aturan Allah SWT Sang Maha Kuasa telah diabaikan, alam mereka rusak dan diambil sesuka hati. Maka janganlah marah ketika Allah murka dengan hambanya yang begitu membangga-banggakan aturan buatan manusia. Aturan dari makhluk yang lemah, terbatas dan diliputi dengan hawa nafsu belaka. Lantas masih maukah mempertahankan sistem yang telah nyata kerusakannya?
Sesuatu diciptakan tentu dilengkapi dengan pedomannya. Layaknya suatu barang yang diciptakan oleh manusia akan dilengkapi dengan buku pedoman berisikan tata cara penggunaan barang tersebut. Begitu pula manusia, Allah telah ciptakan manusia dan alam semesta beserta pedoman yang dapat membawanya menuju kebahagiaan. Kebahagiaan hakiki yang tidak diukur dengan materi. Semua aturan, solusi, dan pertanyaan akan terjawab melalui Al-Qur’an. Itulah bentuk kasih sayang Allah SWT kepada hambaNya agar dapat kembali menuju kampung halamannya yaitu surga.
Wallahu’alam
Tags
Opini