Oleh: Khusnul
(tvonenews.com, 5 Februari 2023)
Salah satu orang tua korban Effendi mengatakan, korban dipaksa menerima permintaan NT saat rental PS sedang sepi. Saat akan melancarkan aksi pelecehan seksual, NT secara tiba-tiba menutup rentalnya dan meminta korban yang masih di bawah umur untuk menyentuh bagian tubuhnya. "Si pelaku nyuruh anak-anak ini untuk menyentuh payudaranya si pelaku sendiri," ujarnya dilansir dari TribunJambi.com.
Pelaku sering memegang bagian kemaluan korban laki-laki dan memaksa menyentuh tubuhnya. Sementara korban wanita diminta untuk menonton film dewasa yang sudah disiapkan pelaku. Namun saat dilaporkan, NT justru mengaku sebagai korban pelecehan seksual, "Nah, kami melapor karena dia malah mengaku sebagai korban pelecehan, padahal dia yang meminta sendiri," (Kompas.com, 2023/02/04)
Kasus ini benar-benar membuktikan betapa rusaknya sistem kehidupan yang berlandaskan kepada sekulerisme kapitalisme. Sistem kapitalis sekuler menjadikan beban hidup semakin berat, sehingga membuat orang melalaikan tugas utama mereka dan hanya disibukkan dengan urusan pemenuhan kebutuhan materi semata. Bahkan kondisi ini menjadikan seorang ibu ikut menanggung beban ekonomi keluarga. Selain itu laju media juga menjadikan pemikiran seseorang berubah seperti gaya hidup barat yang sekuler kapitalis.
Ibu yang notabene harus menjadi guru utama anak-anak dan tempat berlindung yang nyaman, kini tak lagi bisa dirasakan. Derasnya arus di media sosial juga memberikan adil yang sangat besar. Fitrah keibuan pun menjadi rusak, dan ini adalah bukti nyata bobroknya sistem ini. Perempuan yang selama ini dianggap sebagai korban, ternyata bisa menjadi pelaku, bahkan dalam perbuatan yang sangat keji. Karena itu, tidak sepantasnya umat berharap kebaikan dalam sistem ini, karena sistem ini merusak kehidupan manusia.
Ibu dalam kacamata Islam sebagai pendidik pertama dan utama bagi generasi muda. Sebagaimana gambaran ideal seorang ibu dalam Islam harusnya dia adalah orang yang beriman dan bertakwa kpd Allah. Sehingga dia mampu menjadikan anak-anak nya sebagai generasi yang beriman bertakwa dan memiliki kepribadian yang kokoh. Apapun yang akan dia hadapi masa depan dia bisa berjalan dengan mantap. Seorang ibu juga harus memahami bahwa anak adalah titipan dari Allah SWT.
Sehingga apa yang dia lakukan adalah yang terbaik agar titipan ini sesuai dengan amanah dari sang pemilik. Dia akan memberikan pendidikan yang terbaik dan percayakan yang terbaik pula. Beliau juga harus paham bahwa anak adalah aset terbaik untuk perjuangan dan masa depan ummat. Sehingga diperlukan kerjasama dari semua pihak agar dia bisa menjadi generasi terbaik untuk membangkitkan ummat dan mengisi masa depan menjadi lebih baik lagi. Selain itu juga sangat dibutuhkan seorang ibu yang memiliki kesadaran politik Islam. Sehingga anak-anak yang dalam didikannya benar-benar mendapatkan contoh terbaik bagi mereka. Hal ini juga harus di dukung oleh peran negara juga dalam masalah pendidikan.
Ketika hal itu bisa dilakukan dengan sungguh-sungguh oleh seorang ibu, maka anak akan menjadi generasi muda unggulan yang mampu menjadi pionir dalam ketaatan dan keimanan kepada Allah SWT. Sebagaimana kita temukan para kesatria-kesatria Islam yang lahir dari ibu yang juga luar biasa dalam mendidik anaknya. Sebagaimana gambaran Ummu Imarah, Khansa, ibunda Imam Syafi'i, ibunda Kholifah Harun Ar Rosyid dan masih banyak yang lainnya. Anak mereka adalah anak yang berkepribadian kuat dan taat kepada Allah dan RasulNya tanpa kata tapi dan nanti. Mereka menorehkan tinta emas dalam sejarah Islam dalam berbagai bidangnya.
Sungguh pemuda muslim saat ini juga bisa menjadi generasi unggulan ketika mereka juga di pimpin oleh seorang ibu yang luar biasa dengan pemahaman Islam yang luar biasa pula. Karena Islam memiliki aturan kehidupan yang sempurna dan menyeluruh, untuk mengatur kehidupan dunia, dan menetapkan adanya pertanggungjawaban di akhirat. Dengan demikian manusia terjaga tetap dalam fitrahnya sebagai manusia yang merupakan sebaik-baik ciptaan.
Ketika hal itu bisa dilakukan dengan sungguh-sungguh oleh seorang ibu, maka anak akan menjadi generasi muda unggulan yang mampu menjadi pionir dalam ketaatan dan keimanan kepada Allah SWT. Sebagaimana kita temukan para kesatria-kesatria Islam yang lahir dari ibu yang juga luar biasa dalam mendidik anaknya. Sebagaimana gambaran Ummu Imarah, Khansa, ibunda Imam Syafi'i, ibunda Kholifah Harun Ar Rosyid dan masih banyak yang lainnya. Anak mereka adalah anak yang berkepribadian kuat dan taat kepada Allah dan RasulNya tanpa kata tapi dan nanti. Mereka menorehkan tinta emas dalam sejarah Islam dalam berbagai bidangnya.
Sungguh pemuda muslim saat ini juga bisa menjadi generasi unggulan ketika mereka juga di pimpin oleh seorang ibu yang luar biasa dengan pemahaman Islam yang luar biasa pula. Karena Islam memiliki aturan kehidupan yang sempurna dan menyeluruh, untuk mengatur kehidupan dunia, dan menetapkan adanya pertanggungjawaban di akhirat. Dengan demikian manusia terjaga tetap dalam fitrahnya sebagai manusia yang merupakan sebaik-baik ciptaan.