Oleh: Bunda Hanif (Pendidk)
“Ibu” adalah sebuah kata yang tak ada kata lain sanggup menandinginya. Sosok seorang ibu, memiliki banyak makna. Jika ada seorang lelaki yang sukses, itu karena ada perempuan mulia di belakangnya. Begitupun jika ada seorang anak yang tumbuh menjadi menjadi sosok yang sukses dan beriman, lihatlah ibu mereka. Kesuksesan seorang lelaki atau seorang anak, tidak terlepas dari peran seorang perempuan atau ibu yang mulia. Ibu memiliki peran besar dalam membentuk karakter dan kepribadian seseorang. (Muslimahnews.com, 9/2/2023)
Namun di sistem sekulerisme saat ini, peran mulia seorang ibu ternodai dengan banyaknya kasus keji yang justru pelakunya adalah seorang ibu. Seperti baru-baru ini, terjadi kasus pelecehan seksual yang dilakukan seorang ibu di Jambi yang berinisial YN (25). YN melecehkan 11 anak laki-laki dan perempuan hingga memaksa mereka menonton film adegan dewasa. Ibu muda tersebut membuka rental PS di kediamannya di Kawasan Alam Barajo, Kota Jambi. (TVOne News, 5/2/2023)
Belum lagi kasus yang menimpa Norma Risma, yang mendapati suaminya berselingkuh dengan ibu kandungnya. Bahkan perselingkuhan mereka sampai digerebek warga sekitar. Ditambah lagi kasus Olivia, yang dijual oleh ibu kandungnya sendiri pada seorang lelaki, akibat tergiur mendapatkan ruko.
Yang tak kalah miris adalah seorang ibu yang melecehkan anak kandungnya yang berusia dua tahun dan merekam peristiwa tersebut. Hasil rekamannya dikirim ke suaminya untuk menunjukkan bahwa ia membutuhkan nafkah batin.
Kasus-kasus tersebut di atas, hanyalah sedikit kasus yang terungkap. Ada ribuan kasus lainnya yang belum terungkap. Ibarat fenomena gunung es, kasus yang belum terungkap jauh lebih banyak jumlahnya.
Rusaknya Fitrah Seorang Ibu
Sosok seorang ibu memiliki peran yang sangat mulia. Betapa besar pengorbanan dan kasih sayang seorang ibu, mulai dari mengandung, melahirkan, merawat, hingga mendidik dan menjaga anak-anaknya. Dari rahim seorang ibulah akan lahir generasi para insan yang cemerlang.
Ungkapan al ummu madrasatul ula, ibu ada sekolah pertama bagi anak-anaknya rasanya sangat tepat. Sebelum seseorang belajar dengan guru manapun, ia akan belajar dengan ibunya sejak kecil. Oleh sebab itu dibutuhkan kecerdasan, keuletan dan karakter yang baik dari seorang ibu. Karena semua itu merupakan faktor dominan bagi masa depan anak.
Namun sayangnya sistem sekuler saat ini telah merusak fitrah seorang ibu. Tidak hanya berdampak terhadap buah hatinya tapi juga merusak moral dan mental para korban pelecehan seksual tersebut. Padahal mereka masih sangat membutuhkan pendidikan dan asuhan yang baik.
Beginilah akibatnya jika sekulerisme diterapkan dalam kehidupan. Pemisahan agama dari kehidupan telah melahirkan banyak perilaku keji. Agama hanya boleh mengatur urusan ibadah bukan untuk mengatur sistem kehidupan. Ditambah lagi dengan adanya Hak Asasi Manusia yang selalu digaungkan di tengah-tengah masayarakat telah melahirkan kebebasan yang tiada batas. Manusia bebas berbuat sekehendak hatinya.
Keadaan semakin parah dengan banyaknya tayagan yang berbau sensual dan tidak senonoh. Sekali lagi atas nama kebebasan berekspresi. Sehingga UU yang mengatur pornografi dan pornoaksi tidak dapat lagi membendung derasnya kasus pelecehan seksual.
Mari Kita Selamatkan Fitrah Ibu
Kita perlu menyadari bahwa kapitalisme sekulerisme mengajarkan paham kebebasan. Produknya adalah Hak Asasi Manusia. Dengan adanya hak asasi manusia, seseorang bebas bertindak dan berekspresi. Sehingga wajar saja, jika UU tentang pornografi serta UU TP-KS sekalipun tidak mampu menyelesaikan problem yang kian parah. Selama agama tidak dijadikan solusi atas setiap permasalahan, mustahil kiranya kita keluar dari lingkaran masalah yang menimpa negeri ini.
Hanya sistem Islam yang mampu mendudukkan peran perempuan dan ibu sesuai fitrahnya. Solusi dari seluruh problematik saat ini, termasuk pelecehan seksual, hanya dapat diselesaikan dengan cara mencampakkan sistem rusak ini. Islam mampu menjamin penyelesaian setiap permasalahan sampai ke akar-akarnya. Karena Islam adalah sistem yang berasal dari Zat yang Maha Sempurna dan Maha Adil.
Selama kurang lebih 13 abad, sistem Islam berhasil membawa umat pada kemuliaan. Umat Islam menjadi khoiru ummah di bawah naungan sistem Islam. Hanya sistem Islam yang menetapkan hukum-hukum syarak secara detail dan terperinci. Semua persoalan dapat dituntaskan, tak terkecuali persoalan perempuan. Perempuan dan sistem Islam akan terjaga kemuliaannya sebagai pendidik generasi. Negarapun memiliki peran yang sangat penting dalam menjamin peran dan posisi strategis perempuan. Namun semua itu hanya dapat terwujud dalam wadah institusi Khilafah. Khilafahlah yang dapat menyelamatkan fitrah kaum perempuan dan ibu dari rusaknya sistem sekulerisme.
Wallahu ‘alam bisshowab