Pemuda Aset Kemaslahatan Umat



Oleh: Nurmala ( Aktivis Muslimah Purwakarta)


Aksi geng motor, kembali meresahkan masyarakat. Tak tanggung-tanggung aksi geng motor ini dilakukan di daerah pemukiman warga dan dalam waktu warga akan mulai beraktivitas. Semua ini mencerminkan bahwa para pemuda telah hilang arah. Sistem sekuler liberalisme yang menjauhkan nilai agama dari kehidupan, dan kebebasan yang kebablasan. 

Kasus yang sedang viral akhir-akhir ini adalah di daerah Gang Buana Indah, Desa Mulyamekar, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta. Salah seorang anggota geng motor arabian pelaku pengeroyokan yang menyebabkan satu korban tewas dan satu orang lainnya mengalami luka. (JabarNews,27-01-2023)

Berbagai cara yang mereka lakukan untuk melakukan kekerasan terhadap korban. Salah satunya yaitu pelaku melakukan kekerasan dengan cara menyetrum korban dengan menggunakan alat strum, dan adapula dengan cara membacok menggunakan clurit. Mirisnya lagi, pelakunya adalah kebanyakan anak-anak di bawah umur. Para pelaku yang berhasil diamankan tersebut dijerat dengan Pasal 170 Ayat (3) KUHPidana. Dengan ancaman hukuman maksimal dua belas tahun penjara. (JabarNews,27-01-2023)

 Pemuda Dalam Pandangan Islam 

Pemuda adalah salah satu penentu kemaslahatan umat dimasa depan, pemuda menjadi tumpuan harapan memperbaiki sistem yang rusak untuk diperbaiki menjadi sistem yang di contohkan oleh Rasulullah Saw.

Ketaatan kepada sang pencipta dan kepada Rasululoh membuat para pemuda di jaman Rasululoh menjadi pemuda yang sangat berkwalitas, baik segi akhlak maupun adabnya. Karena ketaatannya mereka tidak akan segan-segan mempertaruhkan nyawanya untuk membela Islam. 

Salah satunya adalah Zubair bin Awwam merupakan sepupu dari Nabi Muhammad, juga salah satu dari orang-orang pertama yang masuk Islam atau assabiqunal awwalun. Beliau memeluk agama Islam sejak usia 15 tahun, dia sangat setia kepada Rasulullah, dan selalu berusaha melindungi Rasulullah dari bahaya.( Zakat.or.id)

Di usia remaja, beliau sudah mendedikasikan hanya untuk Rasulullah, sampai Rasulullah sendiri menyatakan bahwa " Sesungguhnya setiap nabi mempunyai penolong (hawari), dan hawariku adalah Zubair bin Awwam.”(HR Muslim)

Yang tak kalah hebatnya dengan Zubair adalah Muhammad Al Fatih, sang penakluk konstantinopel. Beliau adalah sosok yang tidak mudah menyerah, pemberani dan berpikir cemerlang, sehingga dengan segala ke gigihannya di usia yang belia Muhammad al-Fatih berhasil menaklukkan Kota Konstantinopel, sekaligus menjadi penanda bahwa abad pertengahan telah berakhir. 

Para pemuda di jaman Rasulullah selain pandai dalam peperangan, adapula yang pandai dalam menghapal Al-Qur'an. Sahabat yang sangat dekat dengan Nabi Muhammad SAW. Dia dikenal sebagai salah satu orang terpandai dalam membaca dan menghafal Al-Quran. Dia juga sangat suka membaca dan mengajarkan Al-Quran kepada orang lain. Dia adalah Abdullah bin Mas'ud.

Peran Orang Tua untuk Pemuda

Peran orang tua sangatlah penting untuk masa depan pemuda, pada dasarnya ibu adalah Madrasah pertama bagi anak–anaknya “Ummu Madrasah Al-ula “ . Dimana ibulah sebagai sosok pertama yang akan menanamkan norma-norma kebaikan, sekaligus menjadi teladan dalam bersikap. Ibu merupakan seorang figur yang akan menjadi contoh bagi anak–anaknya.

Disinilah akan terlihat perbedaan pendidikan yang di berikan. Orangtua yang mendidik dengan agama Islam, atau yang sudah terpengaruhi dengan sistem kapitalisme sekuler. 

Sistem Islam pastinya para pemuda akan lebih mengenal tentang sang pencipta, beserta dengan segala aturan-aturan yang terdapat dalam Al-Qur'an dan as-sunah. Tentang kehadirannya di muka bumi ini untuk apa? Allah pun berfirman bahwa. "Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (QS. Al-Dzariyat: 56)

Sehingga, jelas sekali tujuan penciptaan manusia di bumi bukan semata-mata untuk saling berselisih, berlomba-lomba mencari harta, dan sebagainya. Sebaliknya, hanya satu tujuan utama diciptakannya manusia untuk bertebaran di muka bumi.

Berbanding terbalik, apabila para pemuda dalam sistem sekuler kapitalis, yang menjauhkan diri dari nilai-nilai kehidupan Islam, dan mengganggap sesuatu hanya dari segi keuntungan saja atau materi. Hak asasi yang selalu menjadi alasan di setiap perbuatan, gaya hedon membuat pemuda semakin menikmati kebebasan untuk melakukan hal yang inginkan, sehingga semakin banyak para pemuda menjadi arogan dan hilang kendali.

Peran Negara untuk Pemuda

Negara tak kalah penting untuk menjadikan para pemuda yang berkwalitas menjadi penerus generasi  umat. Negara yang memberikan wewenang dalam segala aspek, baik pendidikan, transportasi, hak kepemilikan, komunikasi dan lain sebagainya.

Pendidikan yang islami, akan menjadikan para pemuda taat kepada segala aturan yang telah Allah SWT turunkan. Menggunakan Transportasi dengan bijak, negara akan mengelola bahwa pemuda di bawah umur tidak akan diijinkan untuk membawa tranportasi sejenis apapun, dan beraktivitas diluar jam-jam yang dilarang. Islam memberikan sangsi hukum yang tegas, sehingga membuat efek jera terhadap siapapun yang melanggar.

Kepemilikan sesuatu dalam  Islam sangatlah di atur, dimana pemuda di bawah umur tidak bisa membeli sesuatu barang yang bukan untuk kapasitasnya, barang-barang yang di anggap membahayakan tidak akan di jual bebas di pasaran, sehingga bisa menghilangkan angka kekerasan di antar pemuda. Akses Komunikasi lewat internet akan selalu di pantau, sehingga konten-konten negatif, yang merusak pikiran dan akhlak, tidak sesuai dengan Islam akan dihilangkan.

Karena itu, hanya sistem Islamlah yang mampu mengubah kedholiman menjadi kemaslahatan. Yang mampu memberikan kaadilan dan solusi dalam segala permasalahan umat.

Waallahualam

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak