Oleh. Oktiana
Aktivis dakwah
Allah SWT telah menganugerahkan fitrah kelembutan dan kasih sayang pada seorang perempuan. Anugerah tersebut dapat tercermin dalam kesungguhannya ketika menjalankan peran sebagai seorang ibu.
Ibu, adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Sebelum si kecil berguru kepada ustaz-ustazahnya, ibulah yang pertama mendidik anak-anaknya.
Namun, saat ini kasih sayang seorang ibu sudah mulai hilang, bahkan ada sebagian yang berperilaku miris kepada anak-anak. Mengajarkan perilaku tak wajar bagi masa depan anak.
Seperti berita yang akhir-akhir ini berhasil menggemparkan publik
dilansir dari KOMPAS.com (04/02/2023), seorang wanita berinisial NT (25) diduga melakukan pelecehan seksual terhadap 11 anak di bawah umur di Kawasan Rawasari, Kota Jambi. Wanita pemilik rental PlayStation (PS) ini dilaporkan oleh salah satu orangtua dari 11 korban yang terdiri dari 9 laki-laki dan 2 perempuan.
Ketika NT ingin melancarkan aksinya ditutuplah rental PS dan meminta para korban untuk menyentuh bagian tubuhnya. Pelaku sering memegang bagian kemaluan korban laki-laki dan memaksa menyentuh tubuhnya. Sementara korban wanita diminta untuk menonton film dewasa yang sudah disiapkan pelaku.
Tak hanya disitu, para korban pun dipaksa nonton live berhubungan intim si pelaku dengan suami dari balik lubang, hingga diajak nonton film dewasa. (Tvonenews.com, 05/02/2023)
Hilangnya Fitrah Kasih Sayang Seorang Ibu
Seorang ibu yang seharusnya memberikan bekal untuk anak-anaknya supaya tidak terjerumus ke dalam sisi buruk kehidupan, nampaknya justru menjadi racun yang menghancurkan masa depan anak-anak.
Seorang ibu yang seharusnya mendidik anak-anaknya untuk bisa berfikir dan bersikap Islami justru malah mencekoki anak-anak dengan konten porno yang merusak akal.
Perempuan yang selama ini dianggap sebagai korban, ternyata bisa menjadi pelaku, bahkan dalam perbuatan yang sangat keji.
Merenggut masa kanak-kanak mereka dengan kepuasan pribadi dilakukan dengan menghancurkan generasi. Mestinya dari tangannya lah anak-anak yang meskipun bukan anak kandungnya, mereka bisa mendapatkan pengaruh baik untuk mereka tumbuh dan mendapatkan nilai-nilai kebaikan.
Buah Tatanan Kehidupan Sekuler Kapitalis
Sekulerisme, sistem yang menjauhkan agama dari kehidupan mampu membuat manusia hilang kendali atas dirinya. Kesadaran akan keberadaan Allah yang selalu mengawasi setiap perbuatan hambanya pun selalu dikesampingkan.
Sekulerisme menganggap bahwa Allah SWT hanya menghisab manusia dalam perkara ibadah saja. Sehingga, untuk urusan yang lain mereka cenderung tidak peduli dan mencampakan syariat-syariat Allah SWT.
Padahal, Allah SWT telah membekali manusia untuk hidup di dunia berikut seperangkat aturan agama yang bersumber dari Al-Quran dan Assunah. Siapa yang memakai aturan Allah SWT untuk hidupnya dia akan selamat dan menjadi sebaik-baiknya manusia.
Sebaliknya jika aturan Allah SWT ditinggalkan, maka akan celaka. Inilah yang menyebabkan tingginya kriminalitas yaitu ketika manusia mencampakan aturan Sang Pencipta.
Sistem kapitalis juga membuat negara tidak memiliki peran penting dalam membentuk masyarakat yang Islami. Negara juga tidak mendorong masyarakat untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah, peningkatan ketakwaan masyarakat diserahkan kepada masing-masing individu.
Namun di saat individu rakyat berusaha untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah, negara justru menciptakan tatanan kehidupan yang liberal, gaya hidup hedonis, serta tampilan-tampilan yang merusak pemikiran rakyat. Alhasil, hal tersebut membuat manusia semakin jauh dari agamanya dan juga dari ketakwaan kepada Allah yang menjadi benteng utama manusia untuk bertingkah laku. Rakyat hanya mengejar kesenangan jasadiyah semata dan mengabaikan syariat Allah.
Sepertinya tidak mudah untuk membentuk generasi yang cerdas dan berkarakter islami ketika sistem yang digunakan masih menggunakan sistem sekuler kapitalis.
Hanya Sistem Islam yang Mampu Mengembalikan Fitrah Seorang Ibu
Islam adalah agama yang sempurna, yang diturunkan Allah SWT untuk mengatur kehidupan manusia. Islam memiliki berbagai macam aturan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan naluri manusia. Dengan seperangkat aturan Islam yang menyeluruh, manusia dapat hidup tenang baik fisik maupun psikisnya demikian juga dengan kebutuhan nalurinya.
Oleh karena itu, hanya dengan sistem Islam yang akan mampu mendudukan peran perempuan dan ibu sesuai fitrah Penciptanya.
Terbukti selama berabad-abad sistem Islam berhasil membawa umat pada kemuliaan dan martabatnya yang hakiki sebagai khairu ummah. Sistem Islam juga terbukti mampu mewujudkan peradaban yang gemilang dan membawa rahmat bagi seluruh alam.
Islam telah menetapkan hukum-hukum syara dengan detail. Dengan hukum inilah persoalan tentang perempuan akan bisa selesai secara tuntas, kemuliaan perempuan juga pastinya akan terjaga. Karena Islam menetapkan peran perempuan yaitu sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya yang berarti mendidik anak-anaknya atau generasi. Jadi dengan menerapkan hukum Islam yang mampu menjamin peran dan posisi perempuan terlaksana hingga dapat menyelamatkan fitrah kaum perempuan (ibu).
Wallahualam bissawab. []
Tags
Opini