Kewajiban Mengaji Diolok-olok Gambaran Rusaknya Sistem Demokrasi -Sekuler



Oleh : Ummu Ahnaf
 
Ketua Dewan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri, menjadi sorotan kembali setelah pidatonya memicu kontroversi di media sosial (medsos). Pidato Megawati itu terucap saya melihat ibu-ibu tuh ya maaf ya sekarang kan kayaknya budayanya beribu maaf, jangan lagi saya di-bully. Kenapa toh seneng banget ngikut pengajian ya? Iya lho maaf beribu maaf, saya sampai mikir gitu lho," kata Megawati di acara yang dihadiri Republika.co.id. Ahad, (19/02/ 2023)

Mencari ilmu bagi setiap muslim merupakan kebutuhan dasar. Allah SWT telah mewajibkan setiap muslim untuk menuntut ilmu dan membekali dirinya dengan berbagai macam ilmu untuk dapat menyelesaikan permasalahan dirinya, keluarga, masyarakat dan negara.
Seorang ibu adalah madrasah pertama bagi putra-putrinya. Jika seorang ibu tidak menghadiri kajian - kajian umum lalu dengan cara bagaimana dia mendapatkan ilmu? Cukupkah hanya dengan diam dirumah saja? Sementara ilmu ISLAM begitu luas dan butuh dipelajari. Sangat di sayangkan pidato dari salah satu petinggi negri ini jelas menyakit hati seluruh ibu-ibu muslim. Seorang petinggi negri yang seharusnya memberikan contoh baik justru sebaliknya. gambaran sistem yang rusak demokrasi -sekuler telah melahirkan orang-orang yang jauh dari fikrah ISLAM. Arus sekularisme kian menggerus, jika ibu - ibu tidak mengkaji ISLAM dengan cara bagaimana dia mengajarkan - membekali anak-anak nya untuk kuat Iman, kuat fisik melawan kerusakan -kerusakan yang kian nampak (pergaulan bebas)
menjadi ibu-ibu yang shalihah tidak hanya cukup dengan sholat saja. Perlu berbekal ilmu. Yang dengan ilmu itu akan  melahirkan generasi shalih dan shalihah serta tetap konsisten dalam keimanannya. Dan salah satu cara mendapatkan ilmu adalah hadir dalam pengajian. 


Sabda Rasulullah S.A.W :  Menuntut ilmu wajib atas setiap Muslim (HR Ibnu Majah). 

Dalam hadis lain dikatakan, “Jadilah kamu orang berilmu, atau pencari ilmu, atau pendengar (ilmu), atau pecinta (ilmu)j jangan menjadi yang kelima (orang bodoh) nanti kamu binasa.” (Lihat: Al-Fathul Kabir, I/204).

Wallahu a'lam bishowwab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak