Oleh : Hj. Sophiah
Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) kasus diabetes pada anak tahun 2023 melonjak drastis dibandingkan pada tahun 2010. Dan penderitanya didominasi oleh anak perempuan. Hal ini terjadi efek dari konsumsi makanan yang tidak sehat dan mengandung gula tinggi. Dan saat ini banyak bermunculan varian baru makanan yg mengandung gula tinggi. Dan faktanya makanan tersebut sangat digemari oleh anak-anak.
Bahkan baru-baru ini juga beredar makanan fenomenal ‘ciki ngebul’ yang menyebabkan seorang anak terkena kasus gagal ginjal. Ini baru satu dari banyak kasus yang terjadi di negara ini. Tentu saja kabar ini sangat mengejutkan dan mengkhawatirkan karena anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang harus dilindungi keamanan pangan dan kesehatannya.
Makanan tidak sehat terutama yang mengandung gula tinggi menjadi salah satu penyebab meningkatnya diabetes, dan ini sangat berbahaya karena diabetes ini bisa memicu penyakit kronis lainnya seperti stroke, gagal ginjal bahkan penyakit jantung. Dan selain penyakit tersebut, saat ini kasus kanker pada anak juga mengancam. Leukemia merupakan jenis kanker yang paling banyak menyerang anak-anak.
Banyak beredarnya makanan dan minuman yang tidak sehat dan yang mengandung gula tinggi bukti bahwa tidak adanya peran negara terutama dunia kesehatan anak beserta sistem keamanan pangan. Sehingga mengancam anak-anak. Karena faktanya saat ini gula adalah komoditas pangan strategis. Bahkan negara impor dari luar. Dan cukai makanan dan minuman manis menjadi salah satu target penerimaan pajak negara yang cukup tinggi.
Dengan demikian jelas upaya pencegahan diabetes pada anak tidak cukup hanya sebatas imbauan untuk menghindari makanan/minuman manis dan olahraga saja. Karena realitasnya gula dan bisnis produk pangan bergula menjadi lahan subur di negeri kapitalis ini.
Lantas bagaimana peran negara yang seharusnya dalam melindungi keamanan dan kesehatan anak? Tentu saja semua harus dikelola dengan aturan Islam karena dalam Islam terdapat aturan yang mengatur bagaimana seharusnya negara mempersiapkan makanan yang sehat untuk dikonsumsi oleh rakyatnya yakni yang halal dan thoyib agar rakyatnya sehat dan kuat.
Kapitalisme kembali menuai bumerang sehingga memang tidak layak dibela dan dipertahankan terlebih diperjuangkan. Karena tidak hanya racun pemikiran tapi juga menghasilkan racun pada makanan yang berbahaya terlebih untuk anak-anak. Untuk itu harus segera diterapkan sistem Islam agar generasi bangsa dapat terlindungi dari segala dampak bahaya makanan yang tidak sehat. Hanya dalam naungan khilafah maka akan terjamin keselamatan dan kesehatan rakyat serta tentu saja akan tercurah rahmat bagi semesta alam.
Wallahu’alam.
Tags
Opini