Oleh : Diani Ambarawati
(Forum Literasi Muslimah Bogor)
Kartu Prakerja menuai keberhasilan meningkatkan taraf ekonomi rakyat, namun kontradiksi dengan semakin menganga kemiskinan rakyat Indonesia. Menurut data BPJS 2022, per September 2022 tercatat sebesar 9,57% atau sebanyak 26,36 juta orang di bawah kemiskinan. Hal ini tidak sebanding lurus dengan banyaknya penduduk bekerja.
Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja dan kewirausahaan yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), dan/atau pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi,termasuk pelaku usaha mikro dan kecil (UMKM).
Berbagai apresiasi internasional Direktur UNESCO Institute For Lifelong Learning David Atchoarena, Ia mengatakan bahwa program ini mendapat pengakuan dunia karena Indonesia mampu memanfaatkan teknologi digital dan menjadi game changer dalam meningkatkan pembelajaran orang dewasa di luar pendidikan formal dan katanya program Kartu Prakerja patut ditiru negara-negara lain.
Fenomena PHK di perusahaan teknologi terus terjadi. Di Amerika Serikat saja, Google, Microsoft, Meta, Zoom, Twitter, Spotify, dan eBay telah mengumumkan PHK Karyawan. Sedangkan di Indonesia, PHK terjadi di Zenius, LinkAja, SiCepat, Tanihub, Shopee, Tokocrypto, Ruangguru dan masih banyak lagi. (kompas.com, 9 Februari 2023).
Mengatasi fenomena ini, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto membeberkan kepada kumparan.com, 10 Februari 2023 akan suksesnya Kartu Prakerja yang menyasar lebih dari 90 juta peserta. Bagaikan game changer di masa kritis, Airlangga mengatakan bahwa program Kartu Prakerja dapat membantu masyarakat. Salah satu contohnya, seorang satpam korban PHK di Manado mampu meningkatkan skill-nya sampai akhirnya mendapatkan pekerjaan normal. Melansir kompas.com, 12 Februari 2023, Airlangga mengatakan Kartu Prakerja diikuti oleh 16,4 juta peserta dan sepertiganya telah bekerja yaitu sekitar 5,5 juta (katadata.co.id, 10/2/23). Munculnya balada PHK, pengangguran pun tidak terelakkan, terkhusus laki-laki yang merupakan tulang punggung keluarga, faktanya 51% dari 16,4 juta peserta merupakan perempuan yang lebih mudah diberikan akses ini. Selain itu, 3% penyandang disabilitas.
Apakah Kartu Prakerja menjamin sejahtera? Arti sejahtera adalah terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat dengan baik. Sejalankah dengan kehidupan saat ini yang notabene serba berbayar, pun gratis ada syarat dan ketentuan yang berlaku. Akankah dikatakan sejahtera selama kemiskinan terus menganga? Program kartu prakerja ibarat kartu ajaib untuk mengentaskan kemiskinan akibat kesulitan lapangan pekerjaan. Sepintas, program ini menggiurkan, rakyat diberikan pelatihan dan pembekalan lalu setelah itu? Rakyat kebingungan mencari lapangan kerja di tengah sistem kapitalistik. Negara berlepas tangan ditambah negara mendorong para UMKM untuk menjadi pelopor penyedia lapangan kerja. Seharusnya peran pelopor ya negara. Faktanya hanya sekedar fasilitator dan pembuat regulator.
Kebutuhan dasar rakyat menjadi cikal bakal kesejahteraan penggerak ekonomi,tergambar dalam sistem yang menerapkan ideologi secara menyeluruh dan terus menerus mengurus rakyat mulai dari kebutuhan pokok yang terjamin tanpa fluktuatif harga, kesehatan yang memadai tanpa iuran bahkan gratis tanpa perbedaan pelayanan, pendidikan yang berkualitas dan murah bahkan gratis, rasa aman dari kriminalitas dan penyakit masyarakat, rasa tenang dalam beribadah tanpa degradasi akidah, sumber daya alam menjadi sumber pendapatan negara selain harta rampasan perang (ghanimah), harta kekayaan yang diambil dari musuh tanpa peperangan (fai’), pajak tanah (kharaj), dan jizyah (pajak dari Ahlu dzimmah).
“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.” (QS Al-A’raf: 96).
Sekiranya negeri ini menerapkan aturan Allah dan Rasulullah serta menjadikan Islam sebagai pedoman hidup yang terpancar didalamnya akidah Islamiyah yang mampu memuaskan akal dan menentramkan jiwa, potret kesejahteraan akan terwujud dan ketakwaan individu menjadi cahaya di setiap jalan yang dilalui dan negara menjadi penentu hajat hidup rakyat karena pemimpinnya beriman dan bertakwa. Menjadikan syariat Islam kaffah dalam mengatur pemerintahan dan mengayomi rakyat dengan sepenuh hati, tulus tanpa modus, bukan pencitraan tapi keteladanan yang terdefleksi dalam seluruh kebijakan yang mengutamakan rakyat.
Wallahu A'lam
Tags
Opini