Oleh : Ummu Hadyan
Baru-baru ini, Polresta Bogor menangkap empat remaja anggota geng motor ‘Batavia’ yang telah melakukan pembacokan dengan celurit terhadap seorang remaja di jalanan Kota Bogor. Setelah mengeroyok dan membacok, pelaku merampas ponsel dan uang milik korban. Pelaku mengaku konvoi mencari lawan secara acak di jalanan untuk diperdaya. (Detik.com 13/02/2023).
Tak hanya di wilayah Bogor, aksi ini juga terjadi di wilayah Jakarta Selatan, yang terekam kamera CCTV, pada Sabtu 4 Februari 2023. Mereka terlihat sedang menyerang salah satu apartemen di kawasan Jakarta Selatan. (harianhaluan.com 05/02/2023)
Kejadian serupa terjadi di Kota Cimahi tepatnya di Kelurahan Cibeureum Kecamatan Cimahi Selatan, dimana sekelompok anak geng motor menyerang seorang pemuda yang bernama Muhammad Rizki Najmudin berusia 21 tahun hingga tewas didekat rumah korban pada Ahad 5 Februari 2023 pukul 04.00 WIB. (Bandung.kompas.com 06/05/2023)
Bak jamur di musim hujan, geng motor makin banyak dan meresahkan masyarakat. Tidak sedikit korban yang langsung tewas di tempat. Hanya dengan alasan ingin bertarung, gerombolan remaja tega menganiaya siapa pun yang dilewatinya. Bermodalkan motor dan senjata tajam, celurit, hingga samurai, mereka menerjang malam mencari mangsa.
Inilah beberapa fakta dari sekian banyak potret buram tingkah laku generasi. Kenakalan remaja telah menjelma menjadi kriminalitas yang sangat meresahkan.
Apa Penyebabnya?
Marak nya kembali geng motor memang meresahkan masyarakat. Tentu saja perbuatan amoral dan biadab ini menjadi cermin banyak hal seperti gagalnya sistem pendidikan dalam membentuk kepribadian generasi dan mengarahkan ekspresi eksistensi generasi dengan cara yang benar serta menunjukkan betapa rendahnya jaminan keamanan oleh negara dan ketegasan aparat dalam menjaga keamanan warga.
Cerminan tersebut sebenarnya hasil nyata penerapan sistem kehidupan sekulerisme liberal saat ini. Ide ini adalah ide batil karna sekulerisme memisahkan agama dari kehidupan. Nilai nilai agama hanya diposisikan dalam ibadah ritual bukan untuk mengatur kehidupan manusia.
Akhirnya manusia merasa bebas untuk berbuat semaunya. Anak anak kehilangan jati diri mereka sebagai pembangun peradaban. Mereka tidak mengenal standar halal haram sebab yang mereka ketahui adalah bagaimana mereka bisa memuaskan eksistensi mereka sekalipun dengan berbuat anarkis. Dari sinilah munculnya para remaja geng motor.
Sistem pendidikan yang ada juga gagal membentuk kepribadian generasi. Kegagalan ini disebabkan sistem pendidikan sekarang hanya mengedepankan nilai nilai materialistis. Keberhasilan hanya dilihat dari segi nilai, kompetisi dan serapan tenaga kerja. Sedangkan penanaman akidah Islam yang menuntun generasi memiliki kepribadian yang baik justru diacuhkan. Pendidikan akidah diserahkan kepada pihak individu masing masing.
Sekulerisme liberal juga membuat negara tidak mampu menyelesaikan akar masalah secara tuntas. Negara hanya menindak para pelaku geng motor dan memberi sanksi padahal sebuah hukuman tanpa adanya edukasi tentang tujuan hidup tidak akan membekas. Maka tak heran tindakan brutal geng motor masih terus terjadi bahkan kian meluas. Karna nya tidak mungkin geng motor akan bisa berhenti ketika sistem kehidupan masih dalam kondisi sekulerisme liberal.
Gambaran Sistem Islam Dalam Mendidik Generasi
Tentu kualitas generasi yang demikian tidak akan dijumpai dalam sistem Islam yang disebut Khilafah. Selama Khilafah berdiri tegak 1300 tahun lamanya, Khilafah telah terbukti banyak melahirkan generasi berkualitas. Mereka mendedikasikan hidupnya untuk kemuliaan Islam dan kebaikan kaum muslimin. Ekspresi eksistensi mereka adalah bagaimana bisa menghasilkan karya karya untuk peradaban Islam.
Alhasil dunia bisa menyaksikan sosok sosok seperti Ali bin Abi Thalib, Imam Syafi'i, Al Khwarizmi, Ibnu Sina, Muhammad Al Fatih dan masih banyak para generasi muda Khilafah dengan berbagai karyanya. Hal ini tidak lepas dari sistem pendidikan yang ditanamkan kepada mereka.
Islam memerintahkan semua pihak harus mendidik generasi nya dengan benar. Dari sisi keluarga, Islam memerintahkan orang tua mendidik anaknya dengan akidah Islam. Pendidikan utama dan pertama dari keluarga inilah yang akan membuat anak anak memiliki pemahaman akidah yang benar.
Masyarakat Khilafah adalah masyarakat yang memiliki kultur amar ma'ruf nahi munkar. Dari masyarakat inilah anak anak akan belajar secara langsung bagaimana menerapkan pemahaman yang ia dapatkan dalam keluarga. Sedangkan negara dengan segala perangkat nya akan menerapkan sistem pendidikan Islam.
Kurikulum pendidikan Islam akan melahirkan anak anak yang memiliki kepribadian Islam yakni pola fikir dan pola sikap Islami. Dan mengajarkan anak anak terkait ilmu alat sehingga mereka mampu mengarungi kehidupan dan menyelesaikan permasalahan permasalahan yang ditimbulkan darinya. Tak hanya sistem pendidikan, media dalam Khilafah juga akan diatur sehingga setiap stasiun media hanya menampilkan tayangan yang diperbolehkan syariah.
Namun jika masih ada yang melanggar seperti geng motor, Rasulullah SAW dalam haditsnya pernah bersabda : “Hindarilah duduk-duduk di pinggiran jalan.” Sahabat bertanya; ‘Wahai Rasulullah bagaimana kalau kami butuh untuk duduk-duduk di sana memperbincangkan hal yang memang perlu?Maka Rasulullah Saw bersabda, ‘Jika kalian memang perlu untuk duduk-duduk di pinggiran jalan, maka berikanlah hak pengguna jalanan.’ Mereka bertanya; ‘Apa hak pengguna jalan wahai Rasulullah? ‘ beliau bersabda, ‘Menundukkan pandangan, menghilangkan gangguan, menjawab salam, dan amar ma’ruf nahi mungkar’ (HR. Muslim)
Aktivitas geng motor terbukti meresahkan warga, mengganggu keamanan warga bahkan sampe melukai warga. Syaikh Abdurrahman Al Maliki dalam kitabnya "Nidzhamul 'Uqubat" menjelaskan bahwa setiap orang yang melakukan aktivitas teror dan mengakibatkan goncangan keamanan atau instabilitas ditengah tengah masyarakat atau terhentinya atau terlantarnya aktivitas masyarakat maka pelakunya akan dikenai sanksi penjara dari 6 bulan hingga 5 tahun.
Dari konsep ini jelas Khilafah akan menjaga anak anak sehingga mereka tidak akan mendapatkan celah sedikitpun untuk berbuat amoral seperti kelompok geng motor.
Wallahu a'lam bish shawab.
Tags
Opini