Oleh: Habibah
Kabar yang meresahkan masyarakat terdengar di awal bulan Februari ini. Sekelompok pemuda yang tergabung dalam geng motor dikabarkan menyerang beberapa tempat. Sebagaimana yang viral beberapa pekan terakhir, viral geng motor yang aksinya terekam cctv pada Sabtu, 4 Februari 2023 di salah satu apartemen di Kawasan Jakarta Selatan. Dalam video yang bereda tampak bahwa kelompok geng motor tersebut mendatangi beberapa apartemen di wilayah Casablanca, Setiabudi, Jakarta Selatan. Di wilayah Cibinong, seorang pemuda LA (21) dikabarkan luka-luka akibat penyerangan dari sekelompok pemuda geng motor tidak dikenal (Sindonews.com).
Kabar tentang maraknya geng motor juga datang dari wilayah lain, yaitu di Cimahi, Jawa Barat. Dua anggota geng motor membacok seorang mahasiswa di Jalan Pesantren, Kota Cimahi, Jawa Barat. Mereka terbukti melakukan tindak kejahatan jalanan dengan membacok AR (19) di Jalan Pesantren tepatnya di RT 03/16, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi pada Senin (23/1/2023) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari (Kompas.com).
Maraknya geng motor yang melakukan aktivitas kriminal dan destruktif tentu memunculkan keresahan di masyarakat. Keamanan dan ketenteraman seakan menjadi hal mahal yang sulit diperoleh oleh masyarakat hari ini. Keluarga korban aksi pembacokan dan pemukulan menuntut jaminan akan keamanan yang hari ini tak jelas siapa yang bisa bertanggung jawab. Sulitnya jaminan keamanan ini menjadi tanda tanya besar bagi kita, siapa yang sejatinya bertanggung jawab untuk menghadirkan keamanan dan ketenteraman?
Kelompok geng motor yang mayoritas diwarnai oleh para pemuda menunjukkan kualitas sebagian generasi muda yang memilukan. Pemuda yang dengan potensinya sejatinya mampu membawa perbaikkan pada negerinya, namun hari ini justru memberikan luka dan merusak ketentraman negerinya. Sebagian pemuda hari ini, hanya fokus menampakkan eksistensi diri agar diakui tanpa berfikir upaya yang bisa dilakukan untuk perbaikan negeri.
Kondisi ini menjadi cerminan akan gagalnya negara menghadirkan rasa keamanan dan kegagalan negara dalam mencetak generasi muda yang berkualitas. Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya : [1] Penerapan sistem pendidikan yang tidak menyertakan agama, sehingga pendidikan jauh dari nilai-nilai pembentuk karakter baik yang sejatinya hanya akan bisa terwujud bila menyertakan agama. [2] Penerapan sistem ekonomi yang tidak mensejahterakan sehingga tak sedikit para pelaku kriminalitas lahir karena dorongan kondisi ekonomi yang sulit. [3] Penerapan sistem sanksi yang tidak menimbulkan efek jera perilaku kriminal menjadi hal yang mudah dilakukan.
Islam sebagai agama yang sempurna dan paripurna memiliki seperti solusi yang menyentuh akar permasalahan. Rancangan sistem kehidupan Islam akan mampu memberi solusi termasuk dalam menghadapi peristiwa maraknya geng motor seperti di atas. Islam membina pemuda memiliki kepribadian Islam dan menjaga lingkungan dalam sistem pendidikan Islam. Dalam asuhan Islam, pemuda tumbuh menjadi generasi terbaik, berkontribusi positif terhadap negara.
Rancangan sistem kehidupan Islam dengan penerapan Islam kaaffah nya akan mampu mengatasi problem yang menyentuh seluruh aspek kehidupan. Rancangan sistem kehidupan Islam tersebut dalam digambarkan sebagai berikut:
1. Sistem pendidikan Islam mengarahkan kepribadian generasi dan mengekspresikan eksistensi dengan cara yang benar.
2. Sistem Ekonomi yang mensejahterakan dengan pengelolaan sumber daya alam yang semata dikelola untuk kemaslahatan umat akan mampu membantu menuntaskan problem kriminal yang didorong oleh kebutuhan akan materi.
3. Sistem keamanan dalam Islam dengan sistem sanksinya mampu dengan sungguh-sungguh mampu memberikan jaminan keamanan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara.