Sekularisme Penyebab Maraknya Konten Viral Unfaedah



Oleh Putri Rayyk


Bukan hal baru lagi perkembangan sosial media di kalangan remaja makin merebak. Berbagai aplikasi disediakan untuk para remaja dalam mengeksplorasi kemampuan mereka. Dengan maksud untuk mengembangkan sosial media yang mereka miliki. Dari konten yang berfaedah sampai konten unfaedah meramaikan belantika sosial media. Tentu masyarakat tidak asing lagi dengan berbagai konten-konten viral yang belakangan hadir bersliweran di beranda sosial media.

Ada yang berlenggak lenggok bak model, ada yang menyanyi, serta ada pula yang menirukan salah satu adegan dalam sebuah film, yang terbaru adalah seseorang remaja viral yang menampilkan kesedihan hatinya di tinggal oleh pujaan hatinya. Sebenarnya apa yang mendasari para remaja sekarang berbondong-bondong untuk viral ?

Sebatas Materi Semata

Menjadi seorang yang viral pada zaman ini merupakan hal yang mudah. Apalagi dengan konten unfaedah membuat konten-konten semacam ini cepat merebak. Dari para anak-anak sampai lansia, berbondong-bondong menampilkan dirinya agar di ketahui oleh masyarakat jagat raya walaupun hanya lewat dunia maya. Mereka menampakkan suatu kehebohan ataupun kejadian yang membuat para pengguna media sosial bersimpati serta menonton video yang telah mereka bagikan di media sosial yang mereka punya.

Landasan mereka untuk membuat konten viral hanya sebatas materi saja. Ketika mereka viral dengan video yang di unggah di sosial media, maka pundi-pundi uang pun mulai mengikuti langkah kaki mereka. Banyaknya tawaran kerja sama untuk mempromosikan jualan serta di panggilnya di berbagai stasiun televisi.
Terkadang juga para pelakon konten unfaedah ini, menceritakan kisah hidupnya yang membuat ibah masyarakat jagad maya. Entahlah yang di ceritakan itu benar adanya atau hanya cerita bohong semata.

Konten viral unfaedah ini menjadi bukti bahwa para pemuda zaman sekarang kurang mengetahui jati diri mereka. Tidak tahu tujuan hidup di dunia itu untuk apa. Sehingga seluruh waktu di gunakan untuk bersenang-senang tanpa tahu bahwa semua perbuatan yang dilakukan di dunia akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. 

Tidak dimungkiri juga konten viral yang berseliweran di dunia maya justru mengandung sebuah perbuatan dosa. Seperti joged-joged yang dilakukan oleh sepasang laki-laki dan wanita yang bukan mahrom, menampilkan aurat, serta cerita-cerita bohong. Hal itu diperparah dengan munculnya konten-konten hendonisme yang membuat para penonton ingin ikut berlagak seperti mereka dengan menampilkan berbagai kemewahan dan kesenangan hidup. Maka dari itulah konten viral unfaedah itu lebih mengejar untuk meningkatkan materi saja serta kebahagiaanya dirinya seorang.

Kurangnya Pemahanan Islam

Para pemuda saat ini juga makin tergerus kerusakan zaman. Hal ini tampak dari salah satu konten yang beredar. Seperti menanyakan kepada beberapa orang pelajar maupun mahasiswa tentang salah satu pelajaran yang seharusnya dari dini sudah ketahui oleh setiap muslim. Mereka memberikan pertanyaan seperti rukun iman, rukun Islam, serta lain sebagainya, tetapi kebanyakan dari pelajar dan mahasiswa itu tidak mengetahui apa jawabannya. Seharusnya dengan umur yang terbilang dewasa sudah paham tentang hal itu. Karena ilmu itu telah ia dapat di bangku sekolah dasar. 

Ini menjadi bukti bahwa pemuda sekarang pemahaman tentang Islam sangatlah kurang.
Terlebih pendidikan di dunia +62 ini, kurang menerapkan pengetahuan agama dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga setiap aktivitas yang dilakukan para pemuda sekarang hanya sebatas kesenangan belaka tanpa tahu yang dilakukan itu sebuah dosa ataupun tidak. 

Sekularisme Menjadi Dalang

Sebagai seorang manusia seharusnya paham, bahwa semua ini tidak akan terjadi begitu saja. Ada dalang yang membuat para pemuda tergerus ke limbah sekularisme. Tidak bisa dimungkiri tsaqofah barat telah meracuni pikiran pemuda-pemuda. Barat mengajarkan tujuan utama  hidup di dunia ini adalah materi dan kebahagiaanya saja. Sehingga berbagai aplikasi maupun sosial media dibuat agar para pemuda terlena bahwa dengan menghabiskan waktu untuk hal ini merupakan suatu kesenangan. Dibalik semua ini ada perang melawan tsaqofah barat yang melenakan dengan berbagai aplikasi yang meningkatkan kreativitas pemuda dalam hal unfaedah seperti sekarang ini.

Kembali kepada Islam

Tentunya dari semua itu menjadi pelajaran buat semua. Bahwa hidup di dunia bukan hanya urusan materi semata atau menjadi tenar di mata manusia tetapi juga untuk beribadah kepada Allah. Yaitu menerapkan Islam secara kaffah. Menerapkan Islam bukan saja di lingkungan rumah melainkan seluruh kaum muslim. Seharusnya kaum muslim menyerukan penerapan Islam secara kaffah dengan cara berdakwah juga selalu memperbanyak tsaqofah Islam. Sebagai seorang muslim tentu harus sadar bahwa di dunia ini hanya sementara. 

Lakukanlah semua aktivitas itu karena Allah baik ibadah ritual maupun ibadah lainnya. Karena setiap perbuatan di dunia maka akan di mintai pertanggungjawaban oleh Allah Swt. Perbanyaklah mengkaji  Islam secara menyeluruh dengan proses yang bertahan, rutin, dan berkelanjutan sehingga setiap perbuatan yang kita lakukan tentu semata-mata untuk mengapai ridho Allah SWT. Janganlah lupa untuk selalu mempunyai teman-teman yang selalu mengingatkan kita di jalan Allah. Wallahu a’lam bishawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak