Oleh : Mimin Aminah, Ibu Rumah Tangga, Ciparay - Kab. Bandung.
Polres Metro Tangerang kota mengamankan 72 remaja yang hendak tawuran di Neglasari, kota Tangerang, Minggu (15/1/2023). Kapolres Metro Tangerang kota Kombes Pol. Zain Dwi Nugroho mengatakan, puluhan remaja itu diamankan dalam patroli Cipta Kondisi (Cipkon) yang dilakukan rutin oleh jajarannya di malam hari, menurut Zain, patroli dilakukan di daerah itu karena sudah banyak warga yang resah dan melaporkan aktivitas puluhan remaja yang mencurigakan tersebut. Dari barang bukti yang disita, puluhan remaja itu dicurigai akan melakukan tawuran usai menenggak minuman keras yang ada.(Kompas.com).
Sementara di Medan, seorang remaja tertusuk panah di bagian dada kiri setelah ikut tawuran di Kecamatan Medan Belawan, kini remaja itu menjalani operasi bedah toraks di RSUP H. Adam Malik. Diketahui, korban bernama Zaqi Galang Ramadan (16 th) warga lingkungan VII Bagan Deli. Zaqi sebelumnya turut tawuran di jalan Kakap pada hari Selasa (20/1/2023) sore. Sebelumnya diberitahukan, Camat Medan Belawan, Subhan Fajri Harahap mengatakan tawuran antar warga kembali terjadi di Medan Belawan, aksi tawuran itu diwarnai saling lempar batu hingga saling serang pakai panah dan senjata tajam (detik.com .Sumut).
Masa Remaja pada dasarnya merupakan waktu transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa, masa dimana seseorang punya rasa keingintahuan yang kuat, mereka juga selalu ingin mencoba hal-hal baru, tapi sungguh ironi, para remaja yang seharusnya belajar dan mengerjakan hal-hal yang positif lainnya malah terjerumus kepada aktivitas yang tidak hanya membahayakan dirinya tetapi juga membahayakan orang lain, dan ternyata potret remaja tidak cukup sampai disini, banyak temuan temuan baru yang semakin memperparah kondisi ini, mulai dari pergaulan bebas, narkoba, pornografi, LGBT dan lain sebagainya. Dengan melihat kondisi bobroknya generasi saat ini, membuat para orang tua memiliki kekhawatiran tingkat tinggi terhadap anak-anak mereka, mereka risau bila anak-anak nya keluar rumah, bagaimana tidak khawatir, kondisi anak-anak atau remaja saat ini tidak aman dari serangan kejahatan, baik kejahatan fisik oleh manusia maupun kejahatan ide-ide Barat yang merasuk dan meracuni pemikiran mereka sehingga tidak heran apabila banyak bermunculan anak-anak atau remaja yang amoral dan tidak mengenal adab.
Tidak bisa dipungkiri banyak faktor yang mempengaruhi karakter remaja, mulai dari keluarga, khususnya orang tua yang jelas berperan karena, dari sanalah pendidikan bermula, faktor lingkungan, lingkungan pergaulan, lingkungan rumah, lingkungan tempat bermain, lingkungan sekolah, kesemuanya ini sangat berpengaruh pada karakter remaja, kalau di rumah orang tua tidak membangun karakter dengan akidah Islam yang kuat, maka remaja akan mudah terpengaruh oleh hal- hal yang negatif dan yang tidak kalah penting juga peran negara yang menerapkan sistem kapitalisme sekulerisme dimana sistem pendidikan yang diterapkan jauh dari agama, sehingga melahirkan generasi yang minim visi dan makin parah ketika negara tidak punya visi penyelamatan generasi jadilah generasi mengikuti kemana arus bertiup. Abai terhadap bahaya yang mengancam, mereka sibuk mengejar dunia dan eksistensi serta harga diri kebahagiaan diukur dari banyaknya materi yang dimiliki.
Berbeda dengan Islam, negara Islam memiliki visi mulia atas pemuda juga memiliki metode untuk menyelamatkan generasi dimulai dari keluarga yang merupakan pembentuk karakter anak yang paling utama dan pertama dengan penanaman akidah yang kuat, dari rumah remaja sudah mengetahui tujuan hidup, visi hidup dan pedoman hidup itu apa, oleh seban itu dibutuhkan sinergi ayah bundanya, tidak cukup itu saja pembentukan lingkungan yang kondusif di tengah masyarakat, lingkungan masyarakat yang baik menentukan karakter anak untuk kehidupan selanjutnya, budaya beramar ma'ruf nahi Munkar di tengah masyarakat, mereka tidak akan membiarkan maksiat terjadi di lingkungannya sehingga para remaja mendapat tempat yang aman untuk mempraktekkan pemahaman Islam mereka dalam kehidupan.
Begitu juga Islam mewajibkan negara bertanggung jawab menerapkan aturan Islam secara menyeluruh dalam rangka mengatur seluruh urusan umat, sehingga umat mendapatkan jaminan keamanan dan kesejahteraan secara adil, negara menjamin kehidupan yang bersih dari berbagai kemungkinan berbuat dosa. Negara menjaga agama, moral, dan menghilangkan setiap hal yang dapat merusaknya, sehingga anak-anak atau remaja fokus belajar mempersiapkan diri untuk menjadi agen perubahan, menjadi pemimpin peradaban Islam yang gemilang dan para orang tua pun tidak perlu khawatir lagi.
Wallahu a'lam bish shawab.
Tags
Opini