Oleh: Jumiran SH (pemerhati publik)
Dilansir dari Jakarta, CNN Indonesia 05 Januari 2023, Nadia Hawasyi seorang Qoriah mengaku langsung menegur panitia usai disawer saat membacakan ayat suci Al-Quran di Pandeglang, Banten. Nadia tidak terima diperlakukan seperti itu. Pernyataannya yang disampaikan lewat akun instagramnya @nadia_hawasyi6050 dalam kolom komentar unggahan video yang memperlihatkan dirinya saat disawer saat membacakan ayat suci Al-Quran, CNN Indonesia.com Rabu, 11 Januari 2023.
Kasus disawernya seorang Qariah, menunjukan adanya bentuk pelecehan dan desakralisasi terhadap Al-Qur'an. Hal ini menunjukkan bahwa adab terhadap kitab suci harus di junjung tinggi justru dilecehkan. Kasus ini justru menambah rentetan luka dalam yang kita rasakan selama ini akibat dari kesempurnaan Al-Qur'an dijadikan bahan permainan. Kehilangan adab terhadap kitab suci adalah salah satu konsekuensi dari sekulerisasi yang diterapkan dinegeri ini. Penerapan Sekulerisme justru menjauhkan agama dari kehidupan. Justru manusia lebih menjunjung tinggi hak asasi manusia yang telah mengoyak tatanan hidup masyarakat sehingga melahirkan manusia yang miskin akhlak dan adab.
Meledak rasanya dada ini, melihat seorang Qoriah disawer bak penyanyi dangdut. Kekuarang ajaran melampaui batas itu terlahir dari peradaban kapitalis yang merasa mampu membeli segala sesuatu dengan congkaknya.
Seorang penyanyi dangdut yang disawer dengan selipan uang dipakaian ketatnya, bukannya ini adalah kemaksiatan diatas kemaksiatan? Kiyai disawer dengan amplop coklat? Ketua ormas bermassa banyak disawer harta dan jabatan? Legislatif, eksekutif dan yudikatif disawer oleh negara super power? Qoriah disawer dengan selipan Cuan di khimarnya dan menghamburkan Cuan diatas kepalanya, ini adalah bentuk pelecehan atas ayat Allah. Semua itu kenapa? Ada kepentingan apa?
Tidak salah jika kita katakan bahwa peradaban kapitalis adalah peradaban sawer. Merasa semuanya bisa dibeli dengan uang dan dikendalikan sesuai dengan bawa nafsunya.
Inilah gambaran dari sistem sekulerisme, apapun bisa dilakukan termasuk menodai Al-Qur'an, untuk itu apa yang bisa kita harapkan dengan sistem ini. Al-Qur'an adalah kitab suci dari Allah SWT yang melalui perantara malaikat Jibril untuk dijadikan pedoman hidup bagi manusia. Kesempurnaan Al-Qur'an pun tidak ada yang bisa menandinginya. Hati siapa yang tidak merasa sakit jika kitab suci ini dilecehkan oleh orang-orang yang miskin moralitas, akhlak dan adab.
Ummat membutuhkan institusi yang mampu melindungi dan menjaga kemuliaan Al-Qur'an dan pembacanya serta penerapannya secara kaffah dalam kehidupan. Karena dengan penerapan institusi ini, maka ummat akan kembali kepada Islam dan sistemNya, dimana pembaca Al-Qur'an, memangku jabatan negara dan semua hanya lillah, hanya untuk menegakkan perintah dan hukum Allah SWT. Dan institusi itu tiada lain hanyalah institusi Daulay Islam wal khilafah. Allahuakbar.
Wallahu a'lam bisshowab.