Oleh : Yuli Atmonegoro
Pengemban Dakwah Sergai
Sungguh ngeri dan miris bila mengetahui jumlah data pelaku sex bebas di Negeri ini. Hal ini sudah menjadi sesuatu yang lumrah dan dianggap biasa terjadi. Bukan hal yang tabu lagi bagi semua kalangan saat melakukan sex bebas. Sex bebas ini menjangkiti semua kalangan, baik kalangan dewasa lajang dan yang sudah menikah, remaja, bahkan dikalangan anak-anak. Tingginya jumlah kasus ini disebabkan banyak faktor diantaranya, kurangnya pemahaman agama, lingkungan yang rusak, kemudahan mengakses konten-konten porno, tingginya rasa penasaran, dan minimnya pengawasan orang tua, serta hilangnya rasa malu dan abainya perhatian negara. Sex bebas ada disekeliling kita, bisa saja kawan, tetangga, bahkan anggota keluarga kita dan orang-orang tersayang disekitar kitalah para pelakunya. tingginya kasus perkawinan dini adalahSalah satu dampak dari seks bebas itu sendiri.
Seperti dilansir Jatengdaily.com oleh Nur Khirin YD pada 11/04/2022 pukul 10:53 bahwa, menurut laporan perkara di wilayah Pengadilan Tinggi Agama Jawa Tengah, kasus dispensasi nikah yang diputuskan dalam periode 2018 – 2021 terdapat peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2018 terdapat 2.379 kasus, tahun 2019 meningkat menjadi 4.383 kasus, tahun 2020 meningkat menjadi 12.623 kasus, dan ditahun 2021 mengalami sedikit penurunan yakni 11.505 kasus. Dimana sebagian besar yang mengajukan dispensasi ini adalah orang tua dari calon pengantin perempuan karena umurnya masih dibawah 19 tahun yaitu sebanyak 71,6% dan sisanya 29,4% diajukan oleh orang tua calon pengantin laki-laki dengan alasan yang sama. Data ini, adalah jumlah yang tertulis. Bagaimana dengan jumlah yang tak tertulis dan tak terdeteksi oleh keluarga dan masyarakat serta survei di Daerah?
Sungguh sex bebas ini bak Syurga bagi para pelakunya. Siapa mereka? Siapa lagi kalau bukan mereka para pemuja kenikmatan dunia. Dengan "sesembahan" berupa kebebasan, mereka melampiaskan nafsu birahi mereka tanpa aturan. Mereka melepaskan diri dari aturan-aturan yang ada dalam agama, dimana aturan itu dibuat oleh Sang Pencipta. Ironisnya, mereka tidak mau tunduk pada aturan buatan Sang Pencipta. Mereka menyombongkan diri, merasa paling pintar dan paling tahu hakikat hidupnya sehingga memperturutkan kesenangan yang ada dalam benak mereka yang telah ditunggangi oleh Syaitan yang terkutuk.Tak ayal, banyak bayi-bayi tak berdosa yang lahir dari pemilik rahim yang tak punya malu, serta pemilik sulbi yang tidak bertanggung jawab. Tak sedikit kasus pembuangan bayi dari perzinahan dikalangan remaja yang mengaku belum siap memiliki anak melakukan aborsi, bahkan tak jarang jasad-jasad bayi tak berdosa berada diselokan-selokan, dicampakkan seolah-olah tak berharga bercampur dengan sampah - sampah yang menjijikkan. Sungguh sangat mengerikan dampak dari buaian sex bebas ini. Tidak ada lagi yang berharga baginya. Jangankan anak yang mereka lahirkan, bahkan diri mereka sudah tergadai karna memperturutkan nafsu.
Sadar atau tidak, Negeri kita sudah dijajah kepornoan, produk pembangkit birahi lalu lalang didepan mata, konten-konten pembangkit nafsu sudah ada dalam genggaman. Akhirnya badai amoral tak lagi terbendung. Negeri kita berada dalam dekapan syahwat kebinatangan yang tak beraturan. Semua dilakukan dengan tanpa rasa malu, baik dihadapan manusia, lebih-lebih dihadapan Allah SWT.
Yang lebih menakutkan lagi, kebebasan ini sudah menjadi Ideologi berfikir, dan tersemat dalam benak-benak generasi muda kita, sehingga amat sulit untuk membendung dan menyelamatkan kehancuran Negeri ini. Ideologi kebebasan ini berhembus dari barat, dan menyisir rata ke Negeri-negeri diseluruh dunia tak terkecuali Indinesia. Lalu langkah apa yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan Negeri kita dari genggaman syahwat ini ?
Tentunya, sebelum Allah menciptakan kita, Allah telah membuat aturan dan tata cara untuk menjalani kehidupan kita tak terkecuali aturan pemenuhi naluri sex, yaitu rasa suka dan sayang terhadap lawan jenis. Semua itu di atur di dalam Islam tidak di biarkan.
Islam punya aturan yang lengkap dan sempurna untuk mengatur semua ini. Karna yang membuat aturan adalah Sang Pencipta, sudah pasti pas dan cocok untuk ciptaanNya.
Aturan-aturan ini tak hanya mengatur tentang solusinya, tetapi juga menelaah penyebab dari permasalahan ini. Islam tidak memberi celah sedikitpun untuk kita bisa bebuat zina dan pelanggaran-pelanggaran dalam pergaulan. Islam melarang keras laki-laki dan perempuan berkholwat (berdua-duaan) dengan yang bukan mahram, melarang wanita membuka aurat mereka kecuali pada mahram - mahram mereka, memerintahkan untuk menundukkan pandangan, menjaga kemaluan dan menjaga rasa malu. Artinya, apabila semua aturan ini dilaksanakan dan dijaga, sudah pasti generasi muda kita yang notabene adalah pemimpin kita dimasa mendatang, akan terjaga dari sex bebas dan badai amoral ini dapat kita bendung.
Kerusakan ini terjadi secara tersistematis akibat di terapkan sistem kapitalis sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan. Agama hanya ada dalam ibadah - ibadah ritual namun dalam kehidupan sehari-hari dicampakkan.
Ringkasnya, keimanan adalah benteng utama untuk mengatasi permasalahan ini, agar dapat menyelamatkan Negeri kita dari keterpurukan moral. Aturan siapapun selain aturan Islam tak akan mampu membendung permasalahan ini, karena aturan Allah adalah aturan yang sempurna untuk ciptaan-Nya.
Wallahu a'lam bi ashawab