Mush'ab bin Umair, Sosok Diplomat Sejati



Oleh. Rosmita
Aktivis Dakwah


Mush'ab bin Umair adalah sosok pemuda tampan yang lahir dari keluarga terpandang. Selain tampan, Mush'ab juga memiliki otak yang cerdas dan perangai yang baik. Penampilannya yang menawan dengan pakaian mahal dan wangi menarik perhatian banyak orang, sehingga dia selalu menjadi bahan perbincangan. Banyak perempuan bermimpi ingin menjadi istrinya.

Memiliki jiwa yang hanif dan hati yang lembut membuat Mush'ab bin Umair mudah mendapatkan hidayah. Tatkala mendengar berita tentang utusan Allah bernama Muhammad, dia segera datang menemuinya. Kemudian Rasulullah SAW membacakan ayat-ayat suci Al-Quran hingga bergetarlah hati dan perasaannya. Mush'ab pun langsung masuk Islam.

Keputusan Mush'ab untuk memeluk agama Islam tentu mendapat pertentangan dari keluarganya terutama ibunya yang bernama Khunas binti Malik. Wajah ibunya merah padam ketika mendengar anaknya masuk Islam. Begitu murka hingga ibunya tega mengurung anaknya di rumah. Tak hanya itu, bahkan ia melakukan aksi mogok makan supaya anaknya keluar dari Islam. Namun hal tersebut tidak membuat iman Mush'ab goyah. Mush'ab lebih memilih meninggalkan ibunya dan segala kemewahan hidup demi berjuang bersama Rasulullah SAW untuk mempelajari Islam dan mendakwahkannya.

Kemahiran Mush'ab bin Umair dalam berdiplomasi membuatnya dipilih oleh Rasulullah sebagai diplomat pertama ke Madinah. Kecerdasannya dan akhlaknya yang mulia menawan hati penduduk Madinah hingga mereka tertarik untuk masuk Islam.

Suatu hari Mush'ab bin Umair bersama As'ad bin Zurarah pergi ke pemukiman Bani Abdul Asyhal dan Bani Zhafar untuk berkumpul dengan kaum muslimin disana. Dua orang pemuka Bani Abdul Asyhal yaitu Sa'ad bin Muadz dan Usaid bin Hudhair geram melihat mereka, karena dianggap telah membodohi orang-orang lemah di antara mereka. Dengan wajah garang dan membawa tombak Usaid bin Hudhair menemui Mush'ab untuk mengusirnya. Namun pembawaan Mush'ab bin Umair yang tenang tidak mudah terpancing emosi.

Mush'ab justru menyuruh Usaid duduk dan berkata: "Dengarkanlah dulu, jika kamu suka kamu bisa menerimanya dan jika kamu membencinya maka cukuplah bagimu apa yang kau benci." Kemudian Mush'ab membacakan ayat-ayat suci Al-Quran kepadanya.

Begitu luar biasa ayat-ayat Al-Quran ketika dibacakan mampu meluluhkan hati orang yang mendengarnya hingga Usaid pun masuk Islam. Hal yang sama juga terjadi pada Sa'ad bin Muadz hingga dia pun masuk Islam. Setelah Sa'ad masuk Islam, dia menyeru kaumnya untuk memeluk agama Islam. Sehingga jumlah kaum muslimin di Madinah terus bertambah dari hari ke hari.

Saat musim haji, kaum muslimin dari Madinah datang ke Makkah untuk melaksanakan ibadah haji. Kemudian mereka melakukan baiat Aqabah kedua dengan Rasulullah SAW. Setelah mereka melakukan baiat dengan Rasulullah, maka Rasulullah segera memerintahkan kaum muslimin di Makkah untuk melakukan hijrah ke Madinah. Hingga jumlah kaum muslimin di Madinah terus bertambah. Inilah cikal bakal terbentuknya Daulah Islamiyah di Madinah.

Gugurnya Sang Diplomat

Dalam Perang Uhud, Mush'ab bin Umair mendapat tugas membawa bendera kaum muslimin. Dengan gagah berani ia membawa bendera setinggi-tingginya sambil mengucapkan takbir. Ketika keadaan genting karena kekalahan kaum muslimin, Mush'ab tak gentar menghadapi musuh. Bahkan ia berusaha menarik perhatian musuh untuk melindungi Rasulullah SAW. 

Kemudian datang Ibnu Qumaimah dengan kudanya, lalu menebas tangan Mush'ab hingga putus. Maka Mush'ab memegang bendera dengan tangan kirinya, lalu musuh lainnya pun menebas tangan kirinya. Tak patah semangat, Mush'ab pun membungkuk dan memegang bendera dengan kedua lengannya. Lalu musuh pun menancapkan tombak ke dadanya, hingga ia gugur sebagai syuhada. 

Tatkala Rasulullah SAW dan para sahabat melihat jasad Mush'ab bin Umair, bercucuran air mata mereka melihat jasad Mush'ab. Seorang pemuda yang kaya raya yang dulu biasa berpenampilan mewah, ketika wafat hanya ditutupi sehelai burdah yang bahkan tidak mampu menutupi seluruh jasadnya. Saat ditutup kepala maka kakinya akan terlihat dan saat ditutup kakinya maka kepalanya akan terlihat. Sehingga Rasulullah SAW menyuruh menutup kepalanya dengan burdah tersebut dan menutup kakinya dengan rumput. 

Begitu luar biasa pengorbanan Mush'ab bin Umair dalam membela Islam. Dialah sosok diplomat sejati yang mengemban tugas sepenuh hati. Bahkan ia rela meninggalkan kemewahan hidup demi berjuang untuk Islam. Sulit mencari pengganti Mush'ab bin Umair di zaman sekarang ini. []

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak