Ketika Kemuliaan Al-Qur'an Dipermainkan

 



Oleh Irohima


Ketika perilaku niradab di pertontonkan secara gamblang dan terang-terangan, itulah indikasi bahwa negeri ini sangat darurat moral dan akhlak. Mungkin orang sudah terbiasa melihat wanita biduan disawer di acara dangdutan atau hajatan, namun seorang qariah disawer saat mengaji ? sungguh itu merupakan hal yang sangat tidak pantas dan merupakan bentuk pelecehan dan desakralisasi terhadap kitab  suci yang seharusnya dijunjung tinggi.


Agama semakin tampak jauh dari kehidupan. Berbagai kasus terkait agama, ajaran agama bahkan penganut agama itu sendiri saat ini semakin banyak bermunculan, entah itu pelecehan ataupun penistaan.


 Seperti kasus yang menimpa qariah, Ustazah Nadia Hawasyi yang disawer saat membacakan ayat suci Al-Qur’an di sebuah acara di Pandeglang, Banten (CNN Indonesia, 5/1/2023).


Banjir kritik pun tak terelakan lagi, umat Muslim semakin geram tak terkecuali Ketua Majelis Ulama Indonesia Pusat Cholil Nafis. Melalui akun twitternya @cholilnafis menyebutkan bahwa menyawer qariah adalah cara yang  salah dan tak menghormati majelis, haram serta melanggar norma-norma etika. Jika ingin memuliakan para qari/qariah bisa dengan memberi menggunakan cara yang berakhlaq bukan dengan cara yang melanggar kesopanan. Karena yang dilantunkannya adalah ayat suci Al-Qur’an bukan syair dangdutan.


Pelecehan terhadap kitab suci Al-Qur’an sudah teramat sering kita saksikan. Kasus disawernya seorang qariah saat mengaji menambah rentetan panjang luka yang kita rasakan akibat kemuliaan Al-Qur’an dijadikan bahan permainan bahkan olok-olokan. Hilangnya adab terhadap kitab suci menjadi salah satu konsekuensi atas sekularisasi di negeri ini.


Sistem sekuler yang menjauhkan agama dari kehidupan dan lebih menjunjung tinggi kebebasan berperilaku karena berlandaskan HAM justru telah mengoyak tatanan moralitas masyarakat dan hanya melahirkan manusia-manusia yang miskin akhlak dan adab. Manusia yang tak peduli dan tak mengerti, malah mencela dan menodai agamanya sendiri.


Dalam sekularisme, apapun bisa dilakukan termasuk menodai kemuliaan Al-Qur’an, untuk itu yang umat butuhkan sekarang adalah sistem yang bisa menjadi tumpuan harapan, sistem yang meniscayakan sebuah institusi yang mampu menjadi pelindung yang akan menjaga kemuliaan Al-Qur’an dan pembacanya serta menerapkannya secara kafah dalam kehidupan.


Sistem itu tak lain adalah sistem Islam yang sempurna. Hanya Islam yang bisa mewujudkan sebuah insitusi atau negara yang memuliakan Al-Qur’an. Negara yang menerapkan sistem Islam secara sempurna  akan menindak tegas siapapun yang menodai kemuliaan Al-Qur’an dan memberi pemahaman kepada umat tentang  keutamaan Al-Qur’an. Mendidik umat dengan akidah dan tsaqafah Islam hingga terlahir insan-insan yang beriman, berakhlak dan beradab serta tak hanya menjaga kemuliaan Al-qur’an tapi juga menerapkannya secara kafah dalam kehidupan.



Wallahu a'lam bishawwab 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak