Oleh. Nur Hasanah
Aktivis Dakwah
Generasi Islam Menjadi Agen Perubahan
Pemuda adalah aset bangsa yang bertugas menjadi penerus generasi setelahnya. Harapan ada di pundak pemuda untuk melakukan perubahan menuju perbaikan. Indonesia yang berpenduduk mayoritas muslim memiliki harapan yang sangat besar kepada generasi muda Islam. Dari perjuangan mayoritas pemuda Islamlah bangsa ini merdeka. Dengan pekikan takbir, bambu runcing pun mampu mengalahkan senjata.
Kini Indonesia telah merdeka. Sejatinya ketika negara merdeka, rakyatnya akan merasakan sejahtera. Apalagi Indonesia adalah negara khatulistiwa. Indonesia mendapatkan sinar matahari yang berlimpah sepanjang tahunnya. Hal ini memungkinkan tanaman tumbuh subur dan bermacam hewan hidup di Indonesia. Tentu hal ini sangat menguntungkan bagi rakyat. Kekayaan alamnya berlimpah, baik yang ada di dalam bumi, daratan maupun lautan.
Sayang, kesejahteraan hanya dirasakan oleh segelintir orang. Penduduk yang berasal dari daerah yang memiliki kekayaan alam yang besar pun, masih banyak mengalami kemiskinan. Hasil alam tidak dirasakan oleh penduduknya karena alamnya di kelola oleh swasta.
Kehidupan rakyat terpuruk akibat kemiskinan. Tentu ini menjadi masalah besar. Kemiskinan memicu kenaikan angka kriminalitas sehingga situasi menjadi tidak aman. Pencurian, pembegalan, pembunuhan menjadi berita yang dikonsumsi setiap hari.
Kesempatan anak untuk mengenyam pendidikan tinggi pun tidak merata. Hal ini terjadi karena ketidak mampuan orang tua membiayai sekolah anak-anaknya. Kemiskinan juga meningkatkan angka pengangguran, karena rendahnya pendidikan mengakibatkan rendahnya kualitas sumber daya manusia.
Situasi ini butuh perbaikan agar kesejahteraan bisa dirasakan oleh rakyat secara merata. Perbaikan bisa dilakukan hanya dengan melakukan perubahan. Pelaku perubahan hanya bisa dilakukan oleh pemuda sebagai agen perubahan.
Narkoba Menjadi Ancaman
Indonesia sudah menjadi pasar narkoba sejak lama. Dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi, penyebaran narkoba pun semakin meluas. Korbannya bukan hanya penduduk perkotaan tetapi sudah sampai ke pedesaan. Mayoritas pengguna narkoba adalah remaja sebagai generasi muda.
Berbagai jenis narkoba sudah banyak beredar. Dari jenis pil, serbuk sampai berbentuk cair, seperti sabu cair pada liquid vape yang baru saja terbongkar. Mirisnya, pembuatan liquis vape ini dibuat oleh indutri rumahan di Kembangan, Jakarta Barat (Detik.com, 15/01/2023)
Dengan dibongkarnya industri rumahan liquid vape mengandung sabu, menjadi fakta bahwa Indonesia bukan hanya sebagai pasar narkoba tetapi juga sebagai pabrik narkoba. Situasi ini semakin menguatkan opini bahwa bahaya narkoba semakin dekat dan mengancam generasi.
Masa remaja adalah masa mencari jati diri sehingga sering terdorong untuk mencoba-coba, termasuk mencoba untuk mengkonsumsi narkoba. Awalnya untuk gaya namun setelah ketagihan, mereka jadi celaka. Penggunaan vape sedang digandrungi dikalangan anak muda. Penyebaran narkoba melalui liquid vape bisa menjadi jebakan untuk merusak generasi sebagai aset bangsa.
Penyebaran narkoba harus dihentikan karena sangat berbahaya bagi kelangsungan bangsa. Pengguna narkoba yang sudah ketagihan, tidak akan mampu menjadi pemuda harapan. Mereka menjadi pesakitan. Syarafnya terancam rusak akibat terpapar zat-zat adiktif yang terkandung dalam narkoba. Harapan kepada pemuda untuk menjadi agen perubahan hanya akan menjadi impian yang tidak mungkin tercapai.
Penyebaran Narkoba Harus Dihentikan
Upaya menghentikan penyalah gunaan narkoba sudah dilakukan. Dari pembinaan, pencegahan, penyuluhan, pengobatan dan rehabilitasi sudah dilakukan. Nyatanya penyalah gunaan narkoba malah semakin meluas dan sangat sulit dihentikan.
Menghentikan penyebaran narkoba memang tidak akan bisa dilakukan bila upaya hanya fokus kepada penggunanya saja. Menghentikan penyebaran narkoba harus diputus dari akarnya yaitu, bandarnya. Usaha ini tidak bisa dihentikan oleh satu atau beberapa orang saja, butuh peran negara.
Negara memiliki kekuatan untuk menghentikan penyalah gunaan narkoba, bila negara serius melakukannya. Negara memiliki kewenangan untuk menetapkan hukum yang berat dan tegas bagi bandar, penyebar dan pengguna narkoba agar mereka jera.
Namun dalam sistem kapitalis, hukum tidak ditegakkan dengan tegas. Hukum bisa dibeli. Siapa bisa bayar maka dia aman. Inilah yang menyebabkan penyebaran narkoba semakin menggila. Vonis hukum bagi bandar narkoba dan pengguna narkoba sangat ringan dan tidak membuat jera. Tidak heran bila mereka bolak balik keluar masuk penjara. Penjara seperti tempat wisata. Dia bisa kembali kapan dia suka dengan perlakuan istimewa.
Islam Mampu Menghentikan Penyebaran Narkoba
Dalam Islam, peran negara sangat besar untuk menjaga keamanan rakyat dari berbagai bahaya, termasuk bahaya narkoba. Islam mampu menghentikan penyalah gunaan narkoba karena hukum Islam adalah hukum yang jelas dan tegas. Islam menyelesaikan masalah dari akarnya.
Dalam Al Qur’an tidak dijelaskan tentang hukum penyalah gunaan narkoba. Namun sebagian ulama menerapkan hukum qiyas dengan adanya persamaan illat pada penggunaan khamr yang memabukkan.
Dalam surat Al Baqarah ayat 219, hukum meminum khamr adalah haram karena termasuk dosa besar. Begitu juga dengan penyalah gunaan narkoba yang membahayakan karena menyebabkan kerusakan. Sebagaimana disebutkan dalam surat Al Maidah ayat 33 tentang hukuman bagi pelaku kerusakan adalah hukuman dibunuh, maka begitu juga dengan pelaku penyalah gunaan narkoba adalah dibunuh, terutama Bandar narkoba.
Bila hukum Islam dijalankan, tentu penyalah gunaan nakoba akan mudah dihentikan karena hukumannya sangat berat. Dengan begitu, narkoba tidak akan menjadi ancaman bagi generasi. Generasi akan menjalankan tugasnya sebagai agen perubahan dengan menggunakan hukum Islam sebagai sandaran.
Wallahualam bissawab. []
Tags
Opini