Oleh : Sopiah
Perkembangan media sosial di era digital saat ini sangat tinggi karena melalui media sosial setiap orang bisa menjadi viral dan terkenal. Karena popularitas saat ini sudah menjadi salah satu tujuan hidup sebagian masyarakat. Parahnya hal tersebut kerap melalaikan masyarakat sehingga tidak berhati-hati dalam berfikir sebelum bertindak.
Sungguh miris dengan adanya pemberitaan beberapa waktu lalu seorang figur publik yang mendapat banyak kritikan dari netizen setelah meng upload video di kanal youtube miliknya yang mengajak anaknya yang masih bayi usia 5 bulan bermain jetski dan ATV, padahal hal itu membahayakan keselamatan sang bayi. Hal tersebut muncul karena dorongan eksistensi orang tua untuk popularitas. Sehingga anak kena imbas. Kewaspadaan terhadap nyawa anak sering dikalahkan dengan aktivitas dunia maya yang saat ini menjadi ladang cuan. Inilah arus kehidupan sekuler yang begitu mendewakan materi.
Seorang figur publik seharusnya lebih berhati-hati dalam berbuat karena tidak menutup kemungkinan apa yang mereka lakukan akan ditiru oleh masyarakat. Padahal jelas tindakan tersebut sangat membahayakan jiwa dan keselamatan anak, di mana peran orang tua adalah menjaga anak-anaknya dan mencetak generasi berkualitas. Yang wajib memberikan pengasuhan dan pendidikan kepada anak-anaknya.
Lantas bagaimana agar generasi terjaga dari hal-hal yang bisa membahayakan ? Tentu saja hal tersebut hanya dapat dilakukan oleh negara dengan menerapkan syariat Islam. Karena Islam memberikan perhatian besar bagi keberlangsungan generasi.
Dan hanya dalam naungan khilafah negara dapat mencetak generasi pembangun peradaban cemerlang dari kerusakan dan bahaya yang mengintainya.
Penerapan syariat secara kaffah akan membawa kemaslahatan, kesejahteraan dan keselamatan jiwa bagi setiap insan di dunia, karena Islam adalah rahmat bagi semesta alam.