Oleh: Sumeilina, S. Pd
(Aktivis Muslimah Lubuklinggau)
Kritikan untuk Ria Ricis dan suaminya Teuku Ryan belum berhenti. Pasalnya, pasangan satu ini mengajak bayinya Moana yang berusia 5 bulan untuk naik jetski dengan sedikit mengebut ke tengah laut.
Dalam video yang diunggah oleh Ria Ricis dalam akun Instagram pribadinya, Moana hanya digendong oleh Teuku Ryan yang mengendarai jetski. Ria Ricis dan Teuku Ryan sama-sama terlihat menggunakan pelampung, sedangkan tidak untuk bayi yang usianya belum genap satu tahun tersebut. Tak berhenti di sana, Ria Ricis dan Teuku Ryan juga mengajak Moana bermain ATV (all-terrain vehicle) dengan menggunakan gendongan. Moana yang terlihat mengantuk di gendongan Ria Ricis pun bahkan sampai tertidur di ATV.
Dunia digital saat ini sudah sangat mudah diakses semua orang bahkan saat ini semua platform sosial media sudah menjadi tempat mencari uang dan popularitas maka tak sedikit orang yang memanfaatkan nya hanya untuk mendapatkan benefit dengan membuat berbagai macam konten, alhasil banyak sekali bertebaran para konten kreator yang sering disebut sebagai artis dadakan, tiktoker, youtuber, dan influencer. Sayangnya banyak sekali dari mereka yang menyalahgunakan sosial media dan rela menggunakan cara apapun dengan tujuan yang penting viral. Seperti yang terjadi pada salah satu youtuber terkenal dengan jumlah subscriber lebih dari 10 juta itu hampir setiap hari mengejutkan masyarakat dengan konten-kontennya yang terkadang terkesan ekstrem dengan membawa seorang bayi, dan itu dilakukan dengan dalih untuk menghibur masyarakat awam yang terkadang dianggap sah-sah saja dilakukan.
Hidup didalam kungkungan sistem sekuler kapitalis hal-hal serupa dianggap biasa, tidak ada jaminan perlindungan bagi rakyatnya, internet dan sosial media tidak ada filter yang mumpuni masyarakat bebas dalam melakukan hal-hal ekstrem dan nyeleneh namun jika masyarakat mulai mengkritik UU ITE maju paling depan. Saat ini Popularitas telah menjadi salah satu tujuan yang ingin diraih dalam kehidupan sekarang. Mirisnya popularitas membuat seseorang abai akan hal-hal yang harus dijaga, bahkan keselamatan anaknya sendiri yang masih bayi. Dorongan eksistensi diri bisa menjadi hal yang membahayakan keselamatan. Peran negara pun tidak berfungsi dengan baik untuk melindungi anak-anak serta perempuan, negara dengan paham sekuler selamanya tidak akan bisa menjadi perisai bagi masyarakatnya, bahkan negara sendiri abai dan terlihat acuh atas setiap pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat yang dianggap menjadi pengaruh atas kemajuan negara. Jika sudah begini masyarakat hanya akan saling menyalahkan dan tidak ada yang mau bertanggung jawab.
Masalah ini akan berbeda cerita dan penanganan jika yang diterapkan adalah sistem Islam. Islam sendiri memberikan tuntunan bagaimana seorang perempuan dan ibu menjalankan kehidupan termassuk dalam menjaga keselamatan anak. Dan islam juga mewajibkan negara untuk menjadi pelindung setiap rakyat termasuk anak-anak, Internet secara keseluruhan difilter oleh Negara konten-konten yang merusak aqidah dan yang unfaedah tidak akan dengan mudah bertebaran, kemajuan teknologi hanyalah sebagai tanda majunya sebuah peradaban dan akan menjadi bermanfaat jika digunakan sesuai dengan tuntunan syariat. Negara yang menerapkan sistem Islam akan senantiasa memberikan jaminan kesejahteraan bagi masyarakatnya karena seperti sabda rasul bahwa pemimpin itu adalah pengurus rakyat dan harus siap dalam melayani rakyatnya. Rasulullah bersabda: "Imam (Khalifah) adalah raa'in atau (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya" (HR al Bukhari).
Wallahu a'lam bishawwab
Tags
Opini