Potret Buram Masyarakat Sekuler




Oleh Ummu Irsyad


Setiap hari masyarakat negeri ini disuguhkan berita yang menyesakan dada. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, satu keluarga di Kalideres Jakarta tewas tanpa diketahui sebabnya. Rumor yang beredar mereka tewas karena kelaparan .  Namun, sampai saat ini polisi belum juga menemukan titik terang apa penyebab sebenarnya. 

Kondisi ini menggambarkan kehidupan sosial masyarakat dialam sekuler yang sudah sangat individualis. Kepedulian terhadap tetangga mulai terkikis . Kesibukan kerja masyarakat juga menambah parah pola hubungan individualis ini. Masyarakat banyak berpikir kalau mereka sudah cukup terbebani dengan kehidupan sendiri sehingga tidak mau peduli dengan kehidupan orang lain. Kasus ini juga menggambarkan lemahnya peran pemimpin umat dalam kepedulian terhadap masyarakat. 

Berbeda dalam sistem islam, di mana perhatian terhadap tetangga sangat  kuat, bahkan dikaitkan dengan keimanan  Rasulullah saw bersabda :

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia muliakan tetangganya” (HR. Bukhari 5589, Muslim 70)

Oleh karena itu, islam mengajarkan seorang muslim harus berbuat baik terhadap tetangganya. Karena tetangga memiliki kedudukan yang mulia. Bahkan syariat islam juga mengabarkan kepada kita ancaman terhadap orang yang enggan dan lalai dalam berbuat baik terhadap tetangga. Bahkan Rasulullah SAW bersabda : 

“Demi Allah, tidak beriman, tidak beriman, tidak beriman. Ada yang bertanya: ‘Siapa itu wahai Rasulullah?’. Beliau menjawab: ‘Orang yang tetangganya tidak aman dari bawa’iq-nya (kejahatannya)‘” (HR. Bukhari 6016, Muslim 46).

 Rasulullah SAW telah memberikan contoh dalam memperlakukan tetangganya yaitu tetap menjalin hubungan baik dengan non muslim selama mereka tidak mengganggu dakwah islam . Beliau tidak segan untuk menerima atau memberikan sesuatu kepada mereka. Termasuk memberinya makanan. Oleh karena itu hanya dalam naungan Islam lah hubungan sosial kemasyarakatan dapat terjalin dengan baik, bahkan meski berbeda keyakinan. Karena syariat islam mengajarkan umatnya untuk tetap berbuat baik kepada tetangganya . Apapun agama,suku atau ras tetangganya itu.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak