Harus Tetap Istiqomah, Dan Jangan Pernah Berbalik Arah




Oleh: Khasanah Isma
(Guru/Pemerhati Sosial)



Bismillaahirrohmaanirrohiim

 Wahai saudaraku,
 sesungguhnya dakwah ini bukan hanya kebutuhan, tapi sudah  merupakan kewajiban individu, yang tidak dapat diwakilkan, 
maka beruntunglah jika telah menjadi bagian dari perjuangan ini, azamkan dalam hati bahwa aku harus memberikan yang terbaik untuk agama ini , karena inilah sebaik baik investasi, 

Dakwah adalah amal terbaik , yang dapat memotivasi kita utk selalu menambah tsaqofah dan memperbaiki nafsiyah, 
hingga pada akhirnya menjadi pribadi-pribadi  yang layak di hadapan Allah.. 
Dijalan ini pula kita mendapat nikmat yang besar , nikmat persaudaraan, nikmat dalam melatih kesabaran, dan yang paling dikenang adalah nikmat saat kita menyusun strategi saat turun kelapangan. 

Wahai saudaraku, 
Dijalan dakwah ini nabi Nuh menangis 
Dijalan dakwah ini Yusuf pun terpenjara, 
Dijalan  ini pula Ibrahim muda dibakar, 
Musa di kejar-kejar, 
dan rasul Saw pun dilempari kotoran..
Jadi jika kita menerima penolakan ketika menyampaikan ajaran Islam kaffah / khilafah , 
 Ya memang begitulah fitrahnya, para nabi pun mengalami hal yang sama, semua serba sulit, serba susah, serba menguras rasa, fikir dan jiwa,
namun percayalah,  dihadapan Allah semua itu ada harganya, yang berjuang dengan yang tidak berjuang itu banyak bedanya, dan Allah tidak akan pernah salah dalam menghitungnya. 

Dakwah memang bukan jalan yang mulus, apalagi dipenuhi dengan sanjungan, tapi dakwah itu jalan yang lurus, untuk membuat umat islam menuju kemuliaan. 
Dakwah adalah jalan yg membutuhkan pengorbanan tanpa mengharap hasil dengan segera, oleh karenanya kesabaran sangat diperlukan agar tetap dalam  keistiqomahan,

Wahai saudaraku, 
Jika muncul keinginan untuk berhenti berdakwah, maka bayangkanlah wajah umat yang saat ini tengah dalam  keterpurukan, kepayahan   dan penuh tekanan  akibat  kezoliman para pemimpin boneka kaki tangannya kafir barat, mungkin dengan membayangkan ,akan terbangkit kembali semangat dalam diri, 

"waman ahsanu qawlan mimman da'aa ilaa allaahi wa'amila shaalihan, waqaala innanii minaalmuslimiin"
artinya : 
Siapakah yang lebih baik perkataannya dari pada  orang -orang yang menyeru kepada  Allah dan  berkata : sesungguhnya aku termasuk org yg berserah diri. ( 41 : 33) 

Wahai saudaraku, 
azamkan dalam hatimu, bahwa pandangan Allah jauh lebih  indah dari pada pandangan  manusia, sehingga apa yang kita persembahkan utk jalan ini adalah demi membuat Allah ridho kepada kita, bukan berharap ridhonya manusia. 
Fa idzaa azamta,  fatawakkal alallah,harus tetap istiqomah, dan jangan pernah berbalik arah .

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak