Gaul Bebas Remaja Kota Bertakwa, Tak Disangka!




Oleh: Siti Maisaroh, S.Pd. 
(Relawan Opini)

Sungguh tak disangka, bahwa penjualan kondom di Kota Kendari laku keras untuk kaum remaja, hal ini selaras dengan kebutuhan pengguna alat kontrasepsi yang meningkat jelang natal dan tahun baru (nataru). 

Kondom atau alat kontrasepsi memang sangat dianjurkan oleh pakar kesehatan untuk mencegah penularan virus HIV-Aids, olehnya kondom banyak tersedia diberbagai apotek bahkan supermarket. Penjualan kondom pada apotek secara  terang-terangan terpampang pada rak-rak obat terdepan, hal itu menimbulkan kecenderungan bagi para pembeli yang masih di bawah umur. Aturan tentang penjualan kondom memang sudah secara nyata diatur dengan pelarangan penjualan kondom bagi yang dibawah umur, namun hal tersebut sudah menjadi rahasia umum bahwa masih banyak supermarket yang menjual kondom tanpa menanyakan langsung ke pembeli.

Penjualan kondom di kota Kendari yang mayoritas pembelinya adalah remaja butuh banyak perhatian dari pihak terkait, meski hal itu untuk mencegah penularan virus HIV-Aids.
Karena sejatinya kota Kendari berjuluk kota bertakwa, seharusnya terhindar dari perilaku-perilaku menyimpang dari norma agama, banyaknya remaja yang menjadi mayoritas pembeli kondom membuktikan merebaknya pergaulan bebas pada remaja Kota Kendari.

Untuk mendalami lebih jauh fenomena ini, tim Telisik.id mencoba meminta informasi dari pembeli kondom yang masih remaja RY (17). "Kalau beli (kondom) di apotek ada rasa malu karena pasti ditanya, mending di supermarket, kalau di sana langsung saja," ucapnya. (A) (Telisik.id, 16/12/2022).

Kondom laris manis dikalangan remaja saat tahun baru merupakan fenomena tahunan yang membuka mata kita akan rusaknya generasi muda saat ini akibat sistem kapitalis liberal sekuler. Sistem ini memang meniscayakan manusia hanya mencari kesenangan dan kepuasan tanpa peduli dosa dan azab Allah.  

Padahal, zina merupakan dosa besar dan membawa kerusakan sosial. Karena akan memicu dosa besar yang lain seperti hamil diluar nikah, aborsi, bahkan penyakit menular seksual yang menjadi momok menakutkan. Hal demikian seharusnya membuka mata semua orang untuk meninggalkan semua aktivitas yang mendekati zina dengan sistem yang menjaga kehidupan sosial pergaulan,  sehingga tercegah perbuatan keji tersebut terutama kalangan remaja. 

Ada beberapa faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas, khususnya pada remaja. Pertama, faktor individu yang jauh dari ilmu, iman dan takwa. Remaja kita saat ini sangat jarang yang mau mempelajari Islam secara kaffah (sempurna). Padahal, hanya Islam yang punya seperangkat aturan pergaulan dan batasannya antara laki-laki dan perempuan. 

"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk" (Al Isra' 32), peringatan itu hanya ada pada ajaran Islam. 

Kedua, faktor keluarga yang tidak peduli pada pergaulan anaknya. Dimana orang tuanya sangat sibuk mencari materi. Sampai tidak sempat memberikan pendidikan untuk anaknya agar selamat dalam pergaulan. Padahal, Allah telah mengingatkan, 

"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (At Tahrim ayat 6). 

Ketiga, faktor masyarakat yang individualisme. Tak ada rasa peduli pada keadaan sekitar. Tak ada amar ma'ruf nahi munkar, sebagaimana firmanNya, 

"Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali Imran/3: 104).

Ke empat, yakni faktor keterlibatan negara (penguasa) dalam melindungi para generasi. Seharusnya negara tidak mengizinkan adanya celah-celah yang dapat menjerumuskan remaja dalam pergaulan bebas, seperti penjualan bebas alat kontrasepsi, tempat hiburan bahkan hotel yang tidak menanyakan tanda buku nikah untuk pasangan muda-mudi. 

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya seorang imam (kepala negara) laksana perisai, rakyat di belakangnya dan dia menjadi pelindung bagi rakyatnya" (HR Bukhari dan Muslim).

Inilah bukti rusaknya sistem Kapitalis yang diterapkan saat ini. Tak mampu melindungi para generasi dari pergaulan yang bebas dan rusak. 
Hanya sistem Islamlah yang mampu menjadi solusi untuk menyelesaikan penyakit sosial pergaulan bebas dan membawa kemuliaan bagi generasi dan manusia pada umumnya. 
Waallahu a'lam.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak