Oleh : Elis Sulistiyani
Muslimah perindu surga
Perkembangan teknologi saat ini sangatlah pesat. Maka jika kita tidak bijak untuk menggunakannya kita akan tergerus olehnya. Perkembangan ini juga merambah ke ranah pertelevisian, dengan adanya kebijakan suntik mati TV analog. Pengguna TV analog diharuskan untuk berpindah ke TV digital.
Dan hal ini sudah ditetapkan sebagai sebuah aturan perundang-undangan. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan Analog Switch Off (ASO) merupakan amanat Undang-Undang (UU) nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Ciptaker). Migrasi ini sdh di mulai pada 2 November 2022.
Kebijakan ini sontak menuai kontroversi di kalangan masyarakat. Karena dengan adanya kebijakan ini membuat masyarakat harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli alat set top box yang mendukung siaran TV digital, dan tidak semua orang mampu membelinya. Karena dengan keadaan ekonomi saat ini yang belum pulih pasca pandemi jelas memberatkan masyarakat.
Dengan adanya kebijalan ini juga akan mendorong produksi set top box oleh para pengusaha. Dan pada akhirnya kita akan tahu siapa yang paling di untungkan dengan kebijakan ini. Betul, merekalah para pengusaha yang akan meraup keuntungan ditengah derita rakyat.
Inilah wajah asli sistem kapitalis yang membuat negara ini emnajadi negara korporatokrasi, yakni negara yang pwnguasanya secara nyata berselingkuh dengan para pengusaha untuk memberikan keuntungan kepada oligarkai kekuasaan. Dan mestinya sistem ini telah di buang jauh akrena terbukti memberikan kesengsaraan bagi rakyat.
Maka sudah pasti kita harus mengganti sistem yang rusak ini dengan sistem kehidupan yang berasal dari pencipta umat manusia, yakni Allah SWT. Allah telah menurunkan Islam untuk mengatur kehidupan manusia. Karen Allah mengetahui bagaimana mengatur makhluk ciptaan-Nya.
Dalam Islam penguasa hendaknya tidak mempersulit rakyatnya sebagaimana doa Rasulullah:
Ya Allah, siapa yang mengemban tugas mengurusi umatku kemudian ia menyusahkan mereka, maka susahkanlah dia; dan siapa yang mengemban tugas mengurusi umatku dan memudahkan mereka, maka mudahkanlah dia." (HR Muslim dan Ahmad).
Demikianlah Islam memposisikan negara untuk menjadi pengatur baginurusan rakuatnya bukan malah memberika kesulitan bagi rakyatnya.
Tags
kolom opini