Oleh: Minah, S.Pd.I
(Lingkar Studi Perempuan dan Peradaban)
Remaja merupakan agen perubahan, dialah penerus bangsa yang mampu mengubah wajah peradaban. Usia mereka yang kuat dan produktif. Para remaja sudah seharusnya memahami identitas dirinya. Berpegang teguh pada prinsip yang kuat. Prinsip yang lahir dari sebuah keyakinan dalam memandang kehidupan. Agar mampu menjadi remaja yang cerdas dan berkualitas.
Mirisnya, kebanyakan remaja sekarang justru mengalami krisis identitas. Tidak memahami jati dirinya. Jauh dari agamanya dan lebih memilih gaya hidup bebas. Temuan kasus pergaulan bebas antarpelajar hingga melakukan perzinaan tidak terhitung lagi jumlahnya. Hampir setiap hari memenuhi lini media masa. Fakta-fakta pergaulan bebas, tawuran, narkoba di kalangan remaja yang semakin meningkat menambah deretan kegelapan hari-hari yang menimpa umat. Ini sungguh sangat memprihatinkan. Astaghfirullah.
Beberapa pekan terakhir sempat viralnya tawuran anak sekolah di Balbar. Beredarnya video di media sosial, para remaja membawa berbagai jenis senjata tajam dan benda tumpul sebagai senjata, untuk melakukan aksi tawuran di wilayah SMP 4 Sidodadi kelurahan Sidodadi Balikpapan Barat. Tidak hanya itu, di beberapa daerah pun sempat terjadi tawuran antar pelajar. Miris!
Tak bisa dipungkiri, bahwa sebuah ide yang lahir dari paham sekuler, sistem yang memisahkan agama dari kehidupan. Paham yang menjadikan agama hanya sebatas ritual. Alergi dengan aturan agama dalam ranah kehidupan. Mirisnya, paham ini justru telah menjangkiti umat Islam termasuk para remajanya.
Jadilah mayoritas remaja Islam hari ini mengalami krisis identitas. Kebanyakan remaja Islam justru mengikuti gaya hidup bebas ala Barat. Barat dijadikan kiblat dalam menjalani kehidupan. Tanpa memperhatikan halal dan haramnya.
Padahal, Masa remaja adalah masa di mana dia masih mencari jati dirinya, penuh rasa penasaran, mudah memahami fakta dan banyak waktu luangnya. Tergantung baginya apa yang harus dia lakukan sesuai dengan apa yang dia pahami. Di sini remaja harus cerdas dalam melakukan apa pun agar tidak menyimpang.
Oleh sebab itu, kita harus segera kenali identitas diri. Tetapkan tujuan hidup agar arah hidup lebih jelas. Dari mana kita berasal, untuk apa kita diciptakan dan mau ke mana setelah mati.
Islam menjelaskan dengan gamblang bahwa kita berasal dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Allah sebagai Al-Kholiq (Pencipta) sekaligus Al-Mudabbir (Pengatur). Jadi, dalam hidup ada perintah dan larangan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang harus kita taati.
Maka tujuan dari hidup kita adalah untuk beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang artinya “dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku” (QS. Adz-Dzariyat:56).
Oleh karena itu, generasi saat ini haruslah menjadi remaja yang cerdas dengan mengkaji Islam, supaya kita dapat mengetahui betapa indahnya Islam, indahnya aturan-aturan yang Allah berikan kepada setiap hambanya. Itu semua akan kita ketahui jika kita mau mengkaji Islam kaffah. Selain itu, butuh pendidikan berbasis akidah Islam yang didukung penerapan Islam di seluruh aspek kehidupan. Agar generasi saat ini mampu menjadi agen perubahan dan memiliki akhlak yang mulia. Wallahua'lam.
Tags
kolom opini